KEPANJEN – Pemkab Malang telah menetapkan usulan program pembangunan yang akan digarap tahun 2024 mendatang. Sebanyak 2 ribu lebih usulan dari 33 kecamatan itu ditaksir menyedot anggaran Rp 368,64 miliar. Usulan masih didominasi pembangunan infrastruktur, khususnya jalan.
Hal itu disepakati dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Malang tahun 2024 yang digelar di Pendapa Kabupaten Malang, kemarin (27/3).
Dalam Musrenbang RKPD tahun ini, Pemkab Malang menerima 4.740 usulan dari 33 kecamatan. “Setelah melewati pertimbangan prioritas, kami menyetujui 2.014 usulan,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Malang Tomie Herawanto.
Jika dipersentase, usulan yang didok atau setujui mencapai 42,49 persen. Sedangkan, anggaran yang disetujui untuk program pembangunan tersebut mencapai Rp 368,64 miliar.
Sesuai dengan tema RKPD 2024 yakni pengembangan infrastruktur dan ekonomi berbasis lingkungan, usulan yang banyak diakomodasi masih berkaitan dengan infrastruktur. Salah satunya perbaikan jalan rusak. “Kami juga menyepakati program satu desa, satu produk unggulan, satu destinasi,” imbuhnya. Melalui program tersebut, diharapkan dapat mengembangkan perekonomian di masing-masing desa.
Selain itu, setiap desa juga diharapkan mampu memanfaatkan era digital guna mengoptimalkan Pendapatan Asli Desa (PADes). “Jadi, tidak hanya PAD, tetapi PADes juga ikut ditingkatkan. Sehingga ada kolaborasi,” kata pejabat eselon II B Pemkab Malang itu.
Sementara itu, Bupati Malang H M. Sanusi mengungkapkan, perencanaan pembangunan ini tidak hanya menjadi solusi untuk permasalahan saat ini. Namun juga harus mampu mengantisipasi permasalahan di masa yang akan datang. “Komitmen dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan harus sejalan dengan penanganan yang komprehensif, inovatif, sustainable (berkelanjutan), dan terintegrasi,” ujar Sanusi.
Dalam penguatan desentralisasi pembangunan kewilayahan, pihaknya juga mengharapkan terobosan-terobosan agar mampu menghadirkan perencanaan yang strategis dan tepat sasaran. Salah satu programnya yakni satu desa, satu start-up dengan mengandalkan peran para pemuda desa. “Dengan begitu, mereka bisa menjadi penggerak pembangunan di desanya,” pungkas dia. (yun/nay)