MALANG KOTA - Sejak dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 berdampak positif bagi pengusaha mal. Bagaimana tidak, okupansi atau jumlah pengunjung mal mulai kembali seperti 2019 lalu atau ketika pandemi Covid-19 belum merebak.
Seiring kasus Covid-19 melandai, kunjungan di mal atau pusat perbelanjaan meningkat. Mal yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya misalnya, semester I ini meningkat 20 persen dibanding semester II tahun lalu.
Melandainya penyebaran virus Covid-19 ditangkap positif oleh sejumlah pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang. Sejumlah asosiasi bidang pariwisata dan ekonomi kreatif bersama organisasi profesi menyambutnya dengan merencanakan menggelar 'Bulan Kopi Malang Raya' di awal Desember mendatang. Acara akan digelar di sejumlah mal di Malang Raya dengan melibatkan para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) bidang usaha kopi.
Alphonzus berharap, anak dibawah 12 tahun pekan ini sudah tidak dibatasi lagi dikarenakan saat ini mal relatif sudah jauh lebih aman.
“Semua orang yang berada di mal sudah divaksinasi sehubungan dengan adanya pemberlakuan protokol tambahan,” pungkasnya.
Pusat perbelanjaan atau mal di beberapa wilayah seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang kini sudah diperbolehkan beroperasi meskipun masih terdapat beberapa pembatasan dan aturan tambahan sebagai syarat masuk pengunjung. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sempat mengatakan jika ingin masuk mal, pengunjung harus menyertakan surat keterangan dokter atau hasil tes Covid-19 negatif.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengusulkan pusat perbelanjaan dapat dijadikan lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Usulan tersebut bertujuan agar proses vaksinasi berjalan dengan lancar dan cepat.
"Dari forum audiensi ini, Bapenda selaku koordinator OPD Pendapatan Asli Daerah dan rekan-rekan legislatif yang membidangi bisa mendapatkan informasi-informasi faktual atau kondisi di lapangan langsung dari pelaku usaha di Kota Malang," kata Sam Ade.