26.8 C
Malang
Selasa, November 14, 2023

Awali Partai Puncak di Kanjuruhan

KABUPATEN – Kesempatan melaju ke partai final Piala Presiden 2022 kembali mempertegas predikat Arema FC sebagai raja turnamen. Sepanjang keikutsertaan mereka di turnamen tersebut sejak 2015 lalu, itu adalah kali ketiga Dendi Santoso dan kawan-kawan melaju ke partai puncak. Catatan tersebut menjadi yang terbanyak dibandingkan klub-klub Liga 1 lainnya.

Dari dua kesempatan tampil di partai final sebelumnya, Singo Edan sukses menjadi juaranya. Itu terjadi pada tahun 2017 dan 2019 lalu. Pada kesempatan ketiga yang akan dimulai 14 Juli nanti, tantangan berbeda akan dihadapi skuad asuhan Eduardo Almeida. Sebab sesuai drawing awal, Arema FC bakal bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu.

Sementara laga di leg kedua akan berlangsung di kandang lawan, 17 Juli nanti (selengkapnya baca grafis). Strategi berbeda dengan laga semifinal melawan PSIS Semarang harus disiapkan. Kesempatan tampil di kandang wajib dimaksimalkan Muhammad Rafli dan kawan-kawan. Tujuannya agar laga tandang di leg kedua bisa berjalan lebih mudah.

Menanggapi hal tersebut, Pelatih Kepala Arema FC Eduardo Almeida melihat bila sistem home and away sama-sama mempunyai keuntungan dan kerugian. ”Yang pasti untuk laga pertama kami akan bermain di hadapan pendukung sendiri,” jelasnya. Dia yakin bila kondisi itu cukup menguntungkan timnya. Sebab, dengan dukungan para pemain ke-12, tambahan motivasi untuk pemain bakal didapatkan timnya. Kondisi itu pun wajib dimaksimalkan.

Mengenai calon lawan, pelatih asal Portugal itu yakin bila siapa pun yang dihadapi, pertandingannya tidak akan mudah. ”Tentunya tim yang sampai pada titik ini (final) bukanlah lawan biasa,” jelas eks Pelatih Semen Padang tersebut. Berangkat dari kondisi itu, Eduardo meminta para pemainnya untuk tidak larut dalam euforia. ”Kami masih mempunyai pertandingan untuk dijalani. Jadi setelah ini kami harus tetap bekerja keras,” kata pelatih berlisensi UEFA Pro itu.

Dalam pertandingan kemarin sore (11/7), Eduardo menyebut bila PSIS Semarang bermain dengan determinasi tinggi. Meski ketinggalan dua gol, semangat pemain-pemain tim berjuluk Mahesa Jenar itu tak kendur. Hasilnya, satu gol bisa dilesatkan mereka ke gawang Adilson Maringa.

Baca Juga:  Arema FC Women Matangkan Persiapan untuk Turnamen Internasional

Secara umum, aroma final ketiga Arema FC di turnamen Piala Presiden sudah tercium sejak pertandingan memasuki menit ke-30.

Rizky Dwi Febrianto menjadi pencetak gol pertama dari tendangan bebas. Berkat gol tersebut, PSIS Semarang semakin sulit mengejar agregat. Sebab saat itu agregat kedua tim jadi 3-0 untuk Singo Edan.

Kondisi sulit PSIS Semarang bertambah dengan tidak banyaknya opsi mereka menembus barisan pertahanan Arema FC. Absennya Carlos Fortes dalam laga tersebut cukup mereduksi kekuatan mereka.

Efek lainnya dari kondisi itu adalah pemain-pemain kreatif yang dimiliki mereka tidak tampil maksimal. Salah satunya yakni Taisei Marukawa. Sepanjang laga, pemain asal Jepang itu tidak mencatatkan shot on goal sama sekali. Umpan-umpan mematikan dari Jonathan Cantillana juga tak banyak terlihat. Apabila ada peluang, lebih banyak lahir dari skema bola-bola mati.

Seperti tendangan bebas Jonathan yang membentur tiang di awal-awal laga. Lalu tandukan Alie Sesay yang berhasil diamankan Adilson Maringa di menit ke-49. Satu peluang dari skema open play yang dibuat PSIS terjadi lewat aksi Hari Nur Yulianto pada menit 60. Sementara satu-satunya gol yang mereka ciptakan terjadi di menit 87 lewat aksi Jonathan Cantillana.

Sulitnya PSIS Semarang membongkar serangan membuat Singo Edan tampil lebih leluasa. Mereka cukup nyaman dengan memainkan bola-bola pendek di babak kedua. Lalu serangan balik merek juga beberapa kali mampu menghadirkan ancaman ke gawang Ray Redondo. Puncaknya, pada menit ke-74, Muhammad Rafli membuat gol kedua setelah memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Irsyad Maulana.

