23.2 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

Tata Ulang Kawasan Islamic Center

MALANG KOTA – Wajah Islamic Center di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang bakal ada yang baru. Rencananya, selama enam bulan ke depan sudah ada gedung depo arsip. Konsepnya empat lantai.

Juga ada fasilitas pendidikan. Tak hanya itu, di sana juga disiapkan taman yang asri dan area parkir yang nyaman. Rencana ini sebagai salah satu solusi untuk menghidupkan gedung di area seluas 12 hektare tersebut. Sebab sejak dibangun 2020, gedung tersebut masih adem-ayem saja. Belum banyak geliat kegiatan. Kecuali untuk lokasi tes calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengangkatan pegawai pemkot serta halal bi halal, Mei lalu

Padahal, kawasan yang memiliki luas 12 hektare tersebut bisa dimanfaatkan lebih produktif lagi. Apalagi, pemkot pada 2020 lalu ingin memusatkan kegiatan agama di belum bisa mendongkrak citra kawasan tersebut. Sejumlah kursi bahkan ruangan di sana nyaris tak tersentuh untuk kegiatan apapun.

”Terdekat akan dibangun depo arsip, nanti perlahan kami tata dengan membuat parkir dan taman,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi.

Diah menambahkan untuk tahun ini pihaknya bakal memasang paving di lahan bagian depan sebagai tempat parkir. Sebab, saat ini lahan tersebut masih berupa tanah kosong dan ditumbuhi rumput liar. Diah berkaca dari pelaksanaan kegiatan sebelumnya melihat masyarakat kesulitan melintas. Apalagi ketika hujan turun, rumput yang basah menyebabkan pengendara roda dua rawan tergelincir.

Kemudian di lahan tersebut juga bakal ditanam beberapa pohon. Tujuan dari penanaman pohon tersebut adalah untuk menghalau angin. Sebab ketika berada di lantai dua gedung Islamic Center, angin berhembus cukup kencang.

“Terkait jenisnya (pohon) apa, masih kami rundingkan lagi,” imbuh Diah.

Pohon yang sudah ditanam juga bakal memudahkan pemkot untuk membangun taman. Sebab dalam jangka panjang pemkot berencana membangun sebuah taman di lahan tersebut. Pembangunan taman tersebut diharapkan bisa menarik kunjungan masyarakat untuk mengenal kawasan Islamic Center. Dengan begitu, kawasan tersebut lebih berfungsi.

Baca Juga:  6 Warga Malang Ini Dapat SIM Gratis, Gampang Sekali Syaratnya

Namun untuk pembangunan taman tersebut DPUPRPKP tengah melakukan kajian lagi. Sebab ke depan anggaran pembangunan taman juga terbilang cukup besar. Misalnya saja pemkot ingin membangun taman seperti di Taman Merjosari, anggaran yang dibutuhkan setidaknya Rp 3,6 miliar. ”Kemungkinan kan bisa saja sama seperti itu (Taman Merjosari), atau bahkan kurang,” terang Diah.

Sejumlah rencana menata ulang kawasan Islamic Center bakal terlihat dalam waktu dekat. Misalnya saja pembangunan depo arsip. Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang setidaknya sudah menyiapkan pembangunan mulai dua bulan lalu. Jika tak ada aral melintang, bulan ini pembangunan fondasi gedung depo arsip dimulai.

Gedung dengan luasan 28 x 18 meter dengan satu lantai bakal menemani gedung terpadu Islamic Center yang sudah terbangun sebelumnya. Terkait anggaran, dispussipda bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4,6 miliar.

”Sudah lelang tender, tinggal mengerjakan saja dan butuh waktu enam bulan pengerjaan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispussipda Kota Malang Suwarjana.

Rekanan yang memenangkan proyek tersebut adalah CV Arya Putra dari Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ke depan, fungsi dari depo arsip itu bakal menampung sejumlah arsip dari 29 perangkat daerah (PD) Kota Malang. Artinya, sekitar ratusan bahkan ribuan dokumen milik pemkot seperti laporan kegiatan tahunan bakal tersimpan rapi di sana.

Dengan demikian, depo arsip yang ada di Jalan Bingkil saat ini bakal tak digunakan lagi. Selain masih menggunakan aset milik DPUPRPKP Kota Malang, masyarakat yang ingin mengakses juga cukup kesulitan. Dengan berpindahnya depo arsip ke Islamic Center itu, dinilai Suwarjana bakal memudahkan instansi dan masyarakat untuk mengakses arsip.

