22.8 C
Malang
Jumat, November 17, 2023

Masuk Musim Kemarau, di Batu Masih Turun Hujan

BATU – Meski saat ini  sudah masuk musim kemarau, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap guyuran hujan yang masih bisa terjadi di Kota Batu.

 

Menurut Firda Amalia Maslakah, Staf Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Kota Batu sudah masuk musim kemarau dari dasarian pertama di bulan Mei. Meskipun telah dinyatakan memasuki musim kemarau bukan berarti tak terjadi hujan sama sekali. “Masih ada peluang hujan, karena adanya fenomena atmosfer yang memicu terjadinya perubahan cuaca,” ungkapnya Selasa (6/5).

 

Menurut pantauan wartawan koran ini, di Kota Batu pada Hari Senin sore (5/6) juga terjadi hujan dengan intensitas ringan. Pada periode jam yang sama Selasa (6/6) juga terjadi hujan gerimis. Hal itu sesuai dengan prediksinya ketika diwawancarai pada Selasa siang. Bahwa ada potensi terjadi hujan pada siang sampai sore.

Baca Juga:  Meninggal, Upaya Kasasi Pembakar Istri Terhenti

 

Ia menjelaskan jika kemungkinan penyebab hujan di dua hari ini ialah adanya aktivitas gelombang Rossby. Sementara itu, untuk tujuh hari ke depan diperkirakan tidak terjadi hujan di Kota Batu dengan kondisi cuaca cerah sampai cerah berawan. “Karena gelombang Rossby sudah bergeser ke arah barat,” katanya.

 

Namun, ia kembali mengingatkan tetap ada potensi terjadinya hujan di musim kemarau. “Hal itu karena kondisi cuaca berubah-ubah dipengaruhi oleh fenomena atmosfer. “ jelasnya. Di musim kemarau ini masyarakat juga diminta untuk selalu menjaga kesehatannya.

 

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu Kartika Trisulandari juga menyatakan beberapa imbauan kepada masyarakat selama awal musim kemarau. Di antaranya minum cukup air untuk mencegah dehidrasi. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari infeksi.

Baca Juga:  Lebaran di Malang Diprediksi Hujan Ringan

 

Menggunakan pakaian yang nyaman, tetapi tetap melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung. “Menghindari terlalu lama berada di luar ruangan saat suhu sangat tinggi serta melakukan pengobatan tepat waktu jika mengalami gejala penyakit dan mengikuti petunjuk dari petugas kesehatan,” jelasnya. (iza/lid)

BATU – Meski saat ini  sudah masuk musim kemarau, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap guyuran hujan yang masih bisa terjadi di Kota Batu.

 

Menurut Firda Amalia Maslakah, Staf Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Kota Batu sudah masuk musim kemarau dari dasarian pertama di bulan Mei. Meskipun telah dinyatakan memasuki musim kemarau bukan berarti tak terjadi hujan sama sekali. “Masih ada peluang hujan, karena adanya fenomena atmosfer yang memicu terjadinya perubahan cuaca,” ungkapnya Selasa (6/5).

 

Menurut pantauan wartawan koran ini, di Kota Batu pada Hari Senin sore (5/6) juga terjadi hujan dengan intensitas ringan. Pada periode jam yang sama Selasa (6/6) juga terjadi hujan gerimis. Hal itu sesuai dengan prediksinya ketika diwawancarai pada Selasa siang. Bahwa ada potensi terjadi hujan pada siang sampai sore.

Baca Juga:  40 Peserta Adu Piawai di Ajang Food Carving Competition

 

Ia menjelaskan jika kemungkinan penyebab hujan di dua hari ini ialah adanya aktivitas gelombang Rossby. Sementara itu, untuk tujuh hari ke depan diperkirakan tidak terjadi hujan di Kota Batu dengan kondisi cuaca cerah sampai cerah berawan. “Karena gelombang Rossby sudah bergeser ke arah barat,” katanya.

 

Namun, ia kembali mengingatkan tetap ada potensi terjadinya hujan di musim kemarau. “Hal itu karena kondisi cuaca berubah-ubah dipengaruhi oleh fenomena atmosfer. “ jelasnya. Di musim kemarau ini masyarakat juga diminta untuk selalu menjaga kesehatannya.

 

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu Kartika Trisulandari juga menyatakan beberapa imbauan kepada masyarakat selama awal musim kemarau. Di antaranya minum cukup air untuk mencegah dehidrasi. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari infeksi.

Baca Juga:  Meninggal, Upaya Kasasi Pembakar Istri Terhenti

 

Menggunakan pakaian yang nyaman, tetapi tetap melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung. “Menghindari terlalu lama berada di luar ruangan saat suhu sangat tinggi serta melakukan pengobatan tepat waktu jika mengalami gejala penyakit dan mengikuti petunjuk dari petugas kesehatan,” jelasnya. (iza/lid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/