MALANG KOTA – Balapan liar di jalanan Kota Malang kembali marak. Meski tilang manual belum kembali diberlakukan, Satlantas Polresta Malang Kota tidak tinggal diam. Mereka memilih opsi melakukan operasi gabungan untuk memberantas aksi kebut-kebutan yang membahayakan itu.
Langkah tersebut diambil karena banyak pengaduan dari masyarakat yang resah dan merasa terganggu aksi balap liar. ”Selain ada pengaduan, pantauan kami memang menunjukkan makin banyak balap liar di beberapa titik jalan di Kota Malang,” kata Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Eko Novianto kemarin siang (8/1). Tempat aksi balap liar pun tidak banyak berubah. Yakni di dekat SPBU Jalan Ciliwung, kawasan di depan Ruko Panorama Kecamatan Blimbing, dan Jalan Soekarno Hatta. Tempat-tempat itu pula yang menjadi sasaran operasi penertiban menjelang hingga akhir pekan.
Operasi itu melibatkan Satlantas, Sat Samaptha, dan Polsek tempat kejadian berlangsung. Terakhir, kegiatan patroli yang ditambah dengan pembubaran dilaksanakan pada Jumat (5/1) jelang tengah malam. Ketika itu, petugas mendapati aktivitas balap liar di dekat SPBU Ciliwung. Mereka pun mendatangi tempat kumpul para pelaku ketika ajang adu kecepatan sedang berlangsung. Karena operasi dilaksanakan secara gabungan, para pelaku langsung terkepung. Saat itu ada sekitar 10 sepeda motor jenis matic, sport, dan bebek yang sedang adu kecepatan. Balapan itu diikuti 20 anak muda usia 17 sampai 20 tahun yang terdiri dari pemilik kendaraan dan terduga joki. “Mereka kami hukum jalan kaki sambil menuntun motornya dari SPBU Ciliwung ke kantor Unit Laka di Jalan Dr Cipto,” beber Eko.
Setelah itu, pencopotan knalpot brong dilakukan, ditambah dengan hukuman fisik berupa push up. Eko menyebut tidak ada yang diberi sanksi tilang oleh petugas. ”Tilang manual masih belum dibolehkan. Jadi setelah knalpot dicopot, kami minta mereka berjanji tidak mengulangi perbuatannya dan memasang knalpot standar,” imbuh dia. Kegiatan serupa masih akan terus berlangsung. Sewaktu-waktu bisa dilaksanakan tanpa menunggu pengaduan masyarakat. ”Patroli dan operasi gabungan akan rutin dilakukan untuk menjaga ketertiban di masyarakat,” tutup Eko. (biy/fat)