Baca Juga:  Kasus Melonjak, Gelaran Musik Kajoetangan Heritage Ditiadakan

“Nanti kami juga berencana menambah jumlah lantai menjadi empat lantai, namun sementara fokus satu lantai dulu,” terang Suwarjana.

Dengan adanya penataan ulang kawasan tersebut, pemkot pada tahun ini sudah mengeluarkan anggaran Rp 4,6 miliar. Namun jika menghitung perkiraan anggaran total, pemkot setidaknya butuh anggaran Rp 50 miliar. Hal itu berdasarkan perhitungan biaya minimal untuk membangun tambahan sarana dan prasarana yang sama dibangun pemkot sebelumnya.

Adanya penataan ulang kawasan Islamic Center itu sempat didorong oleh DPRD Kota Malang. Mereka sempat menanyakan hasil pembangunan yang dinilai masih belum optimal. Ketua Komisi C DRD Kota Malang Fathol Arifin mengatakan, pihaknya sempat sidak ke sana beberapa kali dan menemukan kawasan tersebut memang perlu ada penataan ulang. Apalagi musibah plafon gedung jebol Maret lalu menjadi tamparan untuk pemkot sejauh mana perawatan gedung tersebut.

”Setidaknya kami sidak dua kali, kami beri usulan ke pemkot supaya ada fasilitas penunjang lain agar kawasan ini tidak seolah mangkrak,” tuturnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta ketegasan pemkot bisa mengelola aset tersebut. Terlebih ke depan kawasan tersebut setidaknya bisa menjadi lumbung pendapatan pemkot seperti dari sektor parkir dan sewa gedung. Depo arsip yang bakal dibangun dalam waktu dekat juga diharapkan mampu menjadi pintu pembuka kawasan tersebut bisa dikunjungi masyarakat.

Bagi Fathol, kesan kawasan Islamic Center saat ini dinilai seperti bangunan yang tak terurus. Lantas masyarakat sah-sah saja bertanya untuk apa membangun Islamic Center semegah itu namun sepi dan tak ada aktivitas.

”Kalau pemkot minta saran, kami siap beri masukan supaya tidak ada konflik ke depannya,” tegas Fathol. (adn/abm)

MALANG KOTA – Wajah Islamic Center di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang bakal ada yang baru. Rencananya, selama enam bulan ke depan sudah ada gedung depo arsip. Konsepnya empat lantai.

Juga ada fasilitas pendidikan. Tak hanya itu, di sana juga disiapkan taman yang asri dan area parkir yang nyaman. Rencana ini sebagai salah satu solusi untuk menghidupkan gedung di area seluas 12 hektare tersebut. Sebab sejak dibangun 2020, gedung tersebut masih adem-ayem saja. Belum banyak geliat kegiatan. Kecuali untuk lokasi tes calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengangkatan pegawai pemkot serta halal bi halal, Mei lalu

Padahal, kawasan yang memiliki luas 12 hektare tersebut bisa dimanfaatkan lebih produktif lagi. Apalagi, pemkot pada 2020 lalu ingin memusatkan kegiatan agama di belum bisa mendongkrak citra kawasan tersebut. Sejumlah kursi bahkan ruangan di sana nyaris tak tersentuh untuk kegiatan apapun.

”Terdekat akan dibangun depo arsip, nanti perlahan kami tata dengan membuat parkir dan taman,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi.

Diah menambahkan untuk tahun ini pihaknya bakal memasang paving di lahan bagian depan sebagai tempat parkir. Sebab, saat ini lahan tersebut masih berupa tanah kosong dan ditumbuhi rumput liar. Diah berkaca dari pelaksanaan kegiatan sebelumnya melihat masyarakat kesulitan melintas. Apalagi ketika hujan turun, rumput yang basah menyebabkan pengendara roda dua rawan tergelincir.

Kemudian di lahan tersebut juga bakal ditanam beberapa pohon. Tujuan dari penanaman pohon tersebut adalah untuk menghalau angin. Sebab ketika berada di lantai dua gedung Islamic Center, angin berhembus cukup kencang.

“Terkait jenisnya (pohon) apa, masih kami rundingkan lagi,” imbuh Diah.

