“Salam jatuh jiwa,”pekik Joko Wicaksono usai sujud syukur langsung membahana diikuti beberapa Aremania. Pria berdomisili di Jalan Kasin, Klojen, Kota Malang itu tidak tampak lelah atau letih, meski sebelumnya harus berjalan kaki sejauh 26 kilometer dan memakan waktu sekitar 7 jam. Alih-alih kelelahan, Joko malah lebih banyak tersenyum bahagia dan sekaligus bangga usai menyelesaikan nazarnya.
Ya, bapak empat anak itu memang mempunyai nazar yang terbilang ekstrem dan unik. Dia rela berjalan kaki dari Stadion Kanjuruhan, Kepanjen ke kantor Arema FC di wilayah Betek Kota Malang, jika Jhon Alfarizi dan kawan-kawan mampu menjadi juara Piala Presiden 2022 ini.
Menurut Joko, yang melatarbelakangi dia membuat janji lantaran itu rasa senang akan capaian tim. Di mana mampu menghadapi semua tantangan di turnamen, lalu menutupnya dengan menjadi juara Piala Presiden untuk ketiga kalinya. Sebagaimana diketahui memang sebelumya tim Singo Edan tidak diunggulkan juara lantaran perfoma di awal turnamen naik-turun. “Sebetulnya nazar ini untuk Liga 1 lalu. Tapi karena di Liga Arema FC tidak juara, akhirnya saat ini momentumnya,”papar pria kelahiran 11 Oktober 1976 itu.
Nazar tersebut dibuat Joko saat tim Singo Edan menjalani pertandingan kedua Piala Presiden 2022. Yakni saat Arema FC melawan Persik Kediri. Ketika itu momentumnya adalah tim Singo Edan memperpanjang nafas lolos dari fase grup. Kondisi itu dialami mereka lantaran di laga awal tumbang dari PSM Makassar.
Selama menunaikan nazar tersebut, pria yang setiap hari bekerja sebagai pembersih kuburan dan tukang parkir itu bercerita tidak menghadapi kendala berarti. Baginya semua lancar-lancar saja. Cuman memang sang-istri sempat tidak setuju dengan apa yang dilakukan. “Tapi setelah diberikan penjelasan baik-baik, akhirnya apa yang saya lakukan mendapatkan dukungan dari dia,”katanya.
Malah, lanjutnya, dukungan juga muncul dari anak dan sampai para tetangga. Selama menjalani aktivitas tersebut Joko mengaku sepanjang jalan terus mendapatkan support warga Malang. Di mana ada menyemangati sampai memberikan minum. Selama sekitar 7 jam berjalan dia mengatakan kalau hanya tiga kali berhenti. Itu pun lantaran ada undangan disuruh mampir dulu. Salah satunya dari Manager Tim Singo Edan Muhammad Ali Rifki. Selama pertemuan itu Joko mengatakan kalau menyampaikan harapannya tim bisa kembali juara lagi. Selain itu, dia mendapatkan bonus sebesar 200 dollar (Rp 3 juta) dari manager tim tersebut.
Lebih lanjut, Joko mulai start jalan kaki dari Stadion Kanjuruhan mulai jam 08.00. Lalu melewati beberapa jalan menuju jalan raya Kabupaten Malang-Kota Malang. Setelah masuk Kota Malang, dia melewati Kayutangan Heritage, lalu menuju Jalan Ijen, Veteran, sampai ke Jl. Mayjend Panjaitan untuk finis kantor Arema FC pukul 15.12 WIB.
Menurut Joko, jalan iki ini adalah gambaran bahwa Aremania benar-benar mencintai Arema FC sepenuh hati. Karena itu nazar tersebut diakuinya tanpa ada embel-embel atau motif apa-apa. Dia melakukannya hanya untuk tim Singo Edan. Kesebelasan yang sejak kecil sudah dicintainya.
Berangkat dari itu, Joko mengaku kemungkinan akan melakukan nazar kembali. Namun, saat Arema FC bisa menjadi juara Liga 1 musim 2022/2023. “Nantinya mungkin nazarnya tidak jalan kaki lagi,”jelas bapak empat anak tersebut.
Dalam menjalankan nazar jalan kaki itu, Joko mengungkapkan tidak melakukan persiapan khusus. Dia hanya melakukan pemanasan dan mengoles kakinya dengan balsem. Lalu berusaha untuk tidak dehidrasi dengan minum yang cukup. Meski tidak ada latihan, namun diakuinya dirinya menyukai jalan kaki.
Ke depan Joko berharap Arema FC bisa lebih garang lagi. Di mana benar-benar menunjukkan gaya permainan Malangan yang penuh determinasi dan pemain all out untuk menang. “Ke depannya untuk Liga 1 jangan bermain menunggu. Tunjukkan karakter permainan Arema yang sesungguhnya yang keras, ngotot, dan kerja keras,”katanya. (gp/abm)