Sebagai informasi, gol dari pemain asal Jakarta itu menjadi gol dari skema open play kedua yang dibuat Arema FC selama Piala Presiden 2022 ini. Gol pertama dari skema itu tersaji pada laga semifinal leg pertama di Semarang. Saat itu, Gian Zola lah yang menjadi aktornya.

Baca Juga:  Saat Laga Lawan Persipura Nanti Malam, Arema FC Wajib Tampil Agresif

Menanggapi kemenangan di laga kemarin sore, Dedik Setiawan menyebut ada peran dari Aremania, yang tidak berhenti memberi support sepanjang pertandingan. ”Kami persembahan hasil ini untuk para suporter,” tutur dia. Bagi pemain asal Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang itu, partai final Piala Presiden bukanlah pengalaman pertama. Sebelumnya, dia juga sempat merasakan pengalaman tersebut di tahun 2017 dan 2019. Ketika itu, Dedik juga sukses mencicipi gelar juara bersama Singo Edan.

Terpisah, Pelatih PSIS Semarang Sergio Alexandre menyebut bila hasil kurang bagus yang didapatkan timnya disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena pemainnya sulit memanfaatkan peluang menjadi gol. ”Kami kehilangan momentum saat tidak bisa menciptakan gol di pertandingan,” jelas eks Pelatih Persiraja Banda Aceh tersebut.

Akibatnya, meski timnya mendapatkan beberapa peluang dan terus menekan, namun mereka tidak mampu untuk menyamakan kedudukan.

Lebih lanjut, Sergio menilai menyebut bila tangguhnya pertahanan Arema FC tidak hanya disebabkan barisan bek saja. Penampilan impresif dari Adilson Maringa juga punya andil. ”Mereka (Arema FC) mempunyai kiper yang bagus. Beberapa kali dia melakukan save penting,” kata dia. Salah satunya ketika menahan tandukan center back PSIS Alie Sesay.

Bagi dia, faktor-faktor itu juga lah yang membuat timnya kalah di dua laga melawan Arema FC. ”Setelah ini kami akan fokus menyiapkan tim untuk Liga 1,” jelas pelatih asal Brazil itu. Senada dengan sang pelatih, pemain PSIS Semarang Ryan Ardiansyah juga mengaku kalau pada pertandingan kemarin sore, dewi fortuna tidak berpihak kepada timnya. ”Kami bermain dengan bagus. Tapi tidak mendapatkan kemenangan. Mungkin laga hari ini rezekinya Arema FC,” tutur pemain yang biasa tampil di posisi full back kanan itu. Berangkat dari hal itu, Ryan mengaku timnya legawa dengan hasil laga. (gp/by)

KABUPATEN – Kesempatan melaju ke partai final Piala Presiden 2022 kembali mempertegas predikat Arema FC sebagai raja turnamen. Sepanjang keikutsertaan mereka di turnamen tersebut sejak 2015 lalu, itu adalah kali ketiga Dendi Santoso dan kawan-kawan melaju ke partai puncak. Catatan tersebut menjadi yang terbanyak dibandingkan klub-klub Liga 1 lainnya.

Dari dua kesempatan tampil di partai final sebelumnya, Singo Edan sukses menjadi juaranya. Itu terjadi pada tahun 2017 dan 2019 lalu. Pada kesempatan ketiga yang akan dimulai 14 Juli nanti, tantangan berbeda akan dihadapi skuad asuhan Eduardo Almeida. Sebab sesuai drawing awal, Arema FC bakal bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu.

Sementara laga di leg kedua akan berlangsung di kandang lawan, 17 Juli nanti (selengkapnya baca grafis). Strategi berbeda dengan laga semifinal melawan PSIS Semarang harus disiapkan. Kesempatan tampil di kandang wajib dimaksimalkan Muhammad Rafli dan kawan-kawan. Tujuannya agar laga tandang di leg kedua bisa berjalan lebih mudah.

Menanggapi hal tersebut, Pelatih Kepala Arema FC Eduardo Almeida melihat bila sistem home and away sama-sama mempunyai keuntungan dan kerugian. ”Yang pasti untuk laga pertama kami akan bermain di hadapan pendukung sendiri,” jelasnya. Dia yakin bila kondisi itu cukup menguntungkan timnya. Sebab, dengan dukungan para pemain ke-12, tambahan motivasi untuk pemain bakal didapatkan timnya. Kondisi itu pun wajib dimaksimalkan.

Mengenai calon lawan, pelatih asal Portugal itu yakin bila siapa pun yang dihadapi, pertandingannya tidak akan mudah. ”Tentunya tim yang sampai pada titik ini (final) bukanlah lawan biasa,” jelas eks Pelatih Semen Padang tersebut. Berangkat dari kondisi itu, Eduardo meminta para pemainnya untuk tidak larut dalam euforia. ”Kami masih mempunyai pertandingan untuk dijalani. Jadi setelah ini kami harus tetap bekerja keras,” kata pelatih berlisensi UEFA Pro itu.

