KOTA BATU – Komunitas gerakan sapu bersih sampah nyemplung kali atau biasa disebut Sabers Pungli bersuara lantang menggaungkan sungai, bukan tong sampah. Mereka mengimbau agar wisatawan dan masyarakat tetap membuang sampah pada tempatnya. Mengingat musim hujan yang juga rawan akan bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Penggerak dan pegiat Sabers Pungli Ahmad Rifai menuturkan jika sampah yang ada mulai berkurang meski jumlahnya tidak signifikan. “Masyarakat sudah mulai antisipasi dan peduli akan imbas penumpukan sampah di sungai. Walaupun berkurang, masih banyak sampah yang ada,” ucapnya.
Salah satu anggota gerakan yang awalnya fokus di Sungai Brantas ini tak lelah mengingatkan untuk seluruh elemen tetap peduli pada lingkungan. Dengan kondisi pandemi yang berbuah larangan pengumpulan masa berskala besar, tidak menghentikan mereka untuk mengampanyekan pentingnya penjagaan sungai. Edukasi masyarakat sekitar dengan cara sosialisasi jadi contohnya.
“Kami berpikir bagaimana mengatasi permasalahan sampah ini tanpa perlu masuk ke sungai. Dan dengan edukasi selama ini membuahkan hasil,” terangnya.
Sekarang, gerakan turun ke sungai hanya mereka lakukan satu sampai dua kali dalam sebulan. Jauh dari sebelumnya yang setiap minggunya mereka rutin membersihkan aliran Sungai Brantas. Hal terpenting untuk saat ini adalah mengubah pandangan seluruh masyarakat tentang imbas negatif jika penjagaan lingkungan tak dilakukan.
Seperti kata Doddy Eka Wahyudi yang juga merupakan pegiat sabers pungli. “Kebanyakan orang masih belum tahu perbedaan mana tempat sampah mana sungai. Kami bukan siapa-siapa, tugas kami hanya mengingatkan dan mengajak,” kata Dody.
Menurutnya, musim hujan yang kini datang pasti membutuhkan peran besar sungai yang baik. Jika aliran tidak lancar karena sumbatan sampah pasti akan menyebabkan banjir. Selain itu, gundukan besar sampah di pinggiran sungai juga berpotensi menimbulkan longsor. Ia berharap kedepannya bukan hanya masyarakat sekitar, tapi wisatawan juga turut andil dalam penjagaan kebersihan Kota Apel. Lingkungan yang sehat dan bersih akan membuat semuanya aman.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu sangat mengapresiasi pergerakan peduli sungai itu. Ia sangat mendukung kegiatan demi keberlangsungan lingkungan yang indah.
“Ini yang dinamakan hubungan pentahelix. Dalam menjaga alam dan penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama. Mari kita jaga alam dan alam akan menjaga kita,” kata Agung.
Pewarta: Wildan Agta Affirdausy