LIGA 1 musim 2022/2023 mungkin akan berlalu lebih cepat untuk Kushedya Hari Yudo, Syaeful Anwar, dan Seiya da Costa Ley. Problem cedera ACL memaksa ketiganya untuk menepi dalam kurun waktu lama. Ketiganya menolak untuk menyerah dengan keadaan.
Dalam cuplikan video di akun Instagram salah satu tempat fisioterapi di Kota Malang, terlihat Kushedya Hari Yudo tengah berlatih berjalan. Pemain asal Kabupaten Malang itu menempuh jarak tiga sampai empat meter. Itu menjadi tahapan awal yang harus dilalui Yudo pasca menjalani operasi di bulan Juni lalu. Dari video tersebut, terlihat tidak ada rasa takut.
Raut wajah Yudo menunjukkan kalau dirinya sudah cukup siap dengan tahap-tahap panjang harus dijalani. Estimasi dari dokter tim Arema FC, dia harus menepi sekitar 9 bulan. Selama waktu itu, pemain kelahiran tahun 1993 itu tidak hanya belajar jalan saja. Tapi juga berlari, menendang, sampai mengembalikan sentuhan bola. Dan, yang utama yakni kepercayaan dirinya. Meski membutuhkan banyak efforts, Yudo mengaku siap dengan segala tahapan yang harus dijalani. ”Ya mau bagaimana lagi Mas. Ini sudah menjadi jalan ceritanya,” jelas eks Pemain Kalteng Putra dan PSS Sleman tersebut.
Mengenai tahapan yang harus dimulai dari nol lagi, Yudo sudah mengerti hal tersebut jauh-jauh hari. ”Sebelumnya sudah tahu kalau setelah operasi harus berlatih berjalan dulu,” kata dia. Seperti diketahui, Yudo sendiri sebelumnya mengalami cedera di bagian anterior cruciate ligament (ACL). Ligamen itu berada di tengah lutut, berfungsi menempelkan tulang paha ke tulang kering. Fungsi ACL itu untuk menstabilkan gerakan tulang di sekitarnya.
Problem di bagian tersebut didapat Yudo di kompetisi BRI Liga 1 musim lalu. Laga Persebaya versus Arema FC pada putaran kedua menjadi momentum bagi dia untuk menjalankan metode penyembuhan. Namun, saat itu dia tidak segera mengambil keputusan. Salah satu pertimbangannya karena dia harus berunding dengan keluarga terlebih dahulu. Dalam penuturannya, Yudo mengaku selalu berusaha mengambil hikmah dari kondisi saat ini. Baginya, itu adalah salah satu cara untuk terus menjaga motivasinya.
Salah satu hikmah yang kini bisa dipetiknya yakni semakin banyak waktu bermain dengan buah hatinya. ”Karena dia (anak, red) jadi tidak ada rasa frustrasi atau drop,” kata dia. Senada dengan Yudo, Seiya da Costa Ley kalau juga hanya bisa pasrah pasca divonis harus operasi untuk penyembuhan cederanya. Untuk diketahui, dia juga mendapat problem pada bagian ACL. Itu terjadi ketika musim 2021/2022 akan dimulai. ”Saat itu support dari keluarga, teman, dan manajemen menjadi penguat saya,” jelasnya.
Untuk memaksimalkan proses penyembuhan cedera, dia memilih untuk pulang ke Jepang. Langkah itu dipilih supaya dia juga lebih dekat dengan keluarga. Saat ini, Seiya mengaku tengah menjalani rehabilitasi pasca operasi. Dia melakukan beberapa tahapan. Mulai berjalan lagi sampai berlari. ”Saya sudah bisa berlari dengan frekuensi antara 40 sampai 50 persen saja,” kata dia. Karena itu, dia mengaku akan segera kembali ke Indonesia. Seiya memprediksi bila dia pasti akan melewatkan pembukaan Liga 1 musim depan. Meski begitu, dia enggan untuk menyerah. ”Saya akan terus berusaha untuk kembali. Saya merindukan kembali bermain sepak bola dengan tim,” kata dia. Sementara itu, pemain Arema FC lain yang mengalami cedera ACL adalah Syaeful Anwar. Saat dihubungi wartawan koran ini, dia belum mau banyak berbicara. ”Minta doanya saja ya Mas,” kata dia singkat. Dia mengaku support terus menerus tetap diberikan keluarganya. Terpisah, Dokter Tim Arema FC Nanang Tri Wahyudi menyebut bila Syaeful saat ini dalam proses naik meja operasi. ”Lagi diurus untuk proses operasinya sambil menjalani fisioterapi,” jelasnya.
Sementara itu, mengenai cedera pemain-pemain tersebut, Manajemen Arema FC menyebut ada beberapa prosedur yang diambil. Prosedur pertama yakni menunggu rekomendasi medis dari dokter terkait kondisi dan masa pemulihannya. ”Jika sudah ada rekomendasi medis dan pemulihannya dipastikan akan melewati masa kontraknya, maka akan dilakukan pembicaraan dengan pemain yang bersangkutan,” jelas Media Officer Arema FC Sudarmaji. Pembicaraan tersebut meliputi beberapa hal. Mulai dari prosedur pemulihan, sampai biaya yang ditanggung klub. Lalu bagaimana bila masa pemulihannya bisa dituntaskan sebelum habis kontraknya? ”Tentunya akan menjadi tanggung jawab klub. Tapi, ada beberapa syarat nantinya sebagai bagian dari win-win solution,” kata dia. Terlepas dari itu semua, dia menyebut bila manajemen akan terus memberikan motivasi kepada pemain yang cedera agar lekas pulih. (gp/by)