KABUPATEN – Dalam beberapa hari terakhir, jagat dunia maya ramai dengan tudingan penyalahgunaan wewenang di lingkungan Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC. Ada dugaan beberapa oknum yang memasukkan penonton tanpa tiket di laga Arema FC. Akibatnya, mereka yang mempunyai tiket acap kali kesulitan untuk mendapatkan tempat duduk di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Menanggapi kabar itu, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris memastikan kalau pihaknya selalu mengampanyekan prinsip “No Ticket No Game“. ”Kami terus berkoordinasi dengan semua petugas agar tidak terjadi hal-hal seperti itu,” kata dia. Bila ada petugas yang ketahuan melakukan pelanggaran tersebut, Haris memastikan bakal ada sanksi tegas. Salah satunya yakni kehilangan posisinya.
”Kalau yang ketahuan pasti langsung out. Tidak boleh bertugas lagi,” tegasnya. Secara umum, Haris mengapresiasi masukan dan kritikan dari para Aremania. Masukan tersebut akan menjadi bahan bagi Panpel Singo Edan untuk memperkuat penjagaan. ”Tentunya terkait ini kami harus saling support,” jelasnya.
Terpisah, Manajemen Arema FC mengaku kalau semua elemen tim selalu berusaha membeli tiket. ”Sejak awal saya selalu membeli tiket. Meskipun saya ini manager,” kata Manager Arema FC Muhammad Ali Rifki. Beranjak dari itu, dia menyebut pentingnya kesadaran dari masing-masing individu. Dia mengaku kalau kebiasaan tersebut sudah dilakukan sejak awal. Ketika tim Singo Edan menjalani pertandingan uji coba.
Berangkat dari hal tersebut, dia berharap semua pihak bisa benar-benar menjalankan kampanye “No Ticket No Game“. ”Harus terus saling support untuk kebaikan,” jelas pria asal Pasuruan tersebut. Di masa pre-season ini, Singo Edan menjadi salah satu klub yang paling sering menjalankan laga di markasnya. Mayoritas juga ditiketkan. (gp/by)