27.7 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

Penyebab Pasti Kebakaran Pasar Tunggu 14 Hari

KOTA BATU – Teka-teki penyebab kebakaran Pasar Relokasi Kota Batu belum bisa dipecahkan dalam waktu dekat. Polres Batu menyatakan, hasil uji forensik diperkirakan baru keluar dua pekan lagi, yakni Kamis, 27 Januari 2023. Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin menjelaskan, uji forensik telah dilakukan Polres Batu dan dibantu oleh tim dari Polda Jatim. Pihak kepolisian mulai mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sejak Kamis (12/1) dan Jumat kemarin (13/1). ”Hasilnya masih belum ada. Saat ini baru proses penyelidikan awal. Kemungkinan dari Polda Jatim yang akan mengumumkan penyebab kebakaran,” jelasnya

Petugas sudah membawa beberapa sampel dari lokasi kejadian. Seperti plastik, kertas, hingga potongan kabel untuk dilakukan uji forensik. Mereka juga telah meminta keterangan dari pedagang. “Sampel itu dibawa ke Labfor Polda Jatim. Nanti juga ada keterangan dari ahli untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran,” imbuh Oskar. Dia mengakui bahwa pemeriksaan yang dilakukan polisi selama dua hari terakhir sempat dikeluhkan pedagang.

Baca Juga:  Penuh Sesak, 20 Pengunjung Matos di Swab Acak

Utamanya pemasangan garis polisi di lokasi kejadian yang membuat para pedagang di sekitar lokasi kebakaran tak bisa berjualan. “Alhamdulillah tadi siang (kemarin, red) garis polisi sudah dilepas dan pedagang kembali berjualan seperti biasa,” tegas Oskar. Pantauan di lapangan kemarin siang, aktivitas di Pasar Relokasi Kota Batu mulai kembali normal. Meski tidak semua pedagang berjualan, roda ekonomi di tempat tersebut mulai hidup. Pedagang yang kiosnya terbakar terlihat memungut sisa-sisa barang yang masih bisa diselamatkan.

Ada juga warga yang penasaran melihat lokasi kejadian kebakaran. Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Batu Supriyanto menduga kebakaran ini disebabkan korsleting listrik dari alat pemanas air atau heater listrik. ”Informasinya, ada salah satu pedagang yang memasak air dan kemungkinan lupa mematikan.

Baca Juga:  Ketika Finalis Duta Hijab Radar Malang Dibekali Ilmu Wartawan

Sehingga dugaan sementara terjadi kelebihan beban listrik yang mengakibatkan korsleting dan membuat sembilan atau lebih bedak terbakar,” jelasnya. Dia menambahkan, kios yang terbakar menjual berbagai aneka jenis barang. Mulai dari alat pertanian, plastik, bahan bangunan, hingga jasa pangkas rambut, dan servis elektronik. ”Kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta,” tutur Supriyanto. (adk/fat)

KOTA BATU – Teka-teki penyebab kebakaran Pasar Relokasi Kota Batu belum bisa dipecahkan dalam waktu dekat. Polres Batu menyatakan, hasil uji forensik diperkirakan baru keluar dua pekan lagi, yakni Kamis, 27 Januari 2023. Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin menjelaskan, uji forensik telah dilakukan Polres Batu dan dibantu oleh tim dari Polda Jatim. Pihak kepolisian mulai mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sejak Kamis (12/1) dan Jumat kemarin (13/1). ”Hasilnya masih belum ada. Saat ini baru proses penyelidikan awal. Kemungkinan dari Polda Jatim yang akan mengumumkan penyebab kebakaran,” jelasnya

Petugas sudah membawa beberapa sampel dari lokasi kejadian. Seperti plastik, kertas, hingga potongan kabel untuk dilakukan uji forensik. Mereka juga telah meminta keterangan dari pedagang. “Sampel itu dibawa ke Labfor Polda Jatim. Nanti juga ada keterangan dari ahli untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran,” imbuh Oskar. Dia mengakui bahwa pemeriksaan yang dilakukan polisi selama dua hari terakhir sempat dikeluhkan pedagang.

Baca Juga:  Penuh Sesak, 20 Pengunjung Matos di Swab Acak

Utamanya pemasangan garis polisi di lokasi kejadian yang membuat para pedagang di sekitar lokasi kebakaran tak bisa berjualan. “Alhamdulillah tadi siang (kemarin, red) garis polisi sudah dilepas dan pedagang kembali berjualan seperti biasa,” tegas Oskar. Pantauan di lapangan kemarin siang, aktivitas di Pasar Relokasi Kota Batu mulai kembali normal. Meski tidak semua pedagang berjualan, roda ekonomi di tempat tersebut mulai hidup. Pedagang yang kiosnya terbakar terlihat memungut sisa-sisa barang yang masih bisa diselamatkan.

Ada juga warga yang penasaran melihat lokasi kejadian kebakaran. Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Batu Supriyanto menduga kebakaran ini disebabkan korsleting listrik dari alat pemanas air atau heater listrik. ”Informasinya, ada salah satu pedagang yang memasak air dan kemungkinan lupa mematikan.

Baca Juga:  Ketika Jalanan Jadi Media Kritik Wali Kota Malang

Sehingga dugaan sementara terjadi kelebihan beban listrik yang mengakibatkan korsleting dan membuat sembilan atau lebih bedak terbakar,” jelasnya. Dia menambahkan, kios yang terbakar menjual berbagai aneka jenis barang. Mulai dari alat pertanian, plastik, bahan bangunan, hingga jasa pangkas rambut, dan servis elektronik. ”Kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta,” tutur Supriyanto. (adk/fat)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/