JAKARTA – Sekjen DPP PKB dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Malang Raya Hasanuddin Wahid sangat berduka atas tragedi meninggalnya 125 Aremania saat usai menonton laga Arema melawan Persebaya 1 Oktober lalu. Sebagai wujud kepeduliannya sebagai Aremania asli Kota Batu Hasan berjanji siap memberikan beasiswa kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal dalam tragedi kelam tersebut.
“Silahkan kalau ada anakanak yang orang tuanya meninggal di Stadion Kanjuruhan langsung hubungi saya. Saya siap memberikan beasiswa untuk sekolah merek,” katanya kepada Jawa Pos Radar Malang, Senin (3/10).
Kebijakan tersebut dia lakukan sebagai bentuk kepeduliannya sebagai anggota DPR RI dari dapil Malang Raya. “Saya sangat berduka cita atas tragedi supporter. Ini adalah sejarah kelam persepakbolaan Indonesia,” ujarnya. Dikatakan Hasan, untuk beasiswa dia siap memberikan sampai di jenjang perguruan tinggi.
Kepada seluruh keluarga korban Hasan menyampaikan bela sungkawanya. Dia berharap ini yang terakhir dan tidak boleh terulang lagi. Dia minta semua yang bertangungjawab atas kerusuhan ini untuk bisa diselesaikan secara peraturan perundangundangan dan hukum. “Semua pihak baik dari penyelenggara, PSSI, kepolisian kalau ada salah dalam penanganan harus ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tegasnya.
Tak lupa, arek asli Kota Batu ini meminta kepada seluruh supporter untuk lebih dewasa untuk bisa menahan dari dari apapun hasil pertandingan. Karena dia memahami selama ini sepak bola sudah menjadi bagian dari Malang Raya.
Dalam kesempatan itu, alumni UIN Malang ini menyerukan kepada seluruh kader PKB untuk menggelar salat ghoib dan pengibaran bendera setengah tiang serta tahlil selama 7 hari yang ditujukan untuk para korban tragedi Kanjuruhan. “Kita doakan yang amal ibadah saudarasaudara Aremania yang meninggal diterima di sisi Allah SWT,” ujar mantan ketua PC PMII Kota Malang ini. (lid)