22.6 C
Malang
Sabtu, November 11, 2023

Senangnya Anak-Anak Difabel Naik Macito

MALANG KOTA – Pemerintah Kota Malang bersama TP PKK Kota Malang mengajak anak penyandang disabilitas berkeliling Kota Malang dengan bus Macito (Malang City Tour) kemarin. Acara ini sebagai salah satu peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu (23/7). Sekaligus sebagai upaya untuk meciptakan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak.

Anak-anak sangat senang saat memasuki bus Macito. Kesenangan mereka memuncak saat melewati Balai Kota Malang. Kegembiraan anak-anak itu diungkapkan oleh Ketua TP PKK Kota Malang, Hj Widayati Sutiaji usai mendampingi mereka berkeliling Kota Malang. Widayati juga mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertamanya mereka naik Macito.

“Rutenya melewati kawasan Heritage Kayutangan. Begitu belok di Balai Kota anak-anak itu mereka mungkin tau di sini (Balai Kota) ada pusat pemerintahan, teriakteriak, lari-lari, loncat-loncat saking senengnya di Balai Kota. Kami ajak fotofoto,” ujar istri Wali Kota Malang itu.

Widayati menyebutkan, ajakan ini dilakukan untuk membuat anak-anak penyandang disabilitas senang. Selain berkeliling dengan bus Macito, pihaknya juga memberikan santunan berupa uang tunai dan sembako. Dalam pelaksanaannya Ketua TP PKK tak berjalan sendiri, Ia berjalan beriringan dengan Pemkot Malang, Dinas Sosial Kota Malang, Baznas, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca Juga:  Bangsal Anak Rayakan Hari Anak Nasional

“Ini saya minta ke Dinsos, kami cari yang tepat sasaran. Karena selain keliling kami berikan bantuan berupa uang saku dan sembako. Bapak (Sutiaji) selalu bilang Allah tidak pernah dzalim dengan hambanya, maka siapa lagi yang bukan kita yang mengajak anak-anak naik Macito,” jelasnya.

Widayati mengungkapkan sebelumnya pihaknya sudah mengawali memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas yang membutuhkan. Bantuan itu berupa kursi roda untuk 9 anak difabel. Nantinya siapapun yang membutuhkan, pihaknya juga akan memberikan fasilitas. Tentunya bantuan fasilitas yang diberikan akan bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Corporate social responsibility (CSR).

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mangatakan bahwa ini sejalan dengan program pemerintah yang menjadikan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak. Pemkot harus mempedulikan dan memberikan edukasi maupun fasilitas pada anak untuk tumbuh kembangnya.

Baca Juga:  20 Karyawan PN Malang Positif Covid-19

“Juga kami tekankan pada Dinas Pendidikan, jangan ada kekerasan terhadap anak. Baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik. Jadikan Merdeka Belajar sebagai suasana senang yang dapat dinikmati oleh anak-anak kita semua,” harapnya. Sutiaji juga menekankan akan pengawasan terhadap anak. Caranya dengan memberikan penguatan literasi kepada seluruh lapisan masyarakat, bahwa anak adalah amanah. Jika salah didik atau menberikan pembelajaran tidak baik, anak punya kecenderungan berbuat hal yang sama.

“Kalau mendidik anak dengan cara yang tidak baik, seterusnya dia nanti akan mengakar. Makanya ini perlu adanya literasi untuk semuanya. Dan jangan sampai nanti ada distorsi kebijakan yang tidak berpihak pada anak,” kata dia. (rof/dik)

MALANG KOTA – Pemerintah Kota Malang bersama TP PKK Kota Malang mengajak anak penyandang disabilitas berkeliling Kota Malang dengan bus Macito (Malang City Tour) kemarin. Acara ini sebagai salah satu peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu (23/7). Sekaligus sebagai upaya untuk meciptakan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak.

Anak-anak sangat senang saat memasuki bus Macito. Kesenangan mereka memuncak saat melewati Balai Kota Malang. Kegembiraan anak-anak itu diungkapkan oleh Ketua TP PKK Kota Malang, Hj Widayati Sutiaji usai mendampingi mereka berkeliling Kota Malang. Widayati juga mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertamanya mereka naik Macito.

“Rutenya melewati kawasan Heritage Kayutangan. Begitu belok di Balai Kota anak-anak itu mereka mungkin tau di sini (Balai Kota) ada pusat pemerintahan, teriakteriak, lari-lari, loncat-loncat saking senengnya di Balai Kota. Kami ajak fotofoto,” ujar istri Wali Kota Malang itu.

Widayati menyebutkan, ajakan ini dilakukan untuk membuat anak-anak penyandang disabilitas senang. Selain berkeliling dengan bus Macito, pihaknya juga memberikan santunan berupa uang tunai dan sembako. Dalam pelaksanaannya Ketua TP PKK tak berjalan sendiri, Ia berjalan beriringan dengan Pemkot Malang, Dinas Sosial Kota Malang, Baznas, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca Juga:  Tambah Rute, CSR Juragan 99 Sumbang Dua Unit Bus Macito

“Ini saya minta ke Dinsos, kami cari yang tepat sasaran. Karena selain keliling kami berikan bantuan berupa uang saku dan sembako. Bapak (Sutiaji) selalu bilang Allah tidak pernah dzalim dengan hambanya, maka siapa lagi yang bukan kita yang mengajak anak-anak naik Macito,” jelasnya.

Widayati mengungkapkan sebelumnya pihaknya sudah mengawali memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas yang membutuhkan. Bantuan itu berupa kursi roda untuk 9 anak difabel. Nantinya siapapun yang membutuhkan, pihaknya juga akan memberikan fasilitas. Tentunya bantuan fasilitas yang diberikan akan bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Corporate social responsibility (CSR).

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mangatakan bahwa ini sejalan dengan program pemerintah yang menjadikan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak. Pemkot harus mempedulikan dan memberikan edukasi maupun fasilitas pada anak untuk tumbuh kembangnya.

Baca Juga:  Pilih Main Aman, Tunda Bangun Alun-Alun

“Juga kami tekankan pada Dinas Pendidikan, jangan ada kekerasan terhadap anak. Baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik. Jadikan Merdeka Belajar sebagai suasana senang yang dapat dinikmati oleh anak-anak kita semua,” harapnya. Sutiaji juga menekankan akan pengawasan terhadap anak. Caranya dengan memberikan penguatan literasi kepada seluruh lapisan masyarakat, bahwa anak adalah amanah. Jika salah didik atau menberikan pembelajaran tidak baik, anak punya kecenderungan berbuat hal yang sama.

“Kalau mendidik anak dengan cara yang tidak baik, seterusnya dia nanti akan mengakar. Makanya ini perlu adanya literasi untuk semuanya. Dan jangan sampai nanti ada distorsi kebijakan yang tidak berpihak pada anak,” kata dia. (rof/dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/