22.7 C
Malang
Senin, November 13, 2023

PMI Kabupaten Malang Rintis Sekolah Siaga Bencana

MALANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang melakukan kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Penguatan Sistem Pendidikan Kebencanaan di Sekolah. Kegiatan yang bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai program Sekolah Siaga Bencana serta menjalin komitmen kerjasama antar stakeholder atas keberlangsungan program ini, dihadiri oleh Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna.

Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan perwakilan dari Kementerian Agama. Selain itu, turut hadir pula Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Kepanjen, Gedangan, Ampelgading, dan Tirtoyudo, para kepala sekolah sasaran program yang berjumlah 22 sekolah dari 4 kecamatan sasaran program, yaitu Kecamatan Kepanjen, Ampelgading, Gedangan dan Tirtoyudo serta Kepala desa Tumpakrejo, Pujiharjo, Purwodadi, dan Argoyuwono yang merupakan desa sasaran program.

Bambang Istiawan, Ketua Komite program Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Berbasis Masyarakat dan Sekolah Dukungan Palang Merah Jepang menyampaikan, Program Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Berbasis Masyarakat dan Sekolah ini memiliki 2 tujuan pokok yakni peningkatan pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat terhadap kesiapsiagaan tanggap darurat bencana, baik secara individu maupun keluarga serta mengurangi kerentanan di wilayah tempat tinggal untuk mengurangi jumlah risiko dampak dan peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di sekolah termasuk dimasukkannya pelajaran kesiapsiagaan tanggap darurat bencana ke dalam kurikulum sekolah sehingga Kabupaten Malang memiliki model sekolah dengan pendidikan kebencanaan yang sistematis dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Jalur Sumawe Rawan Ambles

Penguatan sistem pendidikan kebencanaan di sekolah dapat diwujudkan salah satunya dengan program Sekolah Siaga Bencana (SSB). Melalui program Sekolah Siaga Bencana (SSB), sekolah dapat berupaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah baik itu sebelum, saat, maupun setelah terjadinya bencana.

Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi, dalam kegiatan ini dilaksanakan juga penandatanganan kerjasama MoU Sekolah Siaga Bencana (SSB) antara PMI Kabupaten Malang dengan BPBD Kabupaten Malang, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dan Kementerian Agama Kabupaten Malang.

“MoU ini tidak hanya menjadi formalitas namun setelah ditandatanganinya dokumen kerjasama tersebut semua pihak dapat menjalankan komitmennya dengan mendukung program ini,” harap Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna.

Baca Juga:  Tujuh Tahun Kucing-Kucingan, Bisnis Prostitusi Girun Akhirnya Bubar

Hal itupun dikuatkan dengan pernyataan komitmen dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono, yang menyatakan komitmen untuk penanganan bencana khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan harus dijalankan. Diikuti dengan pernyataan komitmen dari perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Malang, F Rozi yang sangat mendukung kegiatan ini untuk bisa dilaksanakan.

Pernyataan komitmen juga disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang yang menyatakan bahwa BPBD akan berusaha dapat terus mengawal kegiatan-kegiatan baik yang berkaitan dengan Sekolah Siaga Bencana maupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kebencanaan karna sudah menjadi kewajibannya. Dengan selesainya penandatanganan MoU ini, maka program Sekolah Siaga Bencana resmi dijalankan.

MALANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang melakukan kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Penguatan Sistem Pendidikan Kebencanaan di Sekolah. Kegiatan yang bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai program Sekolah Siaga Bencana serta menjalin komitmen kerjasama antar stakeholder atas keberlangsungan program ini, dihadiri oleh Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna.

Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan perwakilan dari Kementerian Agama. Selain itu, turut hadir pula Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Kepanjen, Gedangan, Ampelgading, dan Tirtoyudo, para kepala sekolah sasaran program yang berjumlah 22 sekolah dari 4 kecamatan sasaran program, yaitu Kecamatan Kepanjen, Ampelgading, Gedangan dan Tirtoyudo serta Kepala desa Tumpakrejo, Pujiharjo, Purwodadi, dan Argoyuwono yang merupakan desa sasaran program.

Bambang Istiawan, Ketua Komite program Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Berbasis Masyarakat dan Sekolah Dukungan Palang Merah Jepang menyampaikan, Program Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Berbasis Masyarakat dan Sekolah ini memiliki 2 tujuan pokok yakni peningkatan pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat terhadap kesiapsiagaan tanggap darurat bencana, baik secara individu maupun keluarga serta mengurangi kerentanan di wilayah tempat tinggal untuk mengurangi jumlah risiko dampak dan peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di sekolah termasuk dimasukkannya pelajaran kesiapsiagaan tanggap darurat bencana ke dalam kurikulum sekolah sehingga Kabupaten Malang memiliki model sekolah dengan pendidikan kebencanaan yang sistematis dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Kemenag Kota Batu Tunggu Regulasi Nikah Online

Penguatan sistem pendidikan kebencanaan di sekolah dapat diwujudkan salah satunya dengan program Sekolah Siaga Bencana (SSB). Melalui program Sekolah Siaga Bencana (SSB), sekolah dapat berupaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah baik itu sebelum, saat, maupun setelah terjadinya bencana.

Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi, dalam kegiatan ini dilaksanakan juga penandatanganan kerjasama MoU Sekolah Siaga Bencana (SSB) antara PMI Kabupaten Malang dengan BPBD Kabupaten Malang, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dan Kementerian Agama Kabupaten Malang.

“MoU ini tidak hanya menjadi formalitas namun setelah ditandatanganinya dokumen kerjasama tersebut semua pihak dapat menjalankan komitmennya dengan mendukung program ini,” harap Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna.

Baca Juga:  Gagal Kabur setelah Bantai Istri

Hal itupun dikuatkan dengan pernyataan komitmen dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono, yang menyatakan komitmen untuk penanganan bencana khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan harus dijalankan. Diikuti dengan pernyataan komitmen dari perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Malang, F Rozi yang sangat mendukung kegiatan ini untuk bisa dilaksanakan.

Pernyataan komitmen juga disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang yang menyatakan bahwa BPBD akan berusaha dapat terus mengawal kegiatan-kegiatan baik yang berkaitan dengan Sekolah Siaga Bencana maupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kebencanaan karna sudah menjadi kewajibannya. Dengan selesainya penandatanganan MoU ini, maka program Sekolah Siaga Bencana resmi dijalankan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/