MALANG KOTA – Peringatan Paskah di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Gloria Dinoyo Kota Malang menghadirkan konsep berbeda.
Jumat sore (7/4), ibadah Jumat Agung dirangkai dengan drama yang menceritakan godaan iblis pada manusia.
Ratusan jemaat GPdI Gloria mengikuti rangkaian ibadah plus drama tersebut di Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang.
Dalam drama, salah satu pemuda GPdI, Yogha Rionaldi memerankan tokoh iblis. Dia bersama tiga kroninya, menggoda anak manusia dengan tiga godaan terbesar. Yaitu, harta, tahta dan cinta.
Iblis menggoda anak manusia tersebut agar menerima tahta dunia, harta duniawi dan cinta. Sebagai gantinya, anak manusia harus melepaskan kesucian, iman dan keselamatan.
Di akhir drama, anak manusia tersebut tergoda dengan harta, tahta dan cinta. Karena kehilangan kesucian, iman dan keselamatan, anak manusia itu pun akan dibawa iblis untuk masuk ke alam maut.
Baca Juga : Petugas Gabungan Siap Amankan Paskah di Kabupaten Malang.
Namun, via dolorosa atau jalan penderitaan Yesus Kristus di atas salib menyelamatkan anak manusia tersebut dari kehancuran.
Penderitaan dan pengorbanan Yesus menebus kesalahan dari anak manusia ini. Kesucian, iman dan keselamatannya pun dikembalikan lagi.
Drama yang dibalut komedi itu pun mendapat tepuk tangan meriah ratusan jemaat yang hadir.
Gembala GPdI Gloria Dinoyo, Pdt Dr Adi Sujaka STh MTh menegaskan, pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib tidak boleh disia-siakan.

Adi Sujaka mengutip 1 Petrus 2:24 dari Injil perjanjian baru yang menegaskan bahwa Yesus Kristus telah memikul dosa manusia di dalam tubuh-Nya di kayu salib.
Supaya manusia mati terhadap dosa, namun bangkit dan hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur (luka-luka) Yesus, manusia disembuhkan dari dosa.
“Kita telah ditebus, maka sekarang kita di dunia ini harus hidup untuk kebenaran,” tegas Adi Sujaka dengan suara lantang. (Bersambung ke halaman selanjutnya)