KOTA BATU – Ada suasana berbeda dari tampak depan Balai Kota Among Tani hingga pedestrian di depannya. Lantaran sejak Rabu 20 Juli kemarin, patung manusia sampah satu per satu di-display pada halaman depan balai kota. Otomatis patung-patung beraneka warna itu menjadi pusat perhatian masyarakat yang lewat. Ada yang mencoba memegang patung-patung tersebut. Ada juga yang berswafoto di sampingnya.
Maklum, kreasi patung sampah yang dibuat oleh partisipan jauh di atas ekspektasi yang ada. Sebab, patung-patung itu dibuat dengan aneka gaya, aneka warna dan aneka aksesori yang menempel. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Aries Setiawan, upaya yang dilakukan tak hanya membuat patung manusia sampah belaka. Tetapi menjadi pertanda adanya kampanye untuk mengurangi sampah.
“Jadi apa yang kita lakukan saat ini merupakan salah satu persiapan menuju Kota Batu bebas sampah plastik. Bentuk kampanye dari kami ya pameran dan pembuatan 1001 patung sampah yang sekarang dilakukan saat ini,” kata Aries saat ditemui Radar Batu di sela melihat proses pemajangan patung, Kamis (21/7).
Aries menuturkan jika semua elemen masyarakat dan stakeholder ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Meliputi 24 desa dan kelurahan, PKK, Dharma Wanita, Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pelaku ekonomi hingga para siswa di seluruh Kota Batu. Semua partisipan akan nantinya akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani oleh wali kota.
Penyelenggaraan kegiatan tersebut bukan hanya untuk seremoni saja. Namun juga dalam rangka persiapan peluncuran peraturan wali kota (perwali) baru, terkait upaya mengurangi sampah plastik. Meskipun sebelumnya sudah ada perwali nomor 81 tahun 2019 tentang pembatasan pemakaian kantong plastik untuk masyarakat dan pelaku usaha. “Nanti akan dikeluarkan lagi perwali sebagai penguat perwali sebelumnya,” seru Aries.
Menurut jadwal yang sudah disusun, pemajangan 1.001 patung sampah akan dilakukan hingga hari Selasa depan. Sehingga setelahnya seluruh patung akan diangkut menuju TPA Tlekung. Fungsinya, akan ditata sebagai instalasi monumen patung sampah. Dan juga, patung-patung itu akan ditempatkan pada area khusus untuk menyambut launching eduwisata di TPA Tlekung.
“Saya pastikan nanti semua instalasi yang dipajang akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Sehingga tidak akan menjadi sampah lagi, namun tetap menjadi benda yang memiliki nilai seni,” tutur dia.
Terkait pengumpulan selama ini, Aries mengutarakan bahwa lokasi sementara dipusatkan ke masing-masing kecamatan. Lalu petugas dari DLH membantu pengangkutan. Namun ada juga partisipan yang langsung mengantarnya menuju balai kota.
“Nanti di hari minggu akan meramaikan dengan acara musik di sekitar depan balai kota. Tujuannya agar masyarakat bisa menikmati hasil karya dan paham maksud gerakan ini. Lalu hari Senin depan ada kegiatan seremoni menuju Kota Batu bebas sampah plastik,” tutupnya.
Dari semua patung yang sudah dipajang, Aries mengaku kaget ketika melihat tingkat kreativitas masyarakat. Sebab dari tutorial yang diberikan pada masyarakat, hanya memberikan petunjuk pembuatan sederhana. Namun, hasil yang bisa dilihat saat ini sangat luar biasa. (fif/lid)