BALI – Kompetisi BRI Liga 1 seri Bali kali ini tidak hanya menguji hal-hal teknis Arema FC. Lebih jauh, tim pelatih Singo Edan juga dihadapkan pada potensi kendala non teknis. Salah satunya adalah hasil tes PCR para pemain sebelum laga. Kebijakan tersebut membuat pelatih harus mempunyai banyak planning. Sebab ketika ada pemain yang positif covid, mereka harus cepat berganti strategi.
Kondisi itu bakal jadi problem berat ketika ada banyak pemain yang dinyatakan positif. Situasi bisa lebih buruk sebab hasil tes PCR kerap muncul secara mepet. Pengumumannya bisa hadir sebelum laga atau di hari tim akan melakukan pertandingan. Seperti tersaji Kamis malam (10/2/2021), saat Pelatih Kepala Arema FC Eduardo Almeida terpaksa tidak bisa mendampingi timnya. Pria asal Portugal itu diketahui positif covid.
”Ketika tes dilakukan pagi, maka hasilnya malam diketahui. Namun, jika tes saat siang, hasilnya di pagi sebelum pertandingan,” jelas Dokter Tim Arema FC Nanang Tri Wahyudi. Saat ini, Arema FC sering mendapatkan giliran tes pada pagi hari. Mengenai hal tersebut, Pelatih Kepala Arema FC Eduardo Almeida mengaku kalau pihaknya selalu menyiapkan banyak opsi strategi. “Tentunya tim harus selalu bersiap dengan beragam kondisi,” kata pria asal Portugal tersebut.
Salah satu contohnya tersaji pada laga melawan PSIS Semarang, beberapa waktu lalu. Saat itu, banyak pemain yang terpaksa absen. Di antaranya yakni Sergio Silva, Carlos Fortes, Fabiano Beltrame, Renshi Yamaguchi, Adilson Maringa, Rizky Dwi Febrianto, Ikhfanul Alam, dan Muhammad Rafli. Eduardo menyikapinya dengan mengganti pakem permainan. Dari sebelumnya 4-3-3, menjadi 4-4-2.
Selain menyiapkan banyak skenario sebagai antisipasi, Eduardo juga menciptakan sistem agar semua pemain siap dimainkan. “Tidak ada perbedaan program latihan untuk pemain yang sebelumnya cadangan atau turun bertanding,” paparnya. Dia mengaku cukup beruntung dengan komposisi skuad Arema FC, yang memiliki banyak pemain di tiap posisi. Selain itu, kemampuan sejumlah penggawa untuk tampil multiposisi atau versatile juga turut mempermudah dia.
“Pemain seperti itu (versatile) sangat penting, karena membuat kedalaman skuad kami lebih baik,” imbuh juru taktik berlisensi UEFA Pro tersebut. Pemain Arema FC bertipe versatile terbilang cukup banyak. Di antaranya adalah Diego Michiels, Carlos Fortes, Rizky Dwi Febrianto, Jayus Hariono, Hanif Sjahbandi, Jhon Alfarizi, sampai Sergio Silva. (gp/by)