27.5 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

Ketua DPRD Kota Malang Sarankan Tak Hanya Boikot Produk Prancis

MALANG KOTA – Ketua DPRD Kota Malang menyarankan agar tak hanya memboikot produk Prancis saja tapi produk negara lain juga. Pernyataan itu dilontarkan saat menemui aksi unjuk rasa (unras) yang dilakukan oleh 300 orang dari Aliansi Malang Kondusif serta berbagai perwakilan.
Aksi protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait kontroversi gambar karikatur Nabi Muhammad, dilakukan di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin (2/11),

“Ini saatnya kita berdikari dengan produk dalam negeri. Jadi jangan hanya boikot produk Prancis aja, tetapi juga negara lain,” kata I Made Rian Diana Kartika, ketua DPRD Kota Malang.

Selain menyarankan memakai produk dalam negeri untuk memajukan UMKM, Made juga mengimbau agar aksi ini tidak berakhir dengan penjarahan dan kerusuhan. “Jangan sampai aksi ini jadi acara penjarahan. Memang kita punya kebebasan berpendapat, tetapi di atas kebebasan ada hukum yang membatasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Soal Kabel Semrawut di Kajoetangan Heritage,PLN-Telkom Tunggu Surat Pemkot

Ada tiga tuntutan pokok yang dikemukakan pada aksi unras yang berjalan damai ini. “Yang pertama adalah permintaan maaf, kedua menghakimi secara internasional, dan ketiga adalah memboikot produk-produk Prancis,” ujar Korlap Aksi dari Aliansi Malang Kondusif.

Selain melakukan orasi, mereka juga melakukan aksi makan makaroni bersama sebagai bentuk penghinaan pada Presiden Emmanuel Macron.

Setelah itu, mereka juga mengeluarkan petisi berupa pernyataan sikap dari warga Kota Malang yang ditandatangani Ketua DPRD, perwakilan, aliansi Malang Kondusif, dan berbagai perwakilan yang hadir di sana.

Harapannya petisi ini akan disampaikan ke pemerintah pusat, lalu diteruskan ke Kedubes Prancis.

Pewarta : Errica Vannie

MALANG KOTA – Ketua DPRD Kota Malang menyarankan agar tak hanya memboikot produk Prancis saja tapi produk negara lain juga. Pernyataan itu dilontarkan saat menemui aksi unjuk rasa (unras) yang dilakukan oleh 300 orang dari Aliansi Malang Kondusif serta berbagai perwakilan.
Aksi protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait kontroversi gambar karikatur Nabi Muhammad, dilakukan di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin (2/11),

“Ini saatnya kita berdikari dengan produk dalam negeri. Jadi jangan hanya boikot produk Prancis aja, tetapi juga negara lain,” kata I Made Rian Diana Kartika, ketua DPRD Kota Malang.

Selain menyarankan memakai produk dalam negeri untuk memajukan UMKM, Made juga mengimbau agar aksi ini tidak berakhir dengan penjarahan dan kerusuhan. “Jangan sampai aksi ini jadi acara penjarahan. Memang kita punya kebebasan berpendapat, tetapi di atas kebebasan ada hukum yang membatasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Wali Kota Malang Dikabarkan Kena Covid, Humas Angkat Bicara

Ada tiga tuntutan pokok yang dikemukakan pada aksi unras yang berjalan damai ini. “Yang pertama adalah permintaan maaf, kedua menghakimi secara internasional, dan ketiga adalah memboikot produk-produk Prancis,” ujar Korlap Aksi dari Aliansi Malang Kondusif.

Selain melakukan orasi, mereka juga melakukan aksi makan makaroni bersama sebagai bentuk penghinaan pada Presiden Emmanuel Macron.

Setelah itu, mereka juga mengeluarkan petisi berupa pernyataan sikap dari warga Kota Malang yang ditandatangani Ketua DPRD, perwakilan, aliansi Malang Kondusif, dan berbagai perwakilan yang hadir di sana.

Harapannya petisi ini akan disampaikan ke pemerintah pusat, lalu diteruskan ke Kedubes Prancis.

Pewarta : Errica Vannie

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/