MALANG KOTA – Perayaan malam tahun baru bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi menumbuhkan perekonomian lantaran tingginya perputaran uang, di sisi lain mengakibatkan penumpukan sampah. Dalam semalam saja, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mencatat adanya 2,25 ton sampah. Itu berasal dari wisatawan yang menghabiskan malam pergantian tahun di Kota Pendidikan ini.
Pantauan Jawa Pos Radar Malang, sampah-sampah tersebut berserakan di ruas-ruas jalan, terutama di titik-titik keramaian. Di sepanjang Jalan Ijen misalnya, sampah mengotori ruas jalan utama, pedestrian, hingga taman median jalan. Selain akibat rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan, tempat sampah juga sangat minim. Kepada DLH Kota Malang Noer Rohman mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan petugas kebersihan usai perayaan malam pergantian tahun, dini hari kemarin (1/1). Misalnya di sepanjang Jalan Ijen, Alun-Alun Merdeka, bundaran Simpang Balapan, bundaran Jalan Tugu, dan Taman Slamet.
Disinggung mengenai minimnya tempat sampah di malam tahun baru, Rohman menyadari keterbatasannya. “Itu karena keterbatasan anggaran juga,” ujar Rohman, kemarin. Dia menegaskan, selama ini fokusnya adalah membersihkan area setelah perayaan malam tahun baru berakhir. Sekitar pukul 02.00 dini hari, kata Rohman, petugasnya sudah melakukan penyisiran di pusat-pusat keramaian. ”Titik keramaian di malam tahun itu sudah bersih kembali,” katanya. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin menyayangkan ketidaksiapan DLH dalam menyambut kegiatan masyarakat tersebut.
Sebab, katanya, permasalahan sampah selama ini kerap diabaikan. “Selama ini kan fokusnya di pengamanan dan pengaturan lalu lintasnya saja,” keluh Fathol. Seharusnya, lanjut Fathol, DLH perlu mengantisipasi agar sampah tidak berserakan di malam tahun baru. Misalnya menyediakan tempat sampah di titik-titik keramaian. “Dalam keramaian, sudah pasti produksi sampah juga akan meningkat. Sehingga kebutuhan kantongkantong sampah juga meningkat,” tandasnya. Ke depan, dia mendorong agar DLH memperhatikan akses dan keterjangkauan fasilitas tempat sampah. “Agar masyarakat juga tidak punya kebiasaan buang sampah sembarangan juga,” pungkasnya. (dre/dan)