MALANG KOTA – Dinas Kesehatan Kota Malang terus menekankan pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) khususnya di lingkungan pondok pesantren di Kota Malang. Sepanjang November, ada 5 ponpes yang mendapatkan sosialisasi protokol kesehatan di lingkungan ponpes untuk mencegah munculnya kasus positif baru.
Lima ponpes tersebut yaitu Darut Tahlim Mawadah dan Al Hamid Sabilul Huda di Bumiayu, Al Hayatul Islamiyah di Kedungkandang, Hidayatul Mumtadiin di tasikmadu dan Nurul Ulum yang berlokasi di Kiduldalem.
“Kita melakukan edukasi ke pengurus pondok pesantren dan para santri. Harapannya, kesadaran untuk menjalankan protokol kesehatan di lingkungan pesantren juga tetap terjaga,” jelas kasi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Dinkes Kota Malang, Dyah Setyati.
Ia melanjutkan, di lingkungan pondok pesantren, Dinkes telah mengader santri agen kesehatan melalui Pos Kesehatan Pesantren (poskestren). Para anggota poskestren secara berkala setahun sekali mengikuti pelatihan peningkatan tanggap kesehatan di lingkungan pondok pesantren.
“Mereka dilatih untuk bisa mengatasi kejadian kegawatdaruratan di lingkungan pondok. Termasuk pengetahuan gizi, kesehatan lingkungan. Pada era Covid ini, para santri juga dibekali dengan pengetahuan protokol kesehatan,” imbuh Dyah.
Ia melanjutkan, khusus untuk Covid-19, poskestren melalui pengurus pondok telah membekali diri dengan Alat Pelindung Diri (APD). Tak hanya memiliki APD, namun mereka juga diberi kemampuan untuk melakukan langkah antisipasi pertama jika menemukan santri maupun penghuni pondok lain yang sakit.
“Jadi prosedurnya, mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Kemudian anggota poskestre nmengontak puskesmas untuk tindakan lebih lanjut,” pungkas dia.
Pewarta: Errrica Vannie