MALANG KOTA – Hasil bagus pada semifinal leg pertama Piala Presiden Kamis lalu (7/7) tidak membuat para pemain Arema FC merasa di atas angin. Jhon Alfarizi dan kawan-kawan tetap melakukan persiapan serius semaksimal mungkin. Salah satunya dilakukan dengan menyiapkan diri skenario terburuk. Yakni melanjutkan laga di babak adu penalti.
Ya, pada semifinal leg kedua nanti sore (pukul 15.30 WIB), ada beberapa aturan baru dibandingkan semifinal sebelumnya. Bila agregat pertandingan kedua tim imbang, maka laga akan dilanjutkan pada babak perpanjangan waktu. Jika masih imbang, akan dilakukan babak penalti untuk menentukan pemenang.
Menurut Pelatih Kiper Arema FC Jarot Supriadi, tim pelatih tidak hanya memikirkan skenario terbaik saja. Tapi juga menyiapkan antisipasi terhadap momen-momen kurang bagus. Karena itu, dia mengatakan kalau semua kiper dan pemain mendapatkan porsi latihan untuk adu penalti. ”Semua sudah kami siapkan dalam latihan untuk segala kemungkinan. Termasuk itu (adu penalti, red),” kata eks pelatih Kiper Timnas U-19 tersebut.
Baginya, meski peluang lolos ke babak selanjutnya besar, namun yang dimainkan tetap sepak bola. Dan, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Alhasil, selain harus fokus dan konsentrasi, upaya antisipasi tetap wajib disiapkan. ”Ada istilah bola itu bundar. Jadi kami harus siap dengan apa yang terjadi di lapangan,” terangnya.
Dalam perjalanannya, babak adu penalti bukan hal yang asing di Piala Presiden 2022. Tercatat ada tiga momen yang harus diselesaikan pada babak tos-tosan tersebut. Salah satunya terjadi di babak 8 besar di Piala Presiden antara Arema FC melawan Barito Putera, beberapa waktu yang lalu. Ketika itu tim Singo Edan mampu lolos dari momen tersebut.
Peluang babak tos-tosan di pertandingan nanti sore bisa terjadi apabila PSIS mampu unggul dua gol dari Arema FC. Misalnya mereka menang 2-0, 3-1, 4-2, dan seterusnya. Itu karena selisih gol pada laga tandang tidak akan dihitung. (gp/by)