MALANG KOTA – Kuota penerimaan mahasiswa baru (PMB) di sejumlah perguruan tinggi (PTN) mengalami kenaikan tahun ini. Namun berbeda dengan perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Malang. Sejumlah kampus swasta memilih tidak menaikkan jumlah kuota PMB.
Dua kampus swasta yakni Universitas Islam Malang (Unisma) dan Universitas Merdeka (Unmer) Malang menjadi contohnya. Rektor Unisma Prof Maskuri mengatakan, kuota PMB yang ditetapkan pada tahun ajaran 2023/2024 mendatang sama dengan tahun ajaran lalu. Yakni sebanyak 4 ribu kursi mahasiswa baru.
”Penetapan kuota itu didasarkan jumlah rasio dosen dengan mahasiswa, jadi sudah sesuai dengan kebutuhan,” kata dia, kemarin.
Maskuri menambahkan saat ini juga belum berminat menambah kuota PMB pada tahun depan. Ada sejumlah tantangan pemenuhan kuota PMB menjadi alasan tersendiri.
Salah satunya PMB tahun lalu menyisakan sebagian kuota yang tak terisi. Maskuri menyampaikan dari 4 ribu kuota PMB yang dibuka, setidaknya ada sebanyak 300 kursi yang kosong.
”Dari 4 ribu itu yang kami terima hanya 3,7 ribu saja,” ujarnya.
Meski tidak terpenuhinya kuota yang dibuka itu bukan berarti pendaftarnya minim. Namun, kebanyakan calon mahasiswa memang tidak memenuhi kriteria. Maskuri menyampaikan tahun lalu ada sekitar 7 ribu calon mahasiswa yang mendaftar ke Unisma.
Unmer pun juga demikian. Tahun ajaran 2023/2024 mendatang mereka juga tidak menambah kuota PMB. Kepala Biro Humas Unmer Dr Ana Mariani mengatakan, tahun ajaran baru depan Unmer membuka kuota PMB sebanyak 3.500 kursi.
”Jumlah itu tetap jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ucapnya.
Sama halnya dengan Unisma, penentuan kuota tersebut juga berdasarkan pada perhitungan rasio jumlah dosen dengan mahasiswa. Selain itu, Ana, sapaan akrabnya, menyebut tantang kampus swasta semakin berat. Mengingat tahun lalu Unmer sempat terimbas dengan status PTNBH yang disandang dua kampus negeri di Kota Malang. (dre/adn)