24.6 C
Malang
Minggu, November 12, 2023

Volume Sampah Berkurang 61 Ribu Ton selama 2022

MALANG KOTA – Jumlah sampah yang terbuang ke TPA Supit Urang terus mengalami peningkatan. Jika ditotal dalam setahun, ada 255 ribu ton sampah yang terbuang. Namun dalam jangka waktu tersebut Pemkot Malang juga berhasil mengurangi volume sampah.

”Kini dalam setahun kami sudah mampu mengurangi jumlah sampah hingga 24,6 persen,” kata Wali Kota Malang Sutiaji, kemarin.

Jika dihitung, per tahun Pemkot bisa mengurangi volume sampah hingga 61 ribu ton. Tak mau puas, orang nomor satu di Pemkot Malang itu menarget dalam dua tahun ke depan pengurangan sampah bisa di angka 30 persen. Atau per tahun ada 76 ribu sampah yang bisa dikurangi dengan cara 3R (reuse, reduce, dan recycle).

Baca Juga:  Pemkot Siap Tambah Drainase di Soehat

Pihaknya juga sudah mengupayakan ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang sampah plastik.

”Kemarin kan sudah ada perwali (peraturan wali kota), tapi ternyata harus masuk perda (peraturan daerah). Jadi ketika aturan itu disahkan, nanti plastik di mal itu akan berbayar,” tutur Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyampaikan saat ini dari seluruh TPS di Kota Malang menghasilkan 700 hingga 750 ton sampah per harinya. Jumlah itu semuanya dikirim ke TPA Supit Urang. Rahman menyebut dalam kurun waktu 5 sampai 7 tahun mendatang, sanitary landfill di TPA Supit Urang diperkirakan mulai jenuh.

”Agar tidak terjadi kejenuhan, Pemkot Malang akan menangani masalah sampah dari hulu ke hilirnya. Upaya yang kami lakukan adalah peningkatan kapasitas,” jelas Rahman.

Baca Juga:  Siapkan Perwal, WiFi Gratis Juga untuk Sarpras Smart City

Lebih lanjut, adanya penambahan teknologi pada TPA Supit Urang, yakni Emission Reduction in Cities (ERIC).  (adk/adn)

MALANG KOTA – Jumlah sampah yang terbuang ke TPA Supit Urang terus mengalami peningkatan. Jika ditotal dalam setahun, ada 255 ribu ton sampah yang terbuang. Namun dalam jangka waktu tersebut Pemkot Malang juga berhasil mengurangi volume sampah.

”Kini dalam setahun kami sudah mampu mengurangi jumlah sampah hingga 24,6 persen,” kata Wali Kota Malang Sutiaji, kemarin.

Jika dihitung, per tahun Pemkot bisa mengurangi volume sampah hingga 61 ribu ton. Tak mau puas, orang nomor satu di Pemkot Malang itu menarget dalam dua tahun ke depan pengurangan sampah bisa di angka 30 persen. Atau per tahun ada 76 ribu sampah yang bisa dikurangi dengan cara 3R (reuse, reduce, dan recycle).

Baca Juga:  Pemkot Malang Fokuskan APBD 2021 di Pemulihan Ekonomi Daerah

Pihaknya juga sudah mengupayakan ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang sampah plastik.

”Kemarin kan sudah ada perwali (peraturan wali kota), tapi ternyata harus masuk perda (peraturan daerah). Jadi ketika aturan itu disahkan, nanti plastik di mal itu akan berbayar,” tutur Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyampaikan saat ini dari seluruh TPS di Kota Malang menghasilkan 700 hingga 750 ton sampah per harinya. Jumlah itu semuanya dikirim ke TPA Supit Urang. Rahman menyebut dalam kurun waktu 5 sampai 7 tahun mendatang, sanitary landfill di TPA Supit Urang diperkirakan mulai jenuh.

”Agar tidak terjadi kejenuhan, Pemkot Malang akan menangani masalah sampah dari hulu ke hilirnya. Upaya yang kami lakukan adalah peningkatan kapasitas,” jelas Rahman.

Baca Juga:  Solusi Pakar untuk Urai Macet

Lebih lanjut, adanya penambahan teknologi pada TPA Supit Urang, yakni Emission Reduction in Cities (ERIC).  (adk/adn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/