30.6 C
Malang
Minggu, November 12, 2023

Maling Bunga Kerap Beraksi, Penjual Rugi

BATU – Penjual tanaman di Jalan Bukit Berbunga, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu dibuat kesal dengan pencuri bunga. Pasalnya, kejadian ini hampir dirasakan oleh semua penjual bunga di area tersebut. Kerugian pencurian bunga ini beragam, paling besar yakni Rp 10 juta.

Salah seorang penjual tanaman Hartatik mengatakan, selama bulan Juli 2022 ini pencurian bunga semakin sering. “Kalau tanaman yang sering diambil itu begonia dan anthurium (kuping gajah). Saya sadarnya ketika pagi hari, ternyata tersisa potnya saja. Kalau untuk kerugiannya sekitar Rp 300 ribu,” terangnya sambil menyiram beragam tanaman.

Di sisi lain, Narto Purmiasih mengatakan, sering kehilangan tanaman janda bolong yang harganya Rp 50 ribu per pot. Bahkan, kaktus mini saja sering diambil. “Saya berjualan mulai dari jam 8 pagi hingga 4 sore se telah itu kios dikunci rapat. Namun, masih saja ada pencuri,” tuturnya. “Untuk total kerugian saya sampai malas menghitung karena terlalu sering,” sambungnya lagi.

Baca Juga:  Warga Sumberpucung Hajar Maling Motor

Berdasarkan keterangan beberapa penjual tanaman ada salah satu penjual yang seringkali kehilangan tanamannya. Dia bernama Didik. Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, dia membenarkan hal tersebut.

“Ya, jenis bunga yang dicuri itu aglonema, dendrobium, kaktus, tanaman menjalar. Selain itu, pupuk cair media tanam peralatan kebun sering ikut hilang. Kalau total kerugian selama ini mencapai Rp 10 juta,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Batu.

Didik menyadari kejadian pencurian ini terus berulang di tokonya. Padahal, area tokonya telah diberi pagar besi dan terkunci rapat. Artinya, tak ada celah yang terbuka. Kini, dia hanya berharap keja dian pencurian tanaman dan perlengkapan media tanam tidak terulang kembali. (ifa/lid)

BATU – Penjual tanaman di Jalan Bukit Berbunga, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu dibuat kesal dengan pencuri bunga. Pasalnya, kejadian ini hampir dirasakan oleh semua penjual bunga di area tersebut. Kerugian pencurian bunga ini beragam, paling besar yakni Rp 10 juta.

Salah seorang penjual tanaman Hartatik mengatakan, selama bulan Juli 2022 ini pencurian bunga semakin sering. “Kalau tanaman yang sering diambil itu begonia dan anthurium (kuping gajah). Saya sadarnya ketika pagi hari, ternyata tersisa potnya saja. Kalau untuk kerugiannya sekitar Rp 300 ribu,” terangnya sambil menyiram beragam tanaman.

Di sisi lain, Narto Purmiasih mengatakan, sering kehilangan tanaman janda bolong yang harganya Rp 50 ribu per pot. Bahkan, kaktus mini saja sering diambil. “Saya berjualan mulai dari jam 8 pagi hingga 4 sore se telah itu kios dikunci rapat. Namun, masih saja ada pencuri,” tuturnya. “Untuk total kerugian saya sampai malas menghitung karena terlalu sering,” sambungnya lagi.

Baca Juga:  Maling Embat Sepeda Motor Pengurus Pondok

Berdasarkan keterangan beberapa penjual tanaman ada salah satu penjual yang seringkali kehilangan tanamannya. Dia bernama Didik. Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, dia membenarkan hal tersebut.

“Ya, jenis bunga yang dicuri itu aglonema, dendrobium, kaktus, tanaman menjalar. Selain itu, pupuk cair media tanam peralatan kebun sering ikut hilang. Kalau total kerugian selama ini mencapai Rp 10 juta,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Batu.

Didik menyadari kejadian pencurian ini terus berulang di tokonya. Padahal, area tokonya telah diberi pagar besi dan terkunci rapat. Artinya, tak ada celah yang terbuka. Kini, dia hanya berharap keja dian pencurian tanaman dan perlengkapan media tanam tidak terulang kembali. (ifa/lid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/