23.2 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

Masa Pancaroba, Waspadai Flu-Radang Tenggorokan

BATU – Masyarakat Kota Batu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di masa pancaroba. Yaitu, perpindahan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena hal ini memicu munculnya sejumlah penyakit yang dapat menyerang daya tahan tubuh masyarakat. Seperti flu, radang tenggorokan, sesak napas, diare, dan sebagainya.

 

Menurut Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Batu dr Icang Sarazzin, selama musim pancaroba masyarakat harus menjaga kesehatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Pastinya Covid-19 masih ada. Untuk itu, masyarakat dimohon aktif kembali memakai masker terutama untuk orang yang sedang sakit (flu) dan orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan sebagainya,” paparnya.

Baca Juga:  Kota Batu Panen Bencana, DPRD Minta Warga Tak Salahkan Pemerintah

 

Icang menyebut, demi menjaga daya tahan tubuh, masyarakat diimbau untuk mengonsumsi makanan yang sehat (bergizi seimbang), vitamin C yang cukup, dan olahraga yang teratur. “Kami harap masyarakat tetap disiplin dalam berperilaku hidup sehat. Apabila, merasakan gejala flu, radang tenggorokan, dan sebagainya segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan,” pesan Icang.

 

Sementara itu, Prakirawan BMKG Malang Meilani menjelaskan, saat ini memang masa pancaroba. Untuk itu, ada beberapa hal terkait prospek cuaca selama masa pancaroba. Yakni, pagi hari cenderung cerah berawan, namun saat siang hingga sore hari mulai ada hujan ringan hingga lebat disertai petir. Sedangkan, ketika malam hari cenderung hujan ringan hingga sedang disertai petir.

 

Baca Juga:  Beredar SMS Blast Peringatan Dini Tsunami dari BMKG, Ini Faktanya

“Jadi, di masa peralihan ini pertemuan angin masih labil. Artinya, masyarakat harus waspada terhadap cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang bahkan angin puting beliung,” terangnya.

 

Menurut Meilani, masa peralihan ini dapat menyebabkan potensi bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan sebagainya. Untuk itu, masyarakat dimohon untuk selalu waspada terhadap titik – titik rawan bencana. Termasuk masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi kesehatan terhadap masa Pancaroba.

 

“Sebelum bepergian masyarakat di Kota Batu ataupun Malang Raya bisa memantau update informasi cuaca di BMKG Juanda. Karena, di sana segala informasi dapat diakses masyarakat dengan mudah. Termasuk peringatan dini (intensitas hujan) tiga harian Jawa Timur,” bebernya.(ifa/lid).

BATU – Masyarakat Kota Batu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di masa pancaroba. Yaitu, perpindahan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena hal ini memicu munculnya sejumlah penyakit yang dapat menyerang daya tahan tubuh masyarakat. Seperti flu, radang tenggorokan, sesak napas, diare, dan sebagainya.

 

Menurut Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Batu dr Icang Sarazzin, selama musim pancaroba masyarakat harus menjaga kesehatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Pastinya Covid-19 masih ada. Untuk itu, masyarakat dimohon aktif kembali memakai masker terutama untuk orang yang sedang sakit (flu) dan orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan sebagainya,” paparnya.

Baca Juga:  Dihadiahi 2 Bus DAMRI, Buka Rute Wisata dari Batu ke Bromo dan Tuban

 

Icang menyebut, demi menjaga daya tahan tubuh, masyarakat diimbau untuk mengonsumsi makanan yang sehat (bergizi seimbang), vitamin C yang cukup, dan olahraga yang teratur. “Kami harap masyarakat tetap disiplin dalam berperilaku hidup sehat. Apabila, merasakan gejala flu, radang tenggorokan, dan sebagainya segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan,” pesan Icang.

 

Sementara itu, Prakirawan BMKG Malang Meilani menjelaskan, saat ini memang masa pancaroba. Untuk itu, ada beberapa hal terkait prospek cuaca selama masa pancaroba. Yakni, pagi hari cenderung cerah berawan, namun saat siang hingga sore hari mulai ada hujan ringan hingga lebat disertai petir. Sedangkan, ketika malam hari cenderung hujan ringan hingga sedang disertai petir.

 

Baca Juga:  Gempa 37 Detik Timbulkan Kerusakan di Kabupaten Malang

“Jadi, di masa peralihan ini pertemuan angin masih labil. Artinya, masyarakat harus waspada terhadap cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang bahkan angin puting beliung,” terangnya.

 

Menurut Meilani, masa peralihan ini dapat menyebabkan potensi bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan sebagainya. Untuk itu, masyarakat dimohon untuk selalu waspada terhadap titik – titik rawan bencana. Termasuk masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi kesehatan terhadap masa Pancaroba.

 

“Sebelum bepergian masyarakat di Kota Batu ataupun Malang Raya bisa memantau update informasi cuaca di BMKG Juanda. Karena, di sana segala informasi dapat diakses masyarakat dengan mudah. Termasuk peringatan dini (intensitas hujan) tiga harian Jawa Timur,” bebernya.(ifa/lid).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/