28.9 C
Malang
Senin, November 13, 2023

Bansos Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Santuni 6.400 Keluarga Prasejahtera

MALANG KOTA-Meski Pandemi telah berlalu, tapi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mengucurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu. Contohnya di tahun ini saja, Wali Kota Malang Sutiaji mengalokasikan anggaran hingga Rp 11 miliar besarnya untuk program jaring pengaman sosial dan rantang kasih.

Setiap tahun, pemkot rutin menyantuni warga yang tidak mampu. Tahun ini misalnya,  pemkot menyiapkan anggaran Rp 11 miliar. Dana tersebut untuk dua jenis bansos, yakni anggaran Rp 9,6 miliar untuk jaring pengaman sosial dan Rp 1,4 miliar untuk rantang kasih. Di program jaring pengaman sosial, ada 6.400 keluarga prasejahtera yang disantuni. Sedangkan rantang kasih ada 114 lansia (selengkapnya baca grafis). ”Kami tak ingin warga Kota Malang merana di Kota Pendidikan ini. Tentu skema bansos diberikan untuk meringankan beban warga,” ujar Sutiaji, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Antisipasi Klaster Kampus, Senin Depan UB Kembali Kuliah Daring

Untuk setiap keluarga prasejahtera, mereka dijatah Rp 125 ribu per bulan. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli sembako. Agar bantuan ini tepat sasaran, pemkot mengombinasikan aplikasi e-waroeng. ”Dengan sembako yang dibeli, kami ingin warga yang mendapat bantuan bisa memperbaiki gizi,” kata wali kota yang fokus mendongkrak perekonomian masyarakat ini.

Ketika pandemi Covid-19 melanda, 2020-2021, Pemkot Malang juga jor-joran menggelontorkan bantuan. Melalui refocusing anggaran, pemkot mengalihkan dana ratusan miliar dari masing-masing perangkat daerah (PD) lalu dikumpulkan di pos Belanja Tidak Tetap (BTT). Dana BTT inilah yang disalurkan kepada warga terhadap pandemi.

Dana bansos pun tidak hanya dikelola oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB). Namun empat PD lain di Kota Malang juga ditugaskan menyalurkan bansos. Di antaranya dinas perhubungan (dishub), dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan (diskopindag), dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud), dinas kepemudaan, olahraga dan pariwisata (disporapar), dan dinas tenaga kerja-penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (disnaker-PMPTSP).

Baca Juga:  Ekonomi Kreatif di Malang Mulai Menggeliat

Mulai dari sopir angkot, pedagang di kantin sekolah, seniman hingga para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga kebagian dana bansos. Bantuan berupa uang tunai dan paket sembako diberikan sepanjang tahun tersebut. (adn/dan)

MALANG KOTA-Meski Pandemi telah berlalu, tapi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mengucurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu. Contohnya di tahun ini saja, Wali Kota Malang Sutiaji mengalokasikan anggaran hingga Rp 11 miliar besarnya untuk program jaring pengaman sosial dan rantang kasih.

Setiap tahun, pemkot rutin menyantuni warga yang tidak mampu. Tahun ini misalnya,  pemkot menyiapkan anggaran Rp 11 miliar. Dana tersebut untuk dua jenis bansos, yakni anggaran Rp 9,6 miliar untuk jaring pengaman sosial dan Rp 1,4 miliar untuk rantang kasih. Di program jaring pengaman sosial, ada 6.400 keluarga prasejahtera yang disantuni. Sedangkan rantang kasih ada 114 lansia (selengkapnya baca grafis). ”Kami tak ingin warga Kota Malang merana di Kota Pendidikan ini. Tentu skema bansos diberikan untuk meringankan beban warga,” ujar Sutiaji, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  SPSI: Pesangon Pekerja Lebih 36 Kali Gaji

Untuk setiap keluarga prasejahtera, mereka dijatah Rp 125 ribu per bulan. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli sembako. Agar bantuan ini tepat sasaran, pemkot mengombinasikan aplikasi e-waroeng. ”Dengan sembako yang dibeli, kami ingin warga yang mendapat bantuan bisa memperbaiki gizi,” kata wali kota yang fokus mendongkrak perekonomian masyarakat ini.

Ketika pandemi Covid-19 melanda, 2020-2021, Pemkot Malang juga jor-joran menggelontorkan bantuan. Melalui refocusing anggaran, pemkot mengalihkan dana ratusan miliar dari masing-masing perangkat daerah (PD) lalu dikumpulkan di pos Belanja Tidak Tetap (BTT). Dana BTT inilah yang disalurkan kepada warga terhadap pandemi.

Dana bansos pun tidak hanya dikelola oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB). Namun empat PD lain di Kota Malang juga ditugaskan menyalurkan bansos. Di antaranya dinas perhubungan (dishub), dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan (diskopindag), dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud), dinas kepemudaan, olahraga dan pariwisata (disporapar), dan dinas tenaga kerja-penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (disnaker-PMPTSP).

Baca Juga:  Penjualan Pernak-pernik Natal Masih Sepi

Mulai dari sopir angkot, pedagang di kantin sekolah, seniman hingga para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga kebagian dana bansos. Bantuan berupa uang tunai dan paket sembako diberikan sepanjang tahun tersebut. (adn/dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/