MALANG KOTA- Dugaan penyelewengan dana kemanusiaan yang melilit lembaga donasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) di kantor pusat berimbas sampai di Kota Malang. Operasional ACT Cabang Malang di Jalan Nusakambangan per 8 Juli kemarin dinyatakan ditutup.
Seluruh aktivitas diberhentikan. Ini buntut dari pencabutan izin oleh Kementerian Sosial RI setelah terungkap adanya dana umat yang bocor ke sejumlah kantong petinggi ACT. Bocornya dana umat itu hasil dari pengakuan mantan petinggi ACT sendiri.
Terkait penutupan kantor ACT Cabang Malang diungkapkan Branch Manager ACT Malang Iqrok Wahyu Perdana. Dia mengatakan bahwa pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan ACT pusat. Per 8 Juli pihaknya mengikuti perintah dari Kementerian Sosial (kemensos) untuk menghentikan segala kegiatan. Sehingga menutup kantor. ” Dan tidak ada lagi aktivitas per hari ini” ujarnya kemarin (8/7). Padahal Kamis lalu (7/7) pihaknya masih bisa melakukan kegiatan membagikan hygiene kit kepada tukang becak dan orang-orang sekitar. ”Karena yang dicabut izinnya kan soal penggalangan dana. Kalau kegiatan kami yang lain ya tetap jalan. Namun hari ini dapat arahan untuk menghentikan segala kegiatan,” ujar Iqrok.
Sebelum ada perintah penghentian kegiatan dari Kemensos, pencabutan PUB sudah berdampak bagi ACT di Kota Malang. ”Dampak dari pencabutan PUB, membuat ACT Malang tidak bisa melakukan rekapan dana yang telah terkumpul pada semester I dari para donatur,” kata Iqrok.
Saat ditanya berapa besaran dana yang berhasil ACT kumpulkan dari donatur, Iqrok enggan membeberkan. Sebab penggalangan dana tersebut bersifat terpusat. ”Rekeningnya terpusat. Kebanyakan yang donatur memberikan tidak ada yang cash atau tunai. Jadi kami tidak bisa melihat. Tahunya ya ketika mengecek melalui rekapan,” jelas Iqrok.
Kamis lalu Iqrok menyatakan bahwa ACT Malang sedang gencar melaksanakan beragam kegiatan menyambut Hari Raya Idul Adha. Sejumlah kegiatan yang kini mereka lakukan ialah memberikan alat kebersihan kepada masjid. ”Kemudian kami akan melaksanakan pemotongan hewan kurban melalui Global Qurban saat Idul Adha besok (hari ini atau besok),” kata Iqrok.
Selain itu, masih ada kegiatan lain yang sedang berjalan. Di antaranya memberikan makanan gratis, membantu membangun mushola, hunian sementara di Pronojiwo, dan pembangunan Pondok Pesantren di Donomulyo Kabupaten Malang. ”Sebenarnya kegiatan kami masih banyak. Kegiatan sosial tak semuanya harus menggunakan uang. Kita masih bisa memberikan barang. Atau bentuk edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Iqrok mengatakan atas pencabutan PUB ini, pihaknya tidak akan melakukan penggalangan dana di Malang. Dan pihaknya akan tetap mentaati hukum, sembari terus melakukan koordinasi dengan ACT pusat. ”Untuk sementara ini tidak ada kegiatan penggalangan dana. Karena memang izinnya telah dicabut. Dan sebelumnya kami memang sedang gencar dan akan melakukan kegiatan kami yang lainnya, yang tidak terkait dengan dana. Tapi begitu mendapatkan perintah dari pusat, kami menghentikan segala kegiatan. Sehingga kita tutup kantor. tidak ada lagi aktivitas per hari ini (kemarin),” tandas dia. (mit/abm)