MALANG KOTA – Usai Hari Raya Idul Adha yang kerap menjadi musim pernikahan membawa berkah bagi pedagang bunga dekorasi. Sejak awal Juli lalu, pedagang bunga dekorasi di Pasar Splendid kebanjiran pesanan.
Setiap hari, satu pedagang bisa melayani lebih dari 50 pesanan. Itu dirasakan oleh Winarso, salah satu pedagang bunga di pasar bunga splendid, kemarin (15/6). “Setelah Idul Adha memang banyak orang nikah, apalagi tahun ini sudah ada pelonggaran sosial. Jadi orang diperbolehkan mengadakan pesta,” ujar Winarso, kemarin (15/7).
Winarso mengaku bisa membuat 50 lebih rangkaian bunga untuk pelanggannya. “Tergantung gedung pernikahannya, semakin besar dan luas, maka bunga yang dirangkai juga semakin banyak. Pekan ini ada tiga ballroom hotel yang kami dekor,” ujar Winarso.
Dia mengatakan, bunga dekor yang sering dipesan di antaranya bunga mawar, aster, dan tulip dengan berbagai warna. Untuk kisaran harga bermacam-macam, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan. “Yang jelas, omzet kami tahun ini kisaran Rp 30 juta hingga Rp 100 juta per sekali pesanan bunga dan dekor gedung,” bebernya.
Winarso mengatakan, tahun ini adalah tahun pertamanya menerima pesanan bunga dekor untuk acara pernikahan dan pesta resmi lainnya, setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19. “Dua tahun (2020-2021) sama sekali tidak ada yang pesan bunga dekor sekalipun setelah momen Idul Adha. Yang ramai malah bunga duka, sehari bisa 10 pesanan,” katanya.
Di sisi lain, sempat laris di masa pandemi pesona tanaman hias luntur. Minat masyarakat terhadap tenaman hias berkurang tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah pedagang bunga hias di Pasar Bunga Splendid.
“Penjualan lesu sejak awal tahun ini. Sejak pembatasan sosial di longgarkan, orang sudah banyak keluar rumah dan tidak minat lagi dengan tanaman hias,” kata Imam, salah satu pedagang bunga.(mit/dan)