22.2 C
Malang
Selasa, November 14, 2023

Tambah Tiga ATCS di 2023, Butuh Rp 3 M

MALANG KOTA – Upaya mengurai kemacetan terus diseriusi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Beberapa waktu lalu, mereka sudah mengusulkan penambahan satu area traffic control system (ATCS) di Simpang Empat Jalan Kelud. Rencananya, penambahan itu akan direalisasikan tahun ini. Selanjutnya, di tahun depan mereka berencana menambah lagi ATCS di beberapa persimpangan.

Setidaknya ada tiga simpang yang targetnya bisa terpasang ATCS baru. Yakni di Simpang Empat Jalan Ijen, Simpang Empat Jalan Galunggung dan Simpang Empat Jalan Dieng. Penambahan ATCS dilakukan dishub mengingat traffic light (TL) di tiga ruas tersebut masih manual. ”Iya rencananya kami pasang melihat kemacetan selalu mengular cukup panjang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Malang Handi Priyanto.

Realisasi penambahan tiga ATCS itu memang baru bisa dilakukan tahun depan. Sebab, di tahun ini mereka hanya bisa menambah satu ATCS setelah momen perubahan anggaran keuangan (PAK). Saat ini, dishub masih berupaya menghitung harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan ATCS.

Baca Juga:  Vaksinasi Kodim 0833 Kota Malang Layani 7.000 Warga

Jika melihat beberapa pengadaan ATCS dishub di tahun 2019 lalu, anggaran yang dibutuhkan memang cukup besar. Untuk pengadaan satu titik ATCS, dishub bisa merogoh dana hingga Rp 1 miliar. Artinya, tahun depan kemungkinan dishub harus merogoh kocek hingga Rp 3 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut. ”Kita lihat saja nanti, disusun dulu supaya ketemu anggarannya,” imbuh Handi.

Tak hanya tiga titik simpang yang bakal dipasangi ATCS, Handi juga menyebut bila pemasangan alat itu bakal dilakukan merata di lima kecamatan. Contoh titik yang menjadi prioritas lainnya ada di Simpang Empat Janti. Bila cita-cita itu terpenuhi, dia yakin problem kemacetan di Kota Malang bisa terurai secara perlahan. Sebab jika sudah diubah ke sistem ATCS yang dilengkapi sensor, alat tersebut secara otomatis bisa mengubah hitungan detik pada lampu TL. Misalnya saja lampu hijau yang hanya 30 detik, bisa berubah otomatis menjadi 60-90 detik untuk mengurai kemacetan.

Baca Juga:  UKT Naik Hingga 7 Kali Lipat, Mahasiswa UB Demo

Menanggapi rencana itu, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana menyatakan bila solusi mengurai macet memang menjadi salah satu perhatian serius. ”Oleh karena itu kajian harus dimatangkan, jangan sampai menambah ATCS justru memperparah kemacetan,” harap Made. Bila hasil kajian menyatakan bila ATCS bisa mengurai macet, dia memastikan bila kalangan dewan bakal mendukung penuh. (adn/by)

MALANG KOTA – Upaya mengurai kemacetan terus diseriusi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Beberapa waktu lalu, mereka sudah mengusulkan penambahan satu area traffic control system (ATCS) di Simpang Empat Jalan Kelud. Rencananya, penambahan itu akan direalisasikan tahun ini. Selanjutnya, di tahun depan mereka berencana menambah lagi ATCS di beberapa persimpangan.

Setidaknya ada tiga simpang yang targetnya bisa terpasang ATCS baru. Yakni di Simpang Empat Jalan Ijen, Simpang Empat Jalan Galunggung dan Simpang Empat Jalan Dieng. Penambahan ATCS dilakukan dishub mengingat traffic light (TL) di tiga ruas tersebut masih manual. ”Iya rencananya kami pasang melihat kemacetan selalu mengular cukup panjang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Malang Handi Priyanto.

Realisasi penambahan tiga ATCS itu memang baru bisa dilakukan tahun depan. Sebab, di tahun ini mereka hanya bisa menambah satu ATCS setelah momen perubahan anggaran keuangan (PAK). Saat ini, dishub masih berupaya menghitung harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan ATCS.

Baca Juga:  Tiap Tahun, Ada 6,3 Hektare Sawah Hilang karena Alih Fungsi Lahan

Jika melihat beberapa pengadaan ATCS dishub di tahun 2019 lalu, anggaran yang dibutuhkan memang cukup besar. Untuk pengadaan satu titik ATCS, dishub bisa merogoh dana hingga Rp 1 miliar. Artinya, tahun depan kemungkinan dishub harus merogoh kocek hingga Rp 3 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut. ”Kita lihat saja nanti, disusun dulu supaya ketemu anggarannya,” imbuh Handi.

Tak hanya tiga titik simpang yang bakal dipasangi ATCS, Handi juga menyebut bila pemasangan alat itu bakal dilakukan merata di lima kecamatan. Contoh titik yang menjadi prioritas lainnya ada di Simpang Empat Janti. Bila cita-cita itu terpenuhi, dia yakin problem kemacetan di Kota Malang bisa terurai secara perlahan. Sebab jika sudah diubah ke sistem ATCS yang dilengkapi sensor, alat tersebut secara otomatis bisa mengubah hitungan detik pada lampu TL. Misalnya saja lampu hijau yang hanya 30 detik, bisa berubah otomatis menjadi 60-90 detik untuk mengurai kemacetan.

Baca Juga:  Dispangtan Minta Tiap RW Punya Urban Farming

Menanggapi rencana itu, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana menyatakan bila solusi mengurai macet memang menjadi salah satu perhatian serius. ”Oleh karena itu kajian harus dimatangkan, jangan sampai menambah ATCS justru memperparah kemacetan,” harap Made. Bila hasil kajian menyatakan bila ATCS bisa mengurai macet, dia memastikan bila kalangan dewan bakal mendukung penuh. (adn/by)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/