MALANG KOTA – Apabila ada pertanyaan siapa pemain lokal yang diidolakan punggawa muda Arema FC? Jawabanya ada dua sosok yang jadi panutan pemain-pemain muda Tim Singo Edan. Pertama adalah kapten tim Hendro Siswanto. Kedua adalah pemain punya karier terpanjang di tim yakni Dendi Santoso.
Di mata para pemain muda, kedua sosok itu tidak hanya rekan latihan atau senior saja di tim. Lebih jauh, juga menjadi sosok yang memotivasi serta sumber inspirasi untuk mereka terus bekerja keras di jagat sepak bola. Ibarat sebuah pepatah lawas, berusahalah sampai idolamu teman duetmu atau sainganmu di lapangan.
“Kenapa mengidolakan Mas Hedro? Selain main bagus, etos kerjanya juga luar biasa,” terang gelandang muda Vikrian Akbar.
Menurutnya, bapak dua anak itu layaknya manusia terkuat. Dimana, mempunyai fisik yang luar biasa, tidak kehabisan bensin (tenaga), dan selalu all out dalam setiap latihan. Apabila bermain juga selalu bisa habis-habis sampai 90 menit.
Karena itu, Vikrian selalu menambah latihannya sendiri. Pada saat liburan tim seperti saat ini, menempa diri menjadi agendanya setiap hari. Never stop training, bertujuan untuk membuat kondisinya selalu bagus. “Supaya saat kembali latihan nanti, fisiknya tidak jauh menurun,” kata pemain jebolan akademi Arema itu.
Lebih lanjut, menurutnya bisa satu tim dan bermain dengan Hendro Siswanto adalah sebuah hal yang tidak dibayangkannya. “Sekarang harus terus kerja keras, supaya mendapatkan kepercayan untuk bermain,” ungkap pemain 20 tahun itu.
Sama dengan Vikrian, Titan Agung juga mengaku mengidolakan senior di Tim Singo Edan. Namun, bedanya kedua pemain itu menganggap Dendi Santoso sebagai sumber inspirasi. Menurut Titan, ada beberapa hal yang membuat mengidolakan sosok pemain sudah belasan tahun di Arema tersebut. “Sebagai senior Mas Dendi sosok yang humble. Tidak jaim dengan pemain muda,” papar pemain yang kini tengah jalani dengan Timnas U-19 itu.
Dendi juga menurut Titan, sosok yang tidak pelit untuk berbagi ilmu. “Dia mau memberi tahu para pemain muda dan memberikan beberapa tips saat latihan,” jelas mantan pemain Bhayangkara FC U-19 itu. Dari Dendi, Titan juga belajar bagaimana menjadi sosok penyerang yang mampu bermain tenang dan juga pintar di atas lapangan. Punya kejelian dalam menahan atau segera melapas bola.
Pewarta: Galih R P