MALANG KOTA – Sebanyak 418 calon jamaah haji (CJH) Kota Malang dipastikan tak berangkat tahun ini. Hingga kemarin (19/5), mereka tidak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Padahal, waktu pembayaran telah diperpanjang hingga dua kali sejak awal Mei. Alasannya, para CJH belum mampu melunasi Bipih yang naik pada tahun ini. Sebab Bipih pada tahun ini menjadi Rp 55 juta.
”Rata-rata menunda berangkat di tahun depan daripada menarik kembali biaya haji,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang H Mukhlis, kemarin.
Dengan begitu, Mukhlis tak mempermasalahkan pilihan para CJH yang tak melunasi Bipih. Kini pihaknya fokus membina 909 CJH yang telah melunasi Bipih. Pasalnya pada Juni mendatang mereka dijadwalkan sudah berangkat ke Tanah Suci.
Di samping 909 CJH yang dipastikan berangkat, Mukhlis juga memastikan ada 20 orang yang ikut dalam rombongan. Mereka merupakan tim pendamping haji yang akan membimbing CJH selama di Makkah.
”Nanti 20 tim pendamping itu akan berangkat bersama CJH untuk mengawasi kesehatan dan pendampingan ibadah,” ucap Mukhlis.
Meski jumlah CJH yang berangkat hanya 909 orang, Mukhlis menyebut masih cukup banyak jika dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, kemenag hanya memberangkatkan sebanyak 690 jamaah ke Makkah.
Selain itu, kemenag juga mempersiapkan segala skenario jika ada instruksi dari pemerintah pusat terkait penggabungan atau pelunasan Bipih lagi.
”Selanjutnya susunan kloter segera kita siapkan, tapi kita juga menunggu instruksi jika ada pembukaan lagi akan kita kerjakan,” tambah Mukhlis.
Terkait yang belum melunasi Bipih, kursi jatahnya tetap ada dan bisa melakukan pelunasan di tahun depannya. Namun jika sudah berselang dua tahun dan tak kunjung melunasi, mereka berpotensi mengganjal CJH lain yang siap berangkat.
Mereka mendapat perhatian dari kemenag karena sudah terdaftar lama, tapi enggan melakukan pembayaran.
”Karena CJH yang belum melunasi Bipih seharusnya melunasi 3 sampai 5 tahun, itu merepotkan orang-orang yang harusnya masuk jadi nggak masuk,” keluh Mukhlis.
Proses pelunasan Bipih masih menggunakan ketentuan dari pemerintah pusat. Karena sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan besaran biaya haji tahun ini yang harus dibayar jamaah sebesar Rp 55 juta untuk embarkasi Surabaya.
Dari total jumlah CJH yang sudah melakukan pembayaran dan akan berangkat, itu terdapat sebanyak 340 CJH tunda dari tahun sebelumnya. Kali ini juga ada beberapa CJH yang berasal dari luar kota Malang. Yang melakukan pendaftaran melalui Kemenag Kota Malang.
”Biasanya karena pindah domisili atau tugas di Malang,” terang Mukhlis.
Nantinya, CJH dari Kota Malang akan berangkat mulai 5 Juni. Untuk persiapan pelaksanaan haji pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada CJH. Seperti persiapan dokumen paspor dan lain sebagainya. (pri/adn)