Mau Masuk SMPN di Malang, Wajib Kuasai Bahasa Daerah

MALANG KOTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang tidak mengubah syarat masuk SMP Negeri Malang jalur prestasi. Salah satunya, tetap akan memasukkan bahasa Jawa dalam Uji Kompetensi Daerah (UKD) yang bakal digelar pada 8-12 Mei depan.

Tahun lalu, materi bahasa Jawa dalam UKD banyak dikeluhkan pendaftar dari luar kota, bahkan luar pulau. Mereka kesulitan lantaran sekolah di daerah mereka tidak diajarkan bahasa Jawa.

Imbas keluhan tersebut, sempat muncul wacana penghapusan bahasa Jawa dalam UKD masuk SMPN jalur prestasi. Tapi belakangan Disdikbud Kota Malang memutuskan untuk tidak menghapusnya, sehingga tetap diujikan.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang Dodik Teguh Pribadi mengatakan, sejauh ini tidak ada rencana menghapus muatan lokal bahasa Jawa dalam UKD. Disinggung mengenai pendaftar dari luar kota yang kesulitan, dia menilai hal itu merupakan konsekuensi peserta luar kota.

“Itu konsekuensi. Semua tetap harus mengikuti UKD itu agar bisa diterima di SMP Negeri di Kota Malang melalui jalur prestasi rapor,” kata Dodik kemarin.

Dia menegaskan, tidak ada kelonggaran bagi siswa dari luar kota terkait persyaratan yang sudah ditetapkan. Sehingga semua harus menaati kebijakan yang telah diberlakukan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, UKD akan digelar dua gelombang. Gelombang pertama merupakan UKD utama. Sedangkan gelombang kedua merupakan UKD susulan. Untuk siswa SD di Kota Malang otomatis akan mengikuti UKD utama yang akan dilaksanakan pada 8-12 Mei depan.

Sementara UKD susulan yang akan digelar 15-17 Mei nanti. Gelombang ini khusus siswa luar kota dan siswa asli Kota Malang yang berhalangan mengikuti UKD utama. “Kalau ada siswa Kota Malang yang sakit saat pelaksanaan UKD utama bisa mengikuti UKD susulan. Berlaku juga untuk halangan jenis lainnya,” terangnya.

Dodik menyebut secara umum aturan dan teknis pelaksanaan UKD tahun ini sama persis dengan tahun lalu. Hanya saja ada perubahan sedikit di sistem penomoran peserta UKD. Meski begitu, hal itu tidak berpengaruh pada teknis lainnya. (dre/dan)

MALANG KOTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang tidak mengubah syarat masuk SMP Negeri Malang jalur prestasi. Salah satunya, tetap akan memasukkan bahasa Jawa dalam Uji Kompetensi Daerah (UKD) yang bakal digelar pada 8-12 Mei depan.

Tahun lalu, materi bahasa Jawa dalam UKD banyak dikeluhkan pendaftar dari luar kota, bahkan luar pulau. Mereka kesulitan lantaran sekolah di daerah mereka tidak diajarkan bahasa Jawa.

Imbas keluhan tersebut, sempat muncul wacana penghapusan bahasa Jawa dalam UKD masuk SMPN jalur prestasi. Tapi belakangan Disdikbud Kota Malang memutuskan untuk tidak menghapusnya, sehingga tetap diujikan.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang Dodik Teguh Pribadi mengatakan, sejauh ini tidak ada rencana menghapus muatan lokal bahasa Jawa dalam UKD. Disinggung mengenai pendaftar dari luar kota yang kesulitan, dia menilai hal itu merupakan konsekuensi peserta luar kota.

“Itu konsekuensi. Semua tetap harus mengikuti UKD itu agar bisa diterima di SMP Negeri di Kota Malang melalui jalur prestasi rapor,” kata Dodik kemarin.

Dia menegaskan, tidak ada kelonggaran bagi siswa dari luar kota terkait persyaratan yang sudah ditetapkan. Sehingga semua harus menaati kebijakan yang telah diberlakukan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, UKD akan digelar dua gelombang. Gelombang pertama merupakan UKD utama. Sedangkan gelombang kedua merupakan UKD susulan. Untuk siswa SD di Kota Malang otomatis akan mengikuti UKD utama yang akan dilaksanakan pada 8-12 Mei depan.

Sementara UKD susulan yang akan digelar 15-17 Mei nanti. Gelombang ini khusus siswa luar kota dan siswa asli Kota Malang yang berhalangan mengikuti UKD utama. “Kalau ada siswa Kota Malang yang sakit saat pelaksanaan UKD utama bisa mengikuti UKD susulan. Berlaku juga untuk halangan jenis lainnya,” terangnya.

Dodik menyebut secara umum aturan dan teknis pelaksanaan UKD tahun ini sama persis dengan tahun lalu. Hanya saja ada perubahan sedikit di sistem penomoran peserta UKD. Meski begitu, hal itu tidak berpengaruh pada teknis lainnya. (dre/dan)