22.8 C
Malang
Rabu, November 15, 2023

Lama Terbengkalai, Hotel Songgoriti Bangkit Lagi

PD Jasa Yasa Targetkan Kembalikan Kejayaan Pemandian Air Panas

BATU –  Setelah lama terbengkalai, akhirnya kompleks Hotel Songgoriti dibangun mulai pertengahan tahun 2022 lalu. Kini, nampak Hotel yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini dibangun dan terlihat semakin cantik meskipun pembangunannya belum selesai. Untuk diketahui, rencana pembangunan wisata Songgoriti milik PD Jasa Yasa itu sebenarnya sudah bertahun-tahun lalu. Namun, prosesnya tidaklah mudah.

Karena wisata milik Pemkab Malang itu berada di wilayah administratif Kota Batu. Dulu sempat terdengar kabar adanya tarik menarik kepentingan yang membuat proses pembangunan tidak bisa berjalan. Namun, akhirnya kini sudah bisa dibangun. Salah seorang warga Ningsih Wijiastutik mengaku, Hotel Songgoriti dan pemandian air panas yang diberi nama Pemandian Air Panas Alam (PAPA) ini dulu ramai, sekarang yang tersisa hanya lalu lalang motor saja.

Baca Juga:  Kemiskinan di Batu Tembus 8.063 Jiwa

“Saya lihat hotelnya mulai dibangun. Sedangkan, kalau air panasnya masih bisa digunakan masyarakat,” terangnya. Ningsih menuturkan, dulu banyak warga sekitar Kelurahan Songgokerto yang bekerja di tempat tersebut. Baik hotel dan pemandian air panas. Namun, karena semakin lama pengunjung pemandian air panas sepi, menyebabkan tidak ada pemasukan untuk karyawan. Alhasil, para karyawan beralih ke aktivitas lain. “Tetangga saya dulu kerja di kompleks pemandian air panas Songgoriti.

Tapi, sejak sepi akhirnya memilih pekerjaan lain,” katanya. Saat Jawa Pos Radar Batu mengunjungi lokasi, kondisi Hotel Songgoriti telah berubah. Nuansanya catnya bangunannya berwarna putih dan lebih modern. Akan tetapi, sekelilingnya masih ditutupi seng (pembatas). Hal ini sebagai tanda bahwa hotel tersebut masih dalam proses pembangunan. Di area dalamnya terdapat beberapa kursi yang masih tertumpuk rapi. Memang, kawasan ini tergolong sepi hanya ada lalu-lalang pengendara di jalan, Minggu (1/1).

Baca Juga:  Pemkot Batu Naikkan Target Retribusi Sampah Jadi 1,5 Miliar

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Utama PD Jasa Yasa Husnul Hakim Syadad mengatakan, untuk pembangunan kawasan Songgoriti telah menggandeng pihak ketiga yaitu PT Aljabar Jati Indonesia (AJI). Untuk pengembangannya yakni hotel (resort), pemandian air panas hingga water boom, dan pasar wisata. “Kalau luasnya hampir 6 hektare. Untuk itu, karena aset Pemkab Malang maka kami ingin mengembalikan Songgoriti sebagai ikon wisata,” jelasnya.

Menurut Husnul, dalam proses revitalisasi pembangunan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Pasalnya, area ini nantinya menjadi kompleks wisata yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat. “Intinya pembangunannya bertahap. Satu tahun pun pasti tidak selesai. Paling tidak butuh waktu 2 hingga 3 tahun,” tandasnya. (ifa/lid)

PD Jasa Yasa Targetkan Kembalikan Kejayaan Pemandian Air Panas

BATU –  Setelah lama terbengkalai, akhirnya kompleks Hotel Songgoriti dibangun mulai pertengahan tahun 2022 lalu. Kini, nampak Hotel yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini dibangun dan terlihat semakin cantik meskipun pembangunannya belum selesai. Untuk diketahui, rencana pembangunan wisata Songgoriti milik PD Jasa Yasa itu sebenarnya sudah bertahun-tahun lalu. Namun, prosesnya tidaklah mudah.

Karena wisata milik Pemkab Malang itu berada di wilayah administratif Kota Batu. Dulu sempat terdengar kabar adanya tarik menarik kepentingan yang membuat proses pembangunan tidak bisa berjalan. Namun, akhirnya kini sudah bisa dibangun. Salah seorang warga Ningsih Wijiastutik mengaku, Hotel Songgoriti dan pemandian air panas yang diberi nama Pemandian Air Panas Alam (PAPA) ini dulu ramai, sekarang yang tersisa hanya lalu lalang motor saja.

Baca Juga:  Suro Turunkan Permintaan Bunga Peacock

“Saya lihat hotelnya mulai dibangun. Sedangkan, kalau air panasnya masih bisa digunakan masyarakat,” terangnya. Ningsih menuturkan, dulu banyak warga sekitar Kelurahan Songgokerto yang bekerja di tempat tersebut. Baik hotel dan pemandian air panas. Namun, karena semakin lama pengunjung pemandian air panas sepi, menyebabkan tidak ada pemasukan untuk karyawan. Alhasil, para karyawan beralih ke aktivitas lain. “Tetangga saya dulu kerja di kompleks pemandian air panas Songgoriti.

Tapi, sejak sepi akhirnya memilih pekerjaan lain,” katanya. Saat Jawa Pos Radar Batu mengunjungi lokasi, kondisi Hotel Songgoriti telah berubah. Nuansanya catnya bangunannya berwarna putih dan lebih modern. Akan tetapi, sekelilingnya masih ditutupi seng (pembatas). Hal ini sebagai tanda bahwa hotel tersebut masih dalam proses pembangunan. Di area dalamnya terdapat beberapa kursi yang masih tertumpuk rapi. Memang, kawasan ini tergolong sepi hanya ada lalu-lalang pengendara di jalan, Minggu (1/1).

Baca Juga:  78 Masjid Tidak Melakukan Penyembelihan Kurban

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Utama PD Jasa Yasa Husnul Hakim Syadad mengatakan, untuk pembangunan kawasan Songgoriti telah menggandeng pihak ketiga yaitu PT Aljabar Jati Indonesia (AJI). Untuk pengembangannya yakni hotel (resort), pemandian air panas hingga water boom, dan pasar wisata. “Kalau luasnya hampir 6 hektare. Untuk itu, karena aset Pemkab Malang maka kami ingin mengembalikan Songgoriti sebagai ikon wisata,” jelasnya.

Menurut Husnul, dalam proses revitalisasi pembangunan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Pasalnya, area ini nantinya menjadi kompleks wisata yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat. “Intinya pembangunannya bertahap. Satu tahun pun pasti tidak selesai. Paling tidak butuh waktu 2 hingga 3 tahun,” tandasnya. (ifa/lid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/