MALANG KOTA – Target Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mengoperasikan lima bus Malang City Tour (Macito) belum terwujud. Setelah di-launching dua unit bus baru pada Sabtu lalu (31/12), kini masih kurang dua lagi. Sebab dengan dioperasikannya dua bus baru tersebut, maka pemkot sudah mempunyai tiga bus wisata.
Dua bus yang baru saja di-launching tersebut menghabiskan biaya Rp 2,5 miliar. Dana pembeliannya diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang. Sedangkan sisanya dua bus lagi dari corporate social responsibility (CSR) juragan 99.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, rute-rute yang akan ditentukan nantinya tetap melintasi kawasan-kawasan bersejarah di Kota Malang. Di antaranya Kajoetangan Heritage dan Jalan Besar Ijen. “Kota Malang terkenal dengan heritagenya. Untuk itu, rute-rute yang dipilih nantinya tetap melewati kawasan tersebut,” ujar Widjaja, kemarin.
Widjaja mengatakan, kekurangan dua bus Macito nantinya akan dipenuhi oleh Juragan 99. Sebab, perusahaan milik Gilang Widya Pramana itu berjanji akan mengucurkan dana CSR untuk dua bus Macito. ”Tapi untuk yang dari CSR itu kami masih menunggu kabar lebih lanjutnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin menyambut baik penambahan dua armada tersebut. Pihaknya menilai animo masyarakat dalam menggunakan layanan tersebut juga tinggi, sehingga armadanya perlu ditambah.
Namun, pihaknya juga menekankan agar pengaturan rute bus tersebut mempertimbangkan berbagai hal. Tidak hanya dari sisi rekreatif, tapi juga dalam sisi lalu lintasnya. Sehingga masyarakat yang semestinya ingin menikmati perjalanan tidak akan terjebak kemacetan. Meski begitu, Fathol mendukung penuh penambahan armada tersebut. “Sejauh itu untuk kepentingan masyarakat saya mendukung,” pungkasnya. (dre/dan)