23.2 C
Malang
Kamis, Desember 7, 2023

Hingga Siang Tadi, Jenazah Aremania yang Belum Teridentifikasi Masih Banyak

RADAR MALANG – Sedikit demi sedikit jumlah korban meninggal yang ada di sejumlah rumah sakit (RS) berhasil diketahui identasnya. Meski jumlah pastinya masih simpang siur namun sejumlah pejabat menyebut jumlah korban yang berhasil diidentifikasi terus bertambah.

Gubernur  Jatim Khofifah Indarparawansah kepada awak media menyebut terdapat sekitar 18  korban meninggal yang masih belum diketahui identitasnya. “Dari raut wajahnya,  para korban diperkirakan masih berusia remaja,” katanya . Di tempat lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo menyebut ada 25 orang meninggal dunia yang belum ditemukan identitasnya. Kini petugas sedang mendata ciri-ciri fisik dari para jenazah termasuk mendokumetasi wajah para korban. Selanjutnya akan ditunjukkan ke masyarakat yang banyak mencari sanak anggota keluarga mereka.

Baca Juga:  33 TP PKK Kecamatan Terima Hibah Rp 825 Juta
DUKA MENDALAM: Deretan foto hitam putih wajah para korban kericuhan supporter di Stadion Kanjuruhan Sabtu. Duka ini adalah duka kita semua. (NABILA AMELIA/RADAR MALANG)

 

Sebagaimana diketahui, peristiwa duka bermula tak lama setelah berakhirnya pertandingan, yang mana Persebaya Surabaya menang 3-2 atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. Selain membawa korban dari Aremania, tiga orang  anggota polisi turut jadi korban dalam peristiwa kericuhan suporter dalam laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu malam (1/10). Dua di antaranya meninggal dunia dan satu terluka dan masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Kota Batu.

Kericuhan ini diawali dengan masuknya beberapa Aremania ke dalam area lapangan. Aremania masuk saat pemain dan official tim Arema FC berkumpul di tengah lapangan. Maksudnya ingin menyapa Aremania, sekaligus minta maaf. Namun saat hendak bergerak ke tribun timur, ada beberapa Aremania berhasil masuk. Lepas dari kawalan aparat keamanan, mendekat ke pemain. Sejurus kemudian, semakin banyak Aremania yang masuk dan mengejar pemain. Saat itulah, petugas beraksi dan coba menghalau Aremania.

Baca Juga:  2022, Realisasi Belanja APBN Tembus Rp 7,5 T

 

Pewarta : Hanifuddin Musa

 

RADAR MALANG – Sedikit demi sedikit jumlah korban meninggal yang ada di sejumlah rumah sakit (RS) berhasil diketahui identasnya. Meski jumlah pastinya masih simpang siur namun sejumlah pejabat menyebut jumlah korban yang berhasil diidentifikasi terus bertambah.

Gubernur  Jatim Khofifah Indarparawansah kepada awak media menyebut terdapat sekitar 18  korban meninggal yang masih belum diketahui identitasnya. “Dari raut wajahnya,  para korban diperkirakan masih berusia remaja,” katanya . Di tempat lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo menyebut ada 25 orang meninggal dunia yang belum ditemukan identitasnya. Kini petugas sedang mendata ciri-ciri fisik dari para jenazah termasuk mendokumetasi wajah para korban. Selanjutnya akan ditunjukkan ke masyarakat yang banyak mencari sanak anggota keluarga mereka.

Baca Juga:  MTsN 1 Malang Banjir Prestasi, Bulan Ini Borong Juara Festival Sains & Budaya
DUKA MENDALAM: Deretan foto hitam putih wajah para korban kericuhan supporter di Stadion Kanjuruhan Sabtu. Duka ini adalah duka kita semua. (NABILA AMELIA/RADAR MALANG)

 

Sebagaimana diketahui, peristiwa duka bermula tak lama setelah berakhirnya pertandingan, yang mana Persebaya Surabaya menang 3-2 atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. Selain membawa korban dari Aremania, tiga orang  anggota polisi turut jadi korban dalam peristiwa kericuhan suporter dalam laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu malam (1/10). Dua di antaranya meninggal dunia dan satu terluka dan masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Kota Batu.

Kericuhan ini diawali dengan masuknya beberapa Aremania ke dalam area lapangan. Aremania masuk saat pemain dan official tim Arema FC berkumpul di tengah lapangan. Maksudnya ingin menyapa Aremania, sekaligus minta maaf. Namun saat hendak bergerak ke tribun timur, ada beberapa Aremania berhasil masuk. Lepas dari kawalan aparat keamanan, mendekat ke pemain. Sejurus kemudian, semakin banyak Aremania yang masuk dan mengejar pemain. Saat itulah, petugas beraksi dan coba menghalau Aremania.

Baca Juga:  Jelang Imlek, Malang Serasa Tiongkok

 

Pewarta : Hanifuddin Musa

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/