22.3 C
Malang
Minggu, November 12, 2023

Cerita Atlet Malang Raya yang Tetap Beraktivitas di Bulan Ramadan (5)

 

Meski tiap hari menjalani latihan berat, Ramadhan Zidani tak pernah membatalkan puasa. Kapten tim futsal Malang Unggul FC itu mampu mengelola tenaganya, sehingga tubuhnya selalu bugar. Bagaimana caranya?

GALIH R. PRASETYO

HIDANGAN makanan di meja depannya itu disantap dengan lahap, kemarin petang (6/4). Semuanya habis, termasuk es buah sebagai hidangan penutup buka puasa.

Maklum, hari itu tenaganya terkuras habis di lapangan futsal.

”Setiap buka puasa ya langsung seperti ini Mas (makan berat, Red),” ujar Ramadhan Zidani mengawali pembicaraan dengan Jawa Pos Radar Malang.

Jika asupan makanan tidak tercukupi, atlet futsal 24 tahun itu merasa lemas. Kondisi itu membuatnya sulit untuk beraktivitas.

Baca Juga:  Cosplay asal Malang Tembus Pasar Hongkong hingga Amerika

Apalagi dia sedang menyiapkan diri untuk tampil dalam ajang Pro Futsal League putaran kedua, Mei depan. Dalam seminggu, Zidani berlatih enam kali.

Khusus hari Selasa dan Kamis, latihannya makin berat. ”Sehari berlatih dua kali,” kata mantan pemain Timnas Futsal U-20 itu.

Baca Juga : Cerita Atlet Malang Raya yang Tetap Beraktivitas di Bulan Ramadan (4).

Latihan dimulai pukul 16.00 sampai buka puasa, kemudian dilanjut lagi setelah salat tawarih sekitar pukul 20.00. Setelah itu, dia masih menempa fisiknya di tempat gym.

Tujuannya untuk melatih otot. Umumnya latihan otot berlangsung sekitar 1,5 jam sampai 2 jam. Latihan berat ditempuh agar tidak gagal meraih juara.

Baca Juga:  Meski Pandemi, Kota Malang Pede Target Retribusi Rp 10 M Tercapai

Di sisi lain, dia juga tidak ingin melewatkan bulan suci Ramadan tanpa ibadah. Baginya, Ramadan adalah bulan spesial untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Karena itu, dia puasa full sejak hari pertama Ramadan. ”Kalau sampai bolong puasa, malu dengan diri sendiri. Ramadan tahun lalu juga full puasanya,” kata dia.

Agar latihan dan puasa berjalan, dia menerapkan dua hal. Pertama, mengatur asupan makanan. Kemudian langkah kedua, mengelola tenaga.

Untuk menghemat tenaga, mantan pemain IPC Pelindo itu membatasi aktivitas seperti lari. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

 

Meski tiap hari menjalani latihan berat, Ramadhan Zidani tak pernah membatalkan puasa. Kapten tim futsal Malang Unggul FC itu mampu mengelola tenaganya, sehingga tubuhnya selalu bugar. Bagaimana caranya?

GALIH R. PRASETYO

HIDANGAN makanan di meja depannya itu disantap dengan lahap, kemarin petang (6/4). Semuanya habis, termasuk es buah sebagai hidangan penutup buka puasa.

Maklum, hari itu tenaganya terkuras habis di lapangan futsal.

”Setiap buka puasa ya langsung seperti ini Mas (makan berat, Red),” ujar Ramadhan Zidani mengawali pembicaraan dengan Jawa Pos Radar Malang.

Jika asupan makanan tidak tercukupi, atlet futsal 24 tahun itu merasa lemas. Kondisi itu membuatnya sulit untuk beraktivitas.

Baca Juga:  Cosplay asal Malang Tembus Pasar Hongkong hingga Amerika

Apalagi dia sedang menyiapkan diri untuk tampil dalam ajang Pro Futsal League putaran kedua, Mei depan. Dalam seminggu, Zidani berlatih enam kali.

Khusus hari Selasa dan Kamis, latihannya makin berat. ”Sehari berlatih dua kali,” kata mantan pemain Timnas Futsal U-20 itu.

Baca Juga : Cerita Atlet Malang Raya yang Tetap Beraktivitas di Bulan Ramadan (4).

Latihan dimulai pukul 16.00 sampai buka puasa, kemudian dilanjut lagi setelah salat tawarih sekitar pukul 20.00. Setelah itu, dia masih menempa fisiknya di tempat gym.

Tujuannya untuk melatih otot. Umumnya latihan otot berlangsung sekitar 1,5 jam sampai 2 jam. Latihan berat ditempuh agar tidak gagal meraih juara.

Baca Juga:  Nunuk Mengabdikan Diri Dampingi Pengidap HIV/AIDS, Bahagia ODHA Bisa Bangkit

Di sisi lain, dia juga tidak ingin melewatkan bulan suci Ramadan tanpa ibadah. Baginya, Ramadan adalah bulan spesial untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Karena itu, dia puasa full sejak hari pertama Ramadan. ”Kalau sampai bolong puasa, malu dengan diri sendiri. Ramadan tahun lalu juga full puasanya,” kata dia.

Agar latihan dan puasa berjalan, dia menerapkan dua hal. Pertama, mengatur asupan makanan. Kemudian langkah kedua, mengelola tenaga.

Untuk menghemat tenaga, mantan pemain IPC Pelindo itu membatasi aktivitas seperti lari. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/