29.1 C
Malang
Rabu, November 15, 2023

Bacaleg Kota Malang Berebut Suara 655.045 Pemilih

MALANG KOTA – Meski belum ada penetapan calon legislatif (caleg), persaingan merebut suara calon pemilih sudah dimulai. Jika ingin aman melenggang menuju parlemen, bacaleg sebaiknya mendulang 14 ribu suara.

Perkiraan itu mengacu dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) Kota Malang yang berjumlah 655.045 orang. Suara calon pemilih itu kemudian dibagi 45 kursi di DPRD Kota Malang. ”Jika 90 persen warga menggunakan hak suaranya, harga satu kursi anggota dewan setara 14 ribu sampai 15 ribu suara,” ujar Komisioner KPU Kota Malang Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu Deny Rachmat Bachtiar, kemarin.

Tapi jika mengacu pemilihan legislatif (pileg) 2019 lalu, tidak ada dewan yang mendulang belasan ribu suara. Dari 610.671 suara yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), tingkat partisipasi pemilih berkisar 77 persen atau 423.878 suara. Dengan kata lain, sebanyak 23 persen golput.

Baca Juga:  Saat TK Berbobot 60 Kg, SMA Pernah Jadi Aktor Film

Banyaknya angka golput berimbas pada menurunnya harga kursi di masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil). Di Dapil 1 Klojen misalnya, ada caleg yang mendapatkan 1,7 ribu suara bisa masuk parlemen. Sedangkan Dapil 2 Blimbing, harga satu kursi setara 2 ribu sampai 3 ribu suara. Demikian juga, tidak jauh beda di dapil lain.

Deny menjelaskan, Kedungkandang merupakan dapil yang memiliki jatah kursi terbanyak yakni 12. Itu karena kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak, yakni 155.317 jiwa. Selanjutnya Kecamatan Sukun dan Blimbing, masing-masing 10 kursi. Di tempat keempat dan kelima yakni Sukun dan Lowokwaru dengan 9 kursi, dan Klojen 5 kursi.

”Ada perubahan pada tahun ini. Dapil Klojen berkurang satu jatah kursinya. Kemudian Dapil Kedungkandang bertambah satu kursi. Penentuan dapil sesuai jumlah pemilih dan perubahan sudah disetujui oleh KPU RI,” tandas Deny.

Menanggapi hal itu, DPD PKS Kota Malang optimistis bisa meraih target yang ditentukan, yakni 11 kursi. Pada Pileg 2019 lalu, PKS mendapatkan 6 kursi dan membuat mereka menjadi partai peringkat ketiga peraih suara terbanyak di Kota Malang. Dengan total 45.769 suara.

Baca Juga:  Warga Malang Mulai Minati Kendaraan Listrik, Penjualan Naik di Triwulan I

Untuk mencapai target tersebut, Ketua Tim Pemenangan DPD PKS Kota Malang Asmualik menuturkan, pihaknya telah menekankan bacaleg untuk aktif menyapa masyarakat. ”Sehingga terjadi dialog antara PKS dengan masyarakat. Tujuan kami ini bisa didengar oleh warga,” tuturnya.

Sementara itu, peraih suara terbanyak Pileg 2019 lalu, PDIP menargetkan ada tambahan empat kursi di tahun depan. Jika sebelumnya menguasai 12 kursi parlemen, tahun depan menargetkan meraih 16 kursi. ”16 kursi ini seperti di Pemilu 1999 lalu. Kami ingin mengulangi kejayaan itu. Sehingga perlu tambahan 4 kursi,” terang Ketua DPC Kota Malang I Made Riandiana Kartika. (adk/dan)

MALANG KOTA – Meski belum ada penetapan calon legislatif (caleg), persaingan merebut suara calon pemilih sudah dimulai. Jika ingin aman melenggang menuju parlemen, bacaleg sebaiknya mendulang 14 ribu suara.

Perkiraan itu mengacu dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) Kota Malang yang berjumlah 655.045 orang. Suara calon pemilih itu kemudian dibagi 45 kursi di DPRD Kota Malang. ”Jika 90 persen warga menggunakan hak suaranya, harga satu kursi anggota dewan setara 14 ribu sampai 15 ribu suara,” ujar Komisioner KPU Kota Malang Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu Deny Rachmat Bachtiar, kemarin.

Tapi jika mengacu pemilihan legislatif (pileg) 2019 lalu, tidak ada dewan yang mendulang belasan ribu suara. Dari 610.671 suara yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), tingkat partisipasi pemilih berkisar 77 persen atau 423.878 suara. Dengan kata lain, sebanyak 23 persen golput.

Baca Juga:  GIAT Bank Jatim Malang Dorong UMKM Bangkit

Banyaknya angka golput berimbas pada menurunnya harga kursi di masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil). Di Dapil 1 Klojen misalnya, ada caleg yang mendapatkan 1,7 ribu suara bisa masuk parlemen. Sedangkan Dapil 2 Blimbing, harga satu kursi setara 2 ribu sampai 3 ribu suara. Demikian juga, tidak jauh beda di dapil lain.

Deny menjelaskan, Kedungkandang merupakan dapil yang memiliki jatah kursi terbanyak yakni 12. Itu karena kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak, yakni 155.317 jiwa. Selanjutnya Kecamatan Sukun dan Blimbing, masing-masing 10 kursi. Di tempat keempat dan kelima yakni Sukun dan Lowokwaru dengan 9 kursi, dan Klojen 5 kursi.

”Ada perubahan pada tahun ini. Dapil Klojen berkurang satu jatah kursinya. Kemudian Dapil Kedungkandang bertambah satu kursi. Penentuan dapil sesuai jumlah pemilih dan perubahan sudah disetujui oleh KPU RI,” tandas Deny.

Menanggapi hal itu, DPD PKS Kota Malang optimistis bisa meraih target yang ditentukan, yakni 11 kursi. Pada Pileg 2019 lalu, PKS mendapatkan 6 kursi dan membuat mereka menjadi partai peringkat ketiga peraih suara terbanyak di Kota Malang. Dengan total 45.769 suara.

Baca Juga:  Kota Malang Terapkan Jam Malam Mulai Malam Ini

Untuk mencapai target tersebut, Ketua Tim Pemenangan DPD PKS Kota Malang Asmualik menuturkan, pihaknya telah menekankan bacaleg untuk aktif menyapa masyarakat. ”Sehingga terjadi dialog antara PKS dengan masyarakat. Tujuan kami ini bisa didengar oleh warga,” tuturnya.

Sementara itu, peraih suara terbanyak Pileg 2019 lalu, PDIP menargetkan ada tambahan empat kursi di tahun depan. Jika sebelumnya menguasai 12 kursi parlemen, tahun depan menargetkan meraih 16 kursi. ”16 kursi ini seperti di Pemilu 1999 lalu. Kami ingin mengulangi kejayaan itu. Sehingga perlu tambahan 4 kursi,” terang Ketua DPC Kota Malang I Made Riandiana Kartika. (adk/dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/