MALANG KOTA – Berpartisipasi aktif dalam Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) setiap tahunnya membuat Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Malang terus terpacu untuk berprestasi dalam kompetisi di tahun ketiganya saat ini.
Mempersiapkan perwakilannya sejak Juni 2020, MTsN 1 Kota Malang berhasil mengantarkan keempat siswanya dalam 2 kelompok bidang lomba hingga ke tahap final 15 besar. Mereka masuk dalam penelitan kategori Matematics, Sains and Technology dan Sosial Humaniora. Yang masing-masing diisi oleh dua anggota.
Keempat siswa tersebut antara lain Nayra Ilmayni H dan Ghefira Zahra dengan mengangkat judul penelitian Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Wisata Kampung Warna Kota Malang. Sedangkan kelompok lain yakni Antaressa Putra P dan Ahnaf Tiar mengangkat judul Kombinasi Arang Aktif Kulit Pisang dan Pseudomonas Aeruginosa Sebagai Metode Nanoteknologi Sebagai Upaya Mereduksi Konsentrasi Timbal dan Mikroplastik di Sungai Brantas Kota Malang.
Keempat siswa tersebut saat ini sedang melakukan proses penelitian yang akan segera dikumpulkan pada (22/11) mendatang. Setelah itu baru mereka akan mempresetasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan seminggu kemudian melalui aplikasi Zoom.
Pembina Karya Ilmiah Remaja MTsN 1 Kota Malang Lailatul Chusniah menuturkan akibat pandemi Covid-19 ini siswanya sempat mengalami kesulitan untuk melakukan riset terutama untuk penelitian Matematics, Sains and Technology. ”Banyak laboraturium yang tutup, kami perlu lab yang lengkap sedangkan lab di kampus-kampus banyak yang tutup. Untungnya salah satu lab di UIN Maliki masih buka dan bisa menfasilitasi riset siswa kami,” ujar wanita yang akrab disapa Laily tersebut.
Dia juga menuturkan pihaknya saat optimistis mampu meraih juara di tahun ini. Bukan tanpa alasan MTsN 1 Kota Malang memang kerap meraih juara dalam setiap penyelenggaran Meyres. Tahun sebelumnya kemarin mereka berhasil menyabet medali emas serta berkesempatan untuk melanjutkan ke kompetisi internasional. Dalam International Exhibition for Young Inventors (IEYI) para peserta dari MTsN 1 Kota Malang mendapat undangan langsung dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Dalam kesempatan tersebut Laily juga menuturkan selama persiapan kompetisi pihaknya banyak dibantu oleh LIPI dalam hal pendampingan riset. Tak hanya itu dari penyelenggara Myres sendiri juga rutin melakukan bimbingan terhadap proposal yang dibuat oleh anak-anak.
Pewarta : Chosa Setya Ayu Widodo
MALANG KOTA – Berpartisipasi aktif dalam Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres) setiap tahunnya membuat Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Malang terus terpacu untuk berprestasi dalam kompetisi di tahun ketiganya saat ini.
Mempersiapkan perwakilannya sejak Juni 2020, MTsN 1 Kota Malang berhasil mengantarkan keempat siswanya dalam 2 kelompok bidang lomba hingga ke tahap final 15 besar. Mereka masuk dalam penelitan kategori Matematics, Sains and Technology dan Sosial Humaniora. Yang masing-masing diisi oleh dua anggota.
Keempat siswa tersebut antara lain Nayra Ilmayni H dan Ghefira Zahra dengan mengangkat judul penelitian Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Wisata Kampung Warna Kota Malang. Sedangkan kelompok lain yakni Antaressa Putra P dan Ahnaf Tiar mengangkat judul Kombinasi Arang Aktif Kulit Pisang dan Pseudomonas Aeruginosa Sebagai Metode Nanoteknologi Sebagai Upaya Mereduksi Konsentrasi Timbal dan Mikroplastik di Sungai Brantas Kota Malang.
Keempat siswa tersebut saat ini sedang melakukan proses penelitian yang akan segera dikumpulkan pada (22/11) mendatang. Setelah itu baru mereka akan mempresetasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan seminggu kemudian melalui aplikasi Zoom.
Pembina Karya Ilmiah Remaja MTsN 1 Kota Malang Lailatul Chusniah menuturkan akibat pandemi Covid-19 ini siswanya sempat mengalami kesulitan untuk melakukan riset terutama untuk penelitian Matematics, Sains and Technology. ”Banyak laboraturium yang tutup, kami perlu lab yang lengkap sedangkan lab di kampus-kampus banyak yang tutup. Untungnya salah satu lab di UIN Maliki masih buka dan bisa menfasilitasi riset siswa kami,” ujar wanita yang akrab disapa Laily tersebut.
Dia juga menuturkan pihaknya saat optimistis mampu meraih juara di tahun ini. Bukan tanpa alasan MTsN 1 Kota Malang memang kerap meraih juara dalam setiap penyelenggaran Meyres. Tahun sebelumnya kemarin mereka berhasil menyabet medali emas serta berkesempatan untuk melanjutkan ke kompetisi internasional. Dalam International Exhibition for Young Inventors (IEYI) para peserta dari MTsN 1 Kota Malang mendapat undangan langsung dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Dalam kesempatan tersebut Laily juga menuturkan selama persiapan kompetisi pihaknya banyak dibantu oleh LIPI dalam hal pendampingan riset. Tak hanya itu dari penyelenggara Myres sendiri juga rutin melakukan bimbingan terhadap proposal yang dibuat oleh anak-anak.
Pewarta : Chosa Setya Ayu Widodo