Dalam pertandingan kemarin sore (11/7), Eduardo menyebut bila PSIS Semarang bermain dengan determinasi tinggi. Meski ketinggalan dua gol, semangat pemain-pemain tim berjuluk Mahesa Jenar itu tak kendur. Hasilnya, satu gol bisa dilesatkan mereka ke gawang Adilson Maringa.

Baca Juga:  Saat Laga Lawan Persipura Nanti Malam, Arema FC Wajib Tampil Agresif

Secara umum, aroma final ketiga Arema FC di turnamen Piala Presiden sudah tercium sejak pertandingan memasuki menit ke-30.

Rizky Dwi Febrianto menjadi pencetak gol pertama dari tendangan bebas. Berkat gol tersebut, PSIS Semarang semakin sulit mengejar agregat. Sebab saat itu agregat kedua tim jadi 3-0 untuk Singo Edan.

Kondisi sulit PSIS Semarang bertambah dengan tidak banyaknya opsi mereka menembus barisan pertahanan Arema FC. Absennya Carlos Fortes dalam laga tersebut cukup mereduksi kekuatan mereka.

Efek lainnya dari kondisi itu adalah pemain-pemain kreatif yang dimiliki mereka tidak tampil maksimal. Salah satunya yakni Taisei Marukawa. Sepanjang laga, pemain asal Jepang itu tidak mencatatkan shot on goal sama sekali. Umpan-umpan mematikan dari Jonathan Cantillana juga tak banyak terlihat. Apabila ada peluang, lebih banyak lahir dari skema bola-bola mati.

Seperti tendangan bebas Jonathan yang membentur tiang di awal-awal laga. Lalu tandukan Alie Sesay yang berhasil diamankan Adilson Maringa di menit ke-49. Satu peluang dari skema open play yang dibuat PSIS terjadi lewat aksi Hari Nur Yulianto pada menit 60. Sementara satu-satunya gol yang mereka ciptakan terjadi di menit 87 lewat aksi Jonathan Cantillana.

Sulitnya PSIS Semarang membongkar serangan membuat Singo Edan tampil lebih leluasa. Mereka cukup nyaman dengan memainkan bola-bola pendek di babak kedua. Lalu serangan balik merek juga beberapa kali mampu menghadirkan ancaman ke gawang Ray Redondo. Puncaknya, pada menit ke-74, Muhammad Rafli membuat gol kedua setelah memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Irsyad Maulana.

Sebagai informasi, gol dari pemain asal Jakarta itu menjadi gol dari skema open play kedua yang dibuat Arema FC selama Piala Presiden 2022 ini. Gol pertama dari skema itu tersaji pada laga semifinal leg pertama di Semarang. Saat itu, Gian Zola lah yang menjadi aktornya.

Baca Juga:  Manajemen Singo Edan Dukung Format Baru Liga 1 Musim Depan

Menanggapi kemenangan di laga kemarin sore, Dedik Setiawan menyebut ada peran dari Aremania, yang tidak berhenti memberi support sepanjang pertandingan. ”Kami persembahan hasil ini untuk para suporter,” tutur dia. Bagi pemain asal Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang itu, partai final Piala Presiden bukanlah pengalaman pertama. Sebelumnya, dia juga sempat merasakan pengalaman tersebut di tahun 2017 dan 2019. Ketika itu, Dedik juga sukses mencicipi gelar juara bersama Singo Edan.

Terpisah, Pelatih PSIS Semarang Sergio Alexandre menyebut bila hasil kurang bagus yang didapatkan timnya disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena pemainnya sulit memanfaatkan peluang menjadi gol. ”Kami kehilangan momentum saat tidak bisa menciptakan gol di pertandingan,” jelas eks Pelatih Persiraja Banda Aceh tersebut.

Akibatnya, meski timnya mendapatkan beberapa peluang dan terus menekan, namun mereka tidak mampu untuk menyamakan kedudukan.

Lebih lanjut, Sergio menilai menyebut bila tangguhnya pertahanan Arema FC tidak hanya disebabkan barisan bek saja. Penampilan impresif dari Adilson Maringa juga punya andil. ”Mereka (Arema FC) mempunyai kiper yang bagus. Beberapa kali dia melakukan save penting,” kata dia. Salah satunya ketika menahan tandukan center back PSIS Alie Sesay.

Bagi dia, faktor-faktor itu juga lah yang membuat timnya kalah di dua laga melawan Arema FC. ”Setelah ini kami akan fokus menyiapkan tim untuk Liga 1,” jelas pelatih asal Brazil itu. Senada dengan sang pelatih, pemain PSIS Semarang Ryan Ardiansyah juga mengaku kalau pada pertandingan kemarin sore, dewi fortuna tidak berpihak kepada timnya. ”Kami bermain dengan bagus. Tapi tidak mendapatkan kemenangan. Mungkin laga hari ini rezekinya Arema FC,” tutur pemain yang biasa tampil di posisi full back kanan itu. Berangkat dari hal itu, Ryan mengaku timnya legawa dengan hasil laga. (gp/by)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/