Aremania kembali menggelar aksi turun jalan, kemarin (4/12). Ribuan supporter Arema FC itu kompak menggelar aksi serentak di tiga daerah se Malang raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
Aisya sudah menyukai sepak bola sejak kecil. Bahkan dia rutin menjadi penonton pertandingan Arema FC di tribun stadion sejak awal duduk di bangku SMP. Meski sempat menjadi korban Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu, remaja asal Sumberpucung itu tetap bertekad terus menyaksikan pertandingan Arema secara langsung dari dalam stadion.
Faizha Zukhruf masih trauma berat. Aremanita asal Dusun Bendo, Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ini masih belum bisa tidur nyenyak sejak Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
MASIH SESAK NAPAS, SEPARO PARU-PARU KIRI PENUH FLEK PUTIH
SETIAP tujuh menit sekali, dada Febiola Rahmawati, 16, terasa sakit. Saat rasa itu datang, dada dan tenggorokannya serasa gatal dan memicu batuk. Suara batuk yang keluar pun terdengar sedikit berbeda. Melengking seperti ada sesuatu di dalam saluran pernapasannya. Mirip seperti orang yang terjangkit bronchitis.
BATU – Jelang pertandingan Arema melawan Persebaya hari ini (1/10) Aremania Kota Batu menggelar aksi sosial memberikan bantuan melalui program Jumat berkah. Aremania dan Aremanita Kota Batu membagikan makanan dan sembako bekerja sama dengan Polres Kota Batu. Mereka memainkan drum dengan membagikan makanan kepada pengendara dan pengemudi ojek online.
Kawasan Kajoetangan Heritage dipenuhi Aremania dan Aremanita Rabu malam (10/8). Di sana, ada sajian pertunjukan musik. Acara itu jadi salah satu rangkaian perayaan ulang tahun ke-35 Arema.Â
Jam pertandingan yang terlalu malam memberikan sejumlah pekerjaan rumah (PR) untuk para pemain Arema FC. Pasca bertanding, mereka harus pintar-pintar mengelola waktu istirahat. Sebab, tampil bermain di jam-jam seperti 20.30 WIB membuat punggawa Singo Edan baru bisa beristirahat pada dini hari.Â