MALANG KOTA – Suasana perayaan Imlek sudah mulai terasa di sejumlah tempat. Tak hanya di sejumlah pusat perbelanjaan dan kelenteng, tetapi juga ruas jalan. Termasuk di lingkungan perumahan. Salah satunya seperti di sepanjang Jalan Terusan Tinombala, RT 2 RW 1, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun kemarin (13/1).
Sudah sejak dua hari terakhir, jalanan tersebut dipenuhi dengan lampion. Total ada sekitar 100 lampion yang terpasang. Salah seorang warga bernama Steven mengungkapkan, pemasangan lampion sebenarnya tak hanya dilakukan saat Imlek. Namun juga peringatan hari besar lainnya seperti Idul Fitri, Hari Kemerdekaan, hingga Natal dan tahun baru (Nataru).
”Yang membedakan, setiap peringatan punya perbedaan. Kalau Idul Fitri kemarin lampionnya berwarna kuning. Sementara kemerdekaan berwarna merah dan putih. Lalu saat natal ada pemasangan hiasan kerlap-kerlip,” ujarnya.
Pada saat Imlek, lampion yang terpasang didominasi warna merah dengan bentuk bulat hingga oval. Pemasangannya dilakukan selama tiga minggu sebelum Imlek hingga Cap Go Meh. Steven menambahkan, pemasangan lampion dilakukan swadaya oleh warga sekitar. Jika tidak, dia sebagai salah satu penggagas pemasangan lampion tidak memaksa warga lainnya.
”Tradisi pemasangan lampion ini sudah lama kami lakukan. Mungkin sekitar empat atau lima tahun terakhir ini. Begitu juga saat perayaan-perayaan hari besar lainnya,” tandasnya.
Dari pemasangan lampion itu, sejumlah warga yang melintas sesekali menengok ke atas. Sebab, lampion yang dipasang terlihat menarik. Selain penuh dengan warna merah, tulisan emas juga menghiasi tiap lampion.
Laura Asminah, salah satu pengendara yang melintas mengaku takjub dengan lampion tersebut. Mengingat di jalan kampung yang lain belum ada pernak-pernik Imlek. ”Cukup indah kalau dilihat, bisa jadi pemandangan toleransi yang indah juga,” kata dia. (mel/adn)
