23.2 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

RS Rujukan Covid-19 Kota Malang Penuh, Satgas “Wadul” Ke Pemprov

MALANG KOTA — Satgas Covid-19 Kota Malang segera melakukan koordinasi dengan Pemprov Jawa Timur terkait pembangunan rumah sakit darurat untuk penanganan Covid. Langkah ini diambil menyusul kondisi rumah sakit rujukan Covid yang tidak menerima pasien baru karena kapasitasnya sudah penuh.

“Kami akan lihat progresnya, apakah benar-benar penuh. Dan segera kami koordinasikan dengan provinsi,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang Husnul Muarif, usai memberikan materi di acara Sosialisasi dan Bimtek Clean health, Safety Environment (CHSE) di Atria Hotel, Sabtu (28/11).

Ia mengatakan, yang penuh tersebut khusus ruang isolasi dengan ventilator. Dimana ruang ini dikhususkan bagi pasien dengan kondisi covid-19 berat. “Yang penuh ini khusus ruang yang ada ventilatornya. Yang untuk pasien tingkat berat,” jelasnya.

Baca Juga:  Komitmen Unisma Menuju Entrepreneur University

Sementara, ruang bagi pasien dengan kategori sedang dinilai masih ada beberapa kamar. Sehingga, bagi pasien yang skalanya masih ringan masih bisa ditangani oleh pihak rumah sakit. “Tapi prinsipnya, kami segera koordinasikan dengan provinsi agar segera dapat solusi,” ungkap dia.

Sebelumnya, diberitakan bahwa sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 membuat pengumuman penutupan layanan Covid ditutup karena penuh. Pengumuman tersebut terpampang di RSI Aisyiyah Malang, RS Lavalette, RS UB, RS Hermina, RS UMM, hingga RS Saiful Anwar Kota Malang.

“Sudah tutup sejak Rabu kemarin, kurang lebih ada 45 orang yang kami rawat, ” ujar  dr Viva Maiga Mahliafa Noor MMRS, Humas RS UMM.

Viva menjelaskan, jumlah ini sebenarnya sudah lebih dari kapasitas ideal. “Sebenarnya kapasitas kami harusnya 30 tempat untuk perawatan covid , tapi kami mencoba berusaha supaya masih bisa menampung. Kami berusaha berbagai cara supaya mereka masih bisa terlayani, ” terangnya.

Baca Juga:  Sehari, Satpol PP Kejar Piutang Pajak Rp 275 Juta

Karena rumah sakit sudah tak bisa menampung pasien Covid-19 baru, akhirnya RS UMM terpaksa menutup layanan dan menyarankan rumah sakit rujukan lain.

“Untuk perawatan covid kami memang penuh, jadi mohon maaf kami tutup sementara untukk waktu yang tidak bisa kami tentukan. Nanti ke depan akan kami informasikan kembali. Tapi untuk layanan non covid kami masih buka kok, ” tandasnya.

 

Pewarta: Imam N

MALANG KOTA — Satgas Covid-19 Kota Malang segera melakukan koordinasi dengan Pemprov Jawa Timur terkait pembangunan rumah sakit darurat untuk penanganan Covid. Langkah ini diambil menyusul kondisi rumah sakit rujukan Covid yang tidak menerima pasien baru karena kapasitasnya sudah penuh.

“Kami akan lihat progresnya, apakah benar-benar penuh. Dan segera kami koordinasikan dengan provinsi,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang Husnul Muarif, usai memberikan materi di acara Sosialisasi dan Bimtek Clean health, Safety Environment (CHSE) di Atria Hotel, Sabtu (28/11).

Ia mengatakan, yang penuh tersebut khusus ruang isolasi dengan ventilator. Dimana ruang ini dikhususkan bagi pasien dengan kondisi covid-19 berat. “Yang penuh ini khusus ruang yang ada ventilatornya. Yang untuk pasien tingkat berat,” jelasnya.

Baca Juga:  Berniat Ikut Unjuk Rasa, Kecele, 36 Remaja Malah Diciduk Polisi

Sementara, ruang bagi pasien dengan kategori sedang dinilai masih ada beberapa kamar. Sehingga, bagi pasien yang skalanya masih ringan masih bisa ditangani oleh pihak rumah sakit. “Tapi prinsipnya, kami segera koordinasikan dengan provinsi agar segera dapat solusi,” ungkap dia.

Sebelumnya, diberitakan bahwa sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 membuat pengumuman penutupan layanan Covid ditutup karena penuh. Pengumuman tersebut terpampang di RSI Aisyiyah Malang, RS Lavalette, RS UB, RS Hermina, RS UMM, hingga RS Saiful Anwar Kota Malang.

“Sudah tutup sejak Rabu kemarin, kurang lebih ada 45 orang yang kami rawat, ” ujar  dr Viva Maiga Mahliafa Noor MMRS, Humas RS UMM.

Viva menjelaskan, jumlah ini sebenarnya sudah lebih dari kapasitas ideal. “Sebenarnya kapasitas kami harusnya 30 tempat untuk perawatan covid , tapi kami mencoba berusaha supaya masih bisa menampung. Kami berusaha berbagai cara supaya mereka masih bisa terlayani, ” terangnya.

Baca Juga:  Besok Coblosan Pilbup Malang, Ini yang Wajib Dibawa Pemilih Ke TPS

Karena rumah sakit sudah tak bisa menampung pasien Covid-19 baru, akhirnya RS UMM terpaksa menutup layanan dan menyarankan rumah sakit rujukan lain.

“Untuk perawatan covid kami memang penuh, jadi mohon maaf kami tutup sementara untukk waktu yang tidak bisa kami tentukan. Nanti ke depan akan kami informasikan kembali. Tapi untuk layanan non covid kami masih buka kok, ” tandasnya.

 

Pewarta: Imam N

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/