Pohon yang sudah ditanam juga bakal memudahkan pemkot untuk membangun taman. Sebab dalam jangka panjang pemkot berencana membangun sebuah taman di lahan tersebut. Pembangunan taman tersebut diharapkan bisa menarik kunjungan masyarakat untuk mengenal kawasan Islamic Center. Dengan begitu, kawasan tersebut lebih berfungsi.

Baca Juga:  Uang Bansos untuk Menyambung Hidup

Namun untuk pembangunan taman tersebut DPUPRPKP tengah melakukan kajian lagi. Sebab ke depan anggaran pembangunan taman juga terbilang cukup besar. Misalnya saja pemkot ingin membangun taman seperti di Taman Merjosari, anggaran yang dibutuhkan setidaknya Rp 3,6 miliar. ”Kemungkinan kan bisa saja sama seperti itu (Taman Merjosari), atau bahkan kurang,” terang Diah.

Sejumlah rencana menata ulang kawasan Islamic Center bakal terlihat dalam waktu dekat. Misalnya saja pembangunan depo arsip. Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang setidaknya sudah menyiapkan pembangunan mulai dua bulan lalu. Jika tak ada aral melintang, bulan ini pembangunan fondasi gedung depo arsip dimulai.

Gedung dengan luasan 28 x 18 meter dengan satu lantai bakal menemani gedung terpadu Islamic Center yang sudah terbangun sebelumnya. Terkait anggaran, dispussipda bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4,6 miliar.

”Sudah lelang tender, tinggal mengerjakan saja dan butuh waktu enam bulan pengerjaan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispussipda Kota Malang Suwarjana.

Rekanan yang memenangkan proyek tersebut adalah CV Arya Putra dari Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Ke depan, fungsi dari depo arsip itu bakal menampung sejumlah arsip dari 29 perangkat daerah (PD) Kota Malang. Artinya, sekitar ratusan bahkan ribuan dokumen milik pemkot seperti laporan kegiatan tahunan bakal tersimpan rapi di sana.

Dengan demikian, depo arsip yang ada di Jalan Bingkil saat ini bakal tak digunakan lagi. Selain masih menggunakan aset milik DPUPRPKP Kota Malang, masyarakat yang ingin mengakses juga cukup kesulitan. Dengan berpindahnya depo arsip ke Islamic Center itu, dinilai Suwarjana bakal memudahkan instansi dan masyarakat untuk mengakses arsip.

Baca Juga:  Besok Awarding Night Radar Malang Award, Panitia Siapkan Prokes Ketat

“Nanti kami juga berencana menambah jumlah lantai menjadi empat lantai, namun sementara fokus satu lantai dulu,” terang Suwarjana.

Dengan adanya penataan ulang kawasan tersebut, pemkot pada tahun ini sudah mengeluarkan anggaran Rp 4,6 miliar. Namun jika menghitung perkiraan anggaran total, pemkot setidaknya butuh anggaran Rp 50 miliar. Hal itu berdasarkan perhitungan biaya minimal untuk membangun tambahan sarana dan prasarana yang sama dibangun pemkot sebelumnya.

Adanya penataan ulang kawasan Islamic Center itu sempat didorong oleh DPRD Kota Malang. Mereka sempat menanyakan hasil pembangunan yang dinilai masih belum optimal. Ketua Komisi C DRD Kota Malang Fathol Arifin mengatakan, pihaknya sempat sidak ke sana beberapa kali dan menemukan kawasan tersebut memang perlu ada penataan ulang. Apalagi musibah plafon gedung jebol Maret lalu menjadi tamparan untuk pemkot sejauh mana perawatan gedung tersebut.

”Setidaknya kami sidak dua kali, kami beri usulan ke pemkot supaya ada fasilitas penunjang lain agar kawasan ini tidak seolah mangkrak,” tuturnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta ketegasan pemkot bisa mengelola aset tersebut. Terlebih ke depan kawasan tersebut setidaknya bisa menjadi lumbung pendapatan pemkot seperti dari sektor parkir dan sewa gedung. Depo arsip yang bakal dibangun dalam waktu dekat juga diharapkan mampu menjadi pintu pembuka kawasan tersebut bisa dikunjungi masyarakat.

Bagi Fathol, kesan kawasan Islamic Center saat ini dinilai seperti bangunan yang tak terurus. Lantas masyarakat sah-sah saja bertanya untuk apa membangun Islamic Center semegah itu namun sepi dan tak ada aktivitas.

”Kalau pemkot minta saran, kami siap beri masukan supaya tidak ada konflik ke depannya,” tegas Fathol. (adn/abm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/