MALANG KOTA – Di masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) SMP Jalur Zonasi, 12-14 Juni 2023, guru SD punya tugas tambahan. Setelah berhasil meluluskan siswa-siswinya yang kelas VI, mereka membantu memetakan peluang siswanya masuk SMP negeri.
Salah satunya dilakukan oleh Kepala SDN Merjosari 5 Umi Romadiyah. Pihaknya menyampaikan ada empat siswanya yang dibantu dalam PPDB SMP melalui jalur zonasi. Sebab, kebanyakan orang tua masih memilih memercayakan pendaftaran anaknya kepada pihak sekolah. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari tingkat literasi digital para orang tua yang rendah. ”Tapi hanya sebagian kecil saja,” ujar Umi kemarin.
Dia merasa, tahun ini tugasnya tak terlalu berat. Sebab, dia hanya memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk mengantarkan empat siswa saja yang belum mendapatkan sekolah. Sedangkan siswa lainnya sudah lebih dulu diterima di SMPN melalui jalur afirmasi, prestasi lomba, dan prestasi rapor.
”Selain itu, juga ada beberapa siswa yang melanjutkan ke sekolah swasta dan pondok pesantren,” ucapnya.
Umi mengatakan, siswanya kebanyakan diterima melalui jalur afirmasi. Sebab, mereka merupakan penerima Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH).Total ada 11 siswa yang diterima melalui afirmasi.
“Kalau yang diterima lewat jalur prestasi lomba, ada satu anak. Kalau prestasi rapor ada lima anak. Sedangkan, yang di swasta dan pondok pesantren ada 5 siswa juga,” terangnya.
Untuk itu, Umi mengaku melakukan pemetaan terlebih dahulu sebelum mendaftarkan empat siswanya yang tersisa. Hal itu untuk mendapatkan peluang yang lebih besar untuk diterima di SMP negeri. Sebab, penentuan titik koordinat tetap menjadi masalah klasik. Selain itu, katanya, orang tua juga kerap tak membaca arahan secara utuh. Sehingga penentuan sekolah yang dituju masih sering tak melihat besarnya peluang diterima.(dre/dan)