KOTA BATU – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontor 10 ribu dosis 2 vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Kota Batu. Harapannya hal ini dapat mengatasi persoalan PMK yang mewabah saat ini.
Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ini keberadaan vaksin PMK dosis 2 menjadi hal yang penting. Khususnya bagi sapi perah. Lantaran menurutnya, PMK berdampak pada tingkat produktivitas susu.
“Saat ini banyak daerah yang memulai vaksin dosis dua. Contohnya di Kota Batu. Kick off pertama vaksin PMK dosis 2 dilakukan hari ini (Senin, 25 Juli). Sebenarnya vaksin dosis dua ini sangat terbatas. Tapi alhamdulillah kita memiliki pasokan yang cukup besar,” ucap Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi vaksinasi di kandang komunal Kelompok Tani Gunung Harta Tulungrejo, Senin (25/7).
Dalam peninjauannya itu Khofifah mengimbau pada seluruh kepala daerah untuk terus memberikan kemudahan bagi para peternak. Terkait informasi dan bantuan apapun, hendaknya peternak bisa mudah mengakses pada dinas yang berwenang.
“Untuk peternak saya imbau jangan panik. Karena dengan vaksin ini bisa menjadi tameng PMK. Kalau dulu saat tahu terindikasi gejala lalu dijual murah, saat ini jangan. Saya harap semua peternak tetap tenang. Karena kita akan terus mengusahakan vaksin, obat-obatan dan suplemen lainnya” seru Khofifah.
Wanita berjilbab ini juga menjelaskan jika pusat veteriner farma (Pusvetma) Surabaya akan memproduksi 1 juta dosis vaksin PMK. Menurutnya dari rapat yang diselenggarakan dengan kementerian kesehatan, vaksin tersebut bisa dipakai pada Agustus mendatang.
“Di Jawa Timur ada 4,9 juta ekor ternak yang terdiri dari sapi, domba, kambing. Pemprov mengalokasikan Rp 41 miliar untuk penanganan PMK itu dari BTT. Untuk mempercepat vaksin, kita menambah tenaga vaksinator dari polda hingga kodam,” serunya.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menjelaskan jika capaian vaksinasi PMK dosis 1 sebanyak 98 persen atau menyasar pada 8 ribu ekor ternak. Sama seperti Khofifah, Dewanti juga menjelaskan jika akan terus mengupayakan percepatan vaksin PMK. Karena dampak PMK sangat tinggi pada bidang ekonomi. Seperti merosotnya harga ternak hingga merosotnya jumlah susu sapi perah.
“Di Kota Batu total sapi itu sekitar 15.400 ekor ternak. Dari jumlah populasi tersebut ada 4.500 ternak yang suspek PMK. Lalu ada 125 sapi yang dilaporkan saat ini masih suspek. Sisanya sembuh,” tutur Dewanti. (fif/lid)