31.2 C
Malang
Kamis, November 16, 2023

Hari Harimau Sedunia, JTP 2 Konsen Konservasi

BATU –  Hari Harimau Sedunia yang jatuh hari ini (29/7) diperingati oleh Jawa Timur Park (JTP) 2 dengan mengajak para pengunjung ikut berkomitmen untuk menjaga kelestarian harimau dalam bentuk 1.000 tanda tangan komitmen bersama. Sebab, upaya dalam melestarikan satwa ini tidak dapat dilakukan sendiri tanpa adanya sinergi dan kesadaran dari seluruh komponen masyarakat.

Menurut Marketing and Public Relation Jatim Park Grup Titik S Ariyanto JTP 2 sebagai Lembaga Konservasi di Indonesia menyatakan kepeduliannya dengan pelestarian satu-satunya harimau endemik Indonesia yang tersisa.

Menurut dia, sejak pertama kalinya digagas di Saint Petersburg tahun 2010, Hari Harimau Sedunia yang jatuh di setiap tanggal 29 Juli menjadi perhatian bagi banyak pihak. Hal ini mengingat masalah kelestarian kucing besar pertama dalam urutan ukuran tubuh ini mengalami angka krisis. Dari 9 sub-spesies harimau kini hanya tinggal 6 sub-spesies yang masih hidup. “Di Indonesia sendiri dikenal harimau Sumatera yang kini status konservasinya critically endangered (spesies terancam kritis) sehingga menjadi satwa yang dilindungi,” terang Titik.

Baca Juga:  Tampil 3 Jam, Dubes Tantowi Yahya Pukau Ratusan Pecinta Musik Country

Sebagai informasi, sejarah panjang tentang harimau di Indonesia memang memprihatinkan. Harimau Bali telah dinyatakan punah pada tahun 1930-an, menyusul harimau Jawa yang dinyatakan punah pada awal tahun 1980-an. Kehilangan habitat, perburuan, dan perdagangan besar-besaran menjadi alasan yang menyakitkan bagi satwa yang melambangkan kekuatan ini.

Mirisnya, lanjut dia, Harimau banyak diburu untuk diambil organ dan kulitnya yang kemudian dijual untuk dijadikan ornamen hingga bahan tekstil. Selain itu, ada masyarakat yang masih percaya bahwa tulang harimau dapat menyembuhkan beberapa penyakit. (ifa/lid).

BATU –  Hari Harimau Sedunia yang jatuh hari ini (29/7) diperingati oleh Jawa Timur Park (JTP) 2 dengan mengajak para pengunjung ikut berkomitmen untuk menjaga kelestarian harimau dalam bentuk 1.000 tanda tangan komitmen bersama. Sebab, upaya dalam melestarikan satwa ini tidak dapat dilakukan sendiri tanpa adanya sinergi dan kesadaran dari seluruh komponen masyarakat.

Menurut Marketing and Public Relation Jatim Park Grup Titik S Ariyanto JTP 2 sebagai Lembaga Konservasi di Indonesia menyatakan kepeduliannya dengan pelestarian satu-satunya harimau endemik Indonesia yang tersisa.

Menurut dia, sejak pertama kalinya digagas di Saint Petersburg tahun 2010, Hari Harimau Sedunia yang jatuh di setiap tanggal 29 Juli menjadi perhatian bagi banyak pihak. Hal ini mengingat masalah kelestarian kucing besar pertama dalam urutan ukuran tubuh ini mengalami angka krisis. Dari 9 sub-spesies harimau kini hanya tinggal 6 sub-spesies yang masih hidup. “Di Indonesia sendiri dikenal harimau Sumatera yang kini status konservasinya critically endangered (spesies terancam kritis) sehingga menjadi satwa yang dilindungi,” terang Titik.

Baca Juga:  JTP 2 Lakukan Pertukaran Satwa dengan Malaysia

Sebagai informasi, sejarah panjang tentang harimau di Indonesia memang memprihatinkan. Harimau Bali telah dinyatakan punah pada tahun 1930-an, menyusul harimau Jawa yang dinyatakan punah pada awal tahun 1980-an. Kehilangan habitat, perburuan, dan perdagangan besar-besaran menjadi alasan yang menyakitkan bagi satwa yang melambangkan kekuatan ini.

Mirisnya, lanjut dia, Harimau banyak diburu untuk diambil organ dan kulitnya yang kemudian dijual untuk dijadikan ornamen hingga bahan tekstil. Selain itu, ada masyarakat yang masih percaya bahwa tulang harimau dapat menyembuhkan beberapa penyakit. (ifa/lid).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/