27.8 C
Malang
Sabtu, Desember 9, 2023

Kreatif, Kartu Remi Didesain Topeng Malangan

KARYA desain kartu remi menjadi salah satu daya tarik dalam pameran tugas akhir mahasiswa jurusan desain komunikasi visual (DKV) Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang yang digelar di Galeri Raos mulai 18-29 Juli. Karena kartu remi itu didesain menyerupai tokoh topeng malangan.

Deva Ardi mahasiswa yang mendesain kartu remi tersebut mengatakan, dirinya ingin mengubah pandangan buruk masyarakat terkait kartu remi. Sebab, kartu remi memang adalah hal umum di Indonesia. Namun, diidenfikasi sebagai permainan judi. “Saya ingin menghilangkan stigma tersebut dengan mengubah desain kartu remi berdasarkan tokoh topeng malangan. Mulai dari tokoh Bapang, Klana Sewandana, Panji, Dewi Sekartaji, Raden Gunungsari, dan Jarodeh Semar,” papar Deva , mahasiswa DKV fakultas teknologi dan desain (FTD) Institut Teknologi dan Bisnis Asia ini.

Baca Juga:  Seniman asal Jabung Ini Hasilkan Topeng Malangan Imut

Deva mengaku, tantangan paling lama yakni saat observasi sekitar 6 bulan untuk riset tokoh topeng dan karakternya. Sedangkan, untuk proses desainnya memakan waktu 1 hingga 2 bulan dengan menggunakan aplikasi pro create. “Saya berharap kartu remi berbasis tokoh topeng malangan ini dapat menjadi media edukasi kepada masyarakat untuk mengenal beragam nilai-nilai karakter dalam setiap topeng,” ujarnya. (ifa/lid)

KARYA desain kartu remi menjadi salah satu daya tarik dalam pameran tugas akhir mahasiswa jurusan desain komunikasi visual (DKV) Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang yang digelar di Galeri Raos mulai 18-29 Juli. Karena kartu remi itu didesain menyerupai tokoh topeng malangan.

Deva Ardi mahasiswa yang mendesain kartu remi tersebut mengatakan, dirinya ingin mengubah pandangan buruk masyarakat terkait kartu remi. Sebab, kartu remi memang adalah hal umum di Indonesia. Namun, diidenfikasi sebagai permainan judi. “Saya ingin menghilangkan stigma tersebut dengan mengubah desain kartu remi berdasarkan tokoh topeng malangan. Mulai dari tokoh Bapang, Klana Sewandana, Panji, Dewi Sekartaji, Raden Gunungsari, dan Jarodeh Semar,” papar Deva , mahasiswa DKV fakultas teknologi dan desain (FTD) Institut Teknologi dan Bisnis Asia ini.

Baca Juga:  Sepi, Pembeli Topeng Malangan Bisa Dihitung dengan Jari

Deva mengaku, tantangan paling lama yakni saat observasi sekitar 6 bulan untuk riset tokoh topeng dan karakternya. Sedangkan, untuk proses desainnya memakan waktu 1 hingga 2 bulan dengan menggunakan aplikasi pro create. “Saya berharap kartu remi berbasis tokoh topeng malangan ini dapat menjadi media edukasi kepada masyarakat untuk mengenal beragam nilai-nilai karakter dalam setiap topeng,” ujarnya. (ifa/lid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/