RW 7 Gadang Pikat Juri Kampung Bersinar Pakai Mali
Bududaya lidah buaya dan mawar menjadi unggulan RW 7 Gadang. (Imam N / Radar Malang)
MALANG KOTA – Budidaya mawar dan lidah buaya yang dikemas dalam program “Mali” menjadi salah satu andalan RW 07, Kelurahan Gadang, dalam lomba kampung bersinar DLH Kota Malang-Radar Malang. Program ini digalakkan di 12 RT yang ada di RW 07 dan “dipamerkan” kepada tim juri Kampung Bersinar hari ini (2/11).
“Mawar dan lidah buaya kami jadikan ikon di tempat kami. Semua RT harus ada dua jenis tanaman ini,” kata Ketua RW 07 Kelurahan Gadang Suhartono, Senin (2/11).
Tak hanya itu, lanjutnya, di tempatnya juga ada urban farming. Selain itu, juga ada vertikal garden. “Semua dikerjakan oleh warga secara swadaya,” terangnya.
Tak hanya itu, di RW 07 juga ada pemberdayaan perempuan untuk pengolahan produk. Seperti produk pudot (puding sedot), jahe merah dan kunir asem.
Olahan mawar dan lidah buaya di RW 7 Gadang (Imam N / Radar Malang)
“Sementara kami titipkan di kantin dan toko-toko sekitar,” terang Nur Hayati, salah satu pembuat produk olahan.
Sementara itu, Ketua PKK RT 12/ RW 07 kelurahan Gadang Evita Pranalia menambahkan, lidah buayanya nanti akan diolah menjadi produk nata. Sedangkan, bunga mawarnya bakal disuling untuk diambil air sari buahnya. “Sulingan bunga mawar bagus untuk kecantikan,” terang ibu tiga anak ini.
Pewarta: Imam N
MALANG KOTA – Budidaya mawar dan lidah buaya yang dikemas dalam program “Mali” menjadi salah satu andalan RW 07, Kelurahan Gadang, dalam lomba kampung bersinar DLH Kota Malang-Radar Malang. Program ini digalakkan di 12 RT yang ada di RW 07 dan “dipamerkan” kepada tim juri Kampung Bersinar hari ini (2/11).
“Mawar dan lidah buaya kami jadikan ikon di tempat kami. Semua RT harus ada dua jenis tanaman ini,” kata Ketua RW 07 Kelurahan Gadang Suhartono, Senin (2/11).
Tak hanya itu, lanjutnya, di tempatnya juga ada urban farming. Selain itu, juga ada vertikal garden. “Semua dikerjakan oleh warga secara swadaya,” terangnya.
Tak hanya itu, di RW 07 juga ada pemberdayaan perempuan untuk pengolahan produk. Seperti produk pudot (puding sedot), jahe merah dan kunir asem.
Olahan mawar dan lidah buaya di RW 7 Gadang (Imam N / Radar Malang)
“Sementara kami titipkan di kantin dan toko-toko sekitar,” terang Nur Hayati, salah satu pembuat produk olahan.
Sementara itu, Ketua PKK RT 12/ RW 07 kelurahan Gadang Evita Pranalia menambahkan, lidah buayanya nanti akan diolah menjadi produk nata. Sedangkan, bunga mawarnya bakal disuling untuk diambil air sari buahnya. “Sulingan bunga mawar bagus untuk kecantikan,” terang ibu tiga anak ini.