23.2 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

Dies Natalis 58, UB Semangat Raih Globalize University

MALANG KOTA – Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Brawijaya (UB) terus berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas mutu dan daya saing yang hebat. Salah satunya dengan berkontribusi lewat agenda 33rd University Consortium (UC) Executive Board Meeting. Agenda tersebut berpusat di Kasetsart University, Bangkok, Thailand, serta digelar daring pada 24 dan 25 November 2020.

Rapat dewan eksekutif Konsorsium Universitas Asia Tenggara itu membahas soal Pendidikan Pascasarjana dalam Pertanian dan Sumber Daya Alam. Acara itu juga dihadiri secara virtual oleh masing-masing perwakilan dari anggota tetap UC, yakni Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universiti Putra Malaysia (UPM), dan University of Philippines Los Banos (UPLB), serta anggota asosiasi UC lainnya seperti Tokyo University of Agriculture (Tokyo NODAI) dan National Taiwan University (NTU), anggota afiliasi UC yakni University of British Columbia (UBC), Sekretariat UC yakni Pusat Studi dan Riset Pascasarjana Asia Tenggara, dan dua universitas yang akan menjadi anggota UC yakni Maejo University dan Visayas State University.

Baca Juga:  Tim FK UB Raih Dua Medali di Olimpiade Kedokteran IMO 2021

“UC ini bertujuan untuk berbagi sumber daya dan berkolaborasi dalam pertukaran mahasiswa dan tenaga pengajar. Diikuti berbagai universitas yang punya program pertanian terkemuka,” terang perwakilan UB sekaligus Excecutive Board Prof Dr Moch. Sasmito Djati MS.

Wakil Rektor 4 UB itu juga memaparkan ada banyak benefit yang bisa didapatkan civitas academica UB, yakni student exchange untuk mahasiswa pascasarjana seperti summer course, scholarship, membuat agenda project riset dan seminar bersama, serta exchange dan travel grant untuk dosen dan mahasiswa pascasarjana yang mengikuti seminar internasional maupun yang menyelesaikan riset tesis tentang ilmu alam, keteknikan, dan pertanian agro kompleks.

Untuk summer course, UB akan menawarkan urban farming dan ekowisata. “Jadi nanti mahasiswa dari Kanada, Tokyo, dengan didanai oleh Agropolis Prancis dan Universitas Asia Tenggara akan datang ke UB. Insya Allah kalau tahun depan tidak ada hambatan (pandemi mereda), maka akan digelar Juni atau Juli,” terangnya.

Baca Juga:  Dilema Belajar Daring: Dituruti Bikin Kantong Jebol, Tak Dituruti…

Sasmito juga menambahkan, sebelum ada perintah Merdeka Belajar dari Mendikbud, pihaknya sudah lebih dulu berinisiatif untuk mengembangkan kurikulum kampus yang lebih terbuka, seperti student exchange, transfer kredit internasional, transfer program, hingga double degree.
“Dalam waktu dekat kami akan ke UBC Kanada, transfer knowledge sangat kami butuhkan. Mereka ranking 16 dunia, sedangkan untuk agroforestry kami (UB) peringkat 300-351 versi QS. Jadi kesempatan mahasiswa UB semakin luas, tinggal mau atau nggak. Jadi harus kompetitif,” paparnya.

Selain ke depannya bakal menjadi penyelenggara 6th UC Summer School pada Juli sampai Agustus 2021, Sasmito berharap dengan adanya spirit Dies Natalis ke-58, UB yang segera akan menjadi PTN-BH bisa makin semangat menuju Globalize University.

“Jadi kami harus siap menjadi PTN yang otonom dengan semua perencanaan yang detail,” tutupnya.

Pewarta: Adela Oki Nuraini

MALANG KOTA – Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Brawijaya (UB) terus berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas mutu dan daya saing yang hebat. Salah satunya dengan berkontribusi lewat agenda 33rd University Consortium (UC) Executive Board Meeting. Agenda tersebut berpusat di Kasetsart University, Bangkok, Thailand, serta digelar daring pada 24 dan 25 November 2020.

Rapat dewan eksekutif Konsorsium Universitas Asia Tenggara itu membahas soal Pendidikan Pascasarjana dalam Pertanian dan Sumber Daya Alam. Acara itu juga dihadiri secara virtual oleh masing-masing perwakilan dari anggota tetap UC, yakni Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universiti Putra Malaysia (UPM), dan University of Philippines Los Banos (UPLB), serta anggota asosiasi UC lainnya seperti Tokyo University of Agriculture (Tokyo NODAI) dan National Taiwan University (NTU), anggota afiliasi UC yakni University of British Columbia (UBC), Sekretariat UC yakni Pusat Studi dan Riset Pascasarjana Asia Tenggara, dan dua universitas yang akan menjadi anggota UC yakni Maejo University dan Visayas State University.

Baca Juga:  BRI Group Salurkan Bantuan Ke Korban Bencana di NTB dan NTT

“UC ini bertujuan untuk berbagi sumber daya dan berkolaborasi dalam pertukaran mahasiswa dan tenaga pengajar. Diikuti berbagai universitas yang punya program pertanian terkemuka,” terang perwakilan UB sekaligus Excecutive Board Prof Dr Moch. Sasmito Djati MS.

Wakil Rektor 4 UB itu juga memaparkan ada banyak benefit yang bisa didapatkan civitas academica UB, yakni student exchange untuk mahasiswa pascasarjana seperti summer course, scholarship, membuat agenda project riset dan seminar bersama, serta exchange dan travel grant untuk dosen dan mahasiswa pascasarjana yang mengikuti seminar internasional maupun yang menyelesaikan riset tesis tentang ilmu alam, keteknikan, dan pertanian agro kompleks.

Untuk summer course, UB akan menawarkan urban farming dan ekowisata. “Jadi nanti mahasiswa dari Kanada, Tokyo, dengan didanai oleh Agropolis Prancis dan Universitas Asia Tenggara akan datang ke UB. Insya Allah kalau tahun depan tidak ada hambatan (pandemi mereda), maka akan digelar Juni atau Juli,” terangnya.

Baca Juga:  Akhiri Syiar Ramadan, UIN Beber Kaitan Puasa dan Prestasi Mahasiswa

Sasmito juga menambahkan, sebelum ada perintah Merdeka Belajar dari Mendikbud, pihaknya sudah lebih dulu berinisiatif untuk mengembangkan kurikulum kampus yang lebih terbuka, seperti student exchange, transfer kredit internasional, transfer program, hingga double degree.
“Dalam waktu dekat kami akan ke UBC Kanada, transfer knowledge sangat kami butuhkan. Mereka ranking 16 dunia, sedangkan untuk agroforestry kami (UB) peringkat 300-351 versi QS. Jadi kesempatan mahasiswa UB semakin luas, tinggal mau atau nggak. Jadi harus kompetitif,” paparnya.

Selain ke depannya bakal menjadi penyelenggara 6th UC Summer School pada Juli sampai Agustus 2021, Sasmito berharap dengan adanya spirit Dies Natalis ke-58, UB yang segera akan menjadi PTN-BH bisa makin semangat menuju Globalize University.

“Jadi kami harus siap menjadi PTN yang otonom dengan semua perencanaan yang detail,” tutupnya.

Pewarta: Adela Oki Nuraini

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/