23.2 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

ITS Kampanye Blue Energy for Blue Economy di Sendangbiru

MALANG KABUPATEN – Puluhan dosen dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri ikut ambil bagian dalam kampanye hijau di Pantai Clungup Mangrove Conservation (CMC) Sendangbiru, kemarin (24/5). Selain menanam mangrove, mereka juga melakukan survei potensi blue energy for blue economy di pesisir Malang Selatan.

Kegiatan challenge based learning itu digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mereka bersinergi dengan Konsorsium Indonesia Blue Energy for Blue Economy Centre (I-BEC); Aquatera,Ltd. dan Heriot-Watt University, Scotland (United Kingdom) dan dibiayai British Council.

Dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Dr. Eng Trika Pitana mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran tentang pentingnya keberlanjutan ekonomi biru (blue economy sustainability) dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah.

Baca Juga:  Atasi Kekosongan, Pemkab Start Lelang Jabatan setelah Lebaran

”Selain menanam mangrove, kami juga melakukan survei ke nelayan, tempat penyimpanan ikan dan juga ocean farm ITS (OFITS) yang dibangun para peneliti dari Fakultas Teknologi Kelautan ITS,” terangnya.

Sementara itu, Profesor Heriot-Watt University, Scotland, UK Prof. Joanne S. Porter menegaskan jika keikutsertaan kampusnya untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang mereka peroleh tentang blue energy for blue economy kepada masyarakat dan komunitas-komunitas yang ada di sana.

“Kita sama-sama belajar tentang ecotourism di sini. Selain itu kami juga mengampanyekan dekarbonisasi, dan meminimalisir penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil,” ujarnya.

Dosen ITS dan Peneliti I-BEC Irfan S Arief menambahkan, jika salah satu aksi dekarbonisasi yang dilakukan adalah penanaman pohon mangrove di Clungup Mangrove Conservation (CMC).

Baca Juga:  Longsor Pujon Lumpuhkan Lalin Malang-Kediri selama 22 Jam

“Program ini juga upaya mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Agar Indonesia mencapai target-target net zero emission di tahun 2060,” sambungnya. (jprm3/rb3/nay)

MALANG KABUPATEN – Puluhan dosen dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri ikut ambil bagian dalam kampanye hijau di Pantai Clungup Mangrove Conservation (CMC) Sendangbiru, kemarin (24/5). Selain menanam mangrove, mereka juga melakukan survei potensi blue energy for blue economy di pesisir Malang Selatan.

Kegiatan challenge based learning itu digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mereka bersinergi dengan Konsorsium Indonesia Blue Energy for Blue Economy Centre (I-BEC); Aquatera,Ltd. dan Heriot-Watt University, Scotland (United Kingdom) dan dibiayai British Council.

Dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Dr. Eng Trika Pitana mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran tentang pentingnya keberlanjutan ekonomi biru (blue economy sustainability) dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah.

Baca Juga:  Dua Remaja Jual Bahan Petasan lewat Medsos

”Selain menanam mangrove, kami juga melakukan survei ke nelayan, tempat penyimpanan ikan dan juga ocean farm ITS (OFITS) yang dibangun para peneliti dari Fakultas Teknologi Kelautan ITS,” terangnya.

Sementara itu, Profesor Heriot-Watt University, Scotland, UK Prof. Joanne S. Porter menegaskan jika keikutsertaan kampusnya untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang mereka peroleh tentang blue energy for blue economy kepada masyarakat dan komunitas-komunitas yang ada di sana.

“Kita sama-sama belajar tentang ecotourism di sini. Selain itu kami juga mengampanyekan dekarbonisasi, dan meminimalisir penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil,” ujarnya.

Dosen ITS dan Peneliti I-BEC Irfan S Arief menambahkan, jika salah satu aksi dekarbonisasi yang dilakukan adalah penanaman pohon mangrove di Clungup Mangrove Conservation (CMC).

Baca Juga:  Relokasi Mengerucut ke Tiga Titik : Sarinah, Ikan Bakar 52, dan MOG

“Program ini juga upaya mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Agar Indonesia mencapai target-target net zero emission di tahun 2060,” sambungnya. (jprm3/rb3/nay)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/