PROGRAM jaring pengaman sosial yang digelontorkan oleh Pemkot Malang telah dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya dirasakan oleh Yenny Purwanti, Ketua RT 04 RW 01 Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru.
Sejak Januari hingga Juli ini, dia mengaku warganya sudah menerima dua kali pencairan bantuan langsung tunai. Pencairan pertama pada bulan Maret, kemudian pencairan kedua pada bulan Juni. Untuk setiap pencairan, bantuan yang diterima rapel untuk tiga bulan. Dia mengaku bersyukur karena bansos tersebut bisa mencukupi kebutuhan warganya. ”Warga saya ini serba sulit. Alhamdulillah, bansos ini bisa mencukupi kebutuhan untuk makan sehari-hari,” katanya.
Bantuan senilai Rp 125 ribu per bulan yang ditukarkan dalam bentuk sembako, menurut Yeni sangat meringankan beban warganya itu. Bahkan warga tersebut berterima kasih kepada Pemkot Malang karena telah peduli membantu meringankan beban hidup mereka.
Tak jarang, saat pencairan bansos warga tersebut dibantu oleh puskesos. ”Jadi di sini timbul gotong royong, meski yang menerima hanya satu orang namun kebahagiaannya dirasakan banyak orang,” imbuh Yeny. (adn/dan)
PROGRAM jaring pengaman sosial yang digelontorkan oleh Pemkot Malang telah dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya dirasakan oleh Yenny Purwanti, Ketua RT 04 RW 01 Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru.
Sejak Januari hingga Juli ini, dia mengaku warganya sudah menerima dua kali pencairan bantuan langsung tunai. Pencairan pertama pada bulan Maret, kemudian pencairan kedua pada bulan Juni. Untuk setiap pencairan, bantuan yang diterima rapel untuk tiga bulan. Dia mengaku bersyukur karena bansos tersebut bisa mencukupi kebutuhan warganya. ”Warga saya ini serba sulit. Alhamdulillah, bansos ini bisa mencukupi kebutuhan untuk makan sehari-hari,” katanya.
Bantuan senilai Rp 125 ribu per bulan yang ditukarkan dalam bentuk sembako, menurut Yeni sangat meringankan beban warganya itu. Bahkan warga tersebut berterima kasih kepada Pemkot Malang karena telah peduli membantu meringankan beban hidup mereka.
Tak jarang, saat pencairan bansos warga tersebut dibantu oleh puskesos. ”Jadi di sini timbul gotong royong, meski yang menerima hanya satu orang namun kebahagiaannya dirasakan banyak orang,” imbuh Yeny. (adn/dan)
