23.2 C
Malang
Jumat, Desember 8, 2023

Para Ahli Pastikan Vaksin Covid-19 yang Akan Dipakai Aman dan Efektif

RADAR MALANG – Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penyediaan vaksin yang akan digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19 dipastikan aman dan efektif.

Menurut Jokowi, kehadiran vaksin menjadi hal yang vital karena belum ada obat untuk Covid-19.

Terkait itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr dr Cissy Rachiana Sudjana mengatakan, cara paling efektif untuk menurunkan kesakitan, kematian, dan juga kecacatan adalah dengan pemberian vaksin atau vaksinasi.

Hal senada juga diungkapkan vaksinolog sekaligus spesialis penyakit dalam, dokter Dirga Sakti Rambe. Menurutnya, setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda. Namun, vaksin tidak akan mendapat izin penggunaan atau peredaran jika efektivitasnya tidak memenuhi syarat dan standar WHO.

“Untuk vaksin Covid-19, WHO menetapkan minimal efektivitasnya 50 persen. Harapannya pasti nanti vaksin yang ada efektivitasnya bisa lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO,” jelas Dirga.

Dia menambahkan, proses pembuatan setiap vaksin harus melewati proses penelitian hingga uji klinis yang panjang. Namun karena kemajuan sains dan teknologi, prosesnya bisa jauh lebih cepat.

Baca Juga:  Arjuno Nonggo, Inovasi Puskesmas Arjuno Hadapi Covid

Sekalipun lebih cepat, tidak ada kompromi dengan keamanan. Prof I Gusti Ngurah Mahardika, Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana, sekaligus anggota tim pengembangan vaksin Merah Putih menegaskan bahwa sekalipun proses penemuan vaksin harus dilakukan dengan cepat dan segera, keamanan vaksin adalah hal penting yang harus menjadi perhatian semua pihak.

“Selain juga jaminan akses vaksin yang murah, dan equitable untuk seluruh masyarakat. Proses regulasi harus cepat dan soal keamanan vaksin tidak ada kompromi sama sekali. Vaksin benar-benar harus aman sebelum digunakan,” tegasnya.

Untuk menegaskan keamanan, prosesnya pembuatannya juga diawasi oleh berbagai lembaga kompeten. Sebagai contoh, uji klinik vaksin COVID-19 di Bandung dengan standar sama seperti di negara lain, juga diawasi oleh badan pengawas, yaitu Badan POM, Data Safety Monitor Board (DSMB), dan Komite Etik FK Unpad. Betul-betul berlapis.

Prof Dr dr Soedjatmiko SpA(K), Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI mengatakan, pengawasan ini penting dan perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh Bio Farma.

Baca Juga:  Manfaat Senam Aerobik Untuk Kesehatan Jantung

Badan POM pun tidak main-main dan memiliki standar yang ketat dalam pemberian izin penggunaan vaksin. Mutu vaksin dijamin melalui evaluasi persyaratan mutu dan pemastian pembuatan vaksin sudah sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Setelah proses evaluasi tersebut dilalui dan vaksin dianggap memenuhi syarat dari aspek keamanan dan efektivitas, barulah Badan POM dapat memberikan perizinan penggunaan.

Lebih lanjut dokter Dirga juga menegaskan bahwa berita-berita vaksin itu tidak efektif mengandung racun adalah informasi yang salah. “Vaksin apapun termasuk vaksin Covid-19, saat digunakan luas oleh masyarakat itu harus sudah mendapat persetujuan dari badan POM. Jika ada vaksin yang sudah memperoleh izin untuk digunakan, itu sudah dipastikan aman dan efektif,” tutupnya. (*)

Dalam memastikan keamanan dan efektivitas vaksin, proses pembuatannya harus melewati proses penelitian hingga uji klinis yang panjang. Proses itu juga diawasi berbagai lembaga kompeten tingkat dunia.

RADAR MALANG – Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penyediaan vaksin yang akan digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19 dipastikan aman dan efektif.

Menurut Jokowi, kehadiran vaksin menjadi hal yang vital karena belum ada obat untuk Covid-19.

Terkait itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr dr Cissy Rachiana Sudjana mengatakan, cara paling efektif untuk menurunkan kesakitan, kematian, dan juga kecacatan adalah dengan pemberian vaksin atau vaksinasi.

Hal senada juga diungkapkan vaksinolog sekaligus spesialis penyakit dalam, dokter Dirga Sakti Rambe. Menurutnya, setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda. Namun, vaksin tidak akan mendapat izin penggunaan atau peredaran jika efektivitasnya tidak memenuhi syarat dan standar WHO.

“Untuk vaksin Covid-19, WHO menetapkan minimal efektivitasnya 50 persen. Harapannya pasti nanti vaksin yang ada efektivitasnya bisa lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO,” jelas Dirga.

Dia menambahkan, proses pembuatan setiap vaksin harus melewati proses penelitian hingga uji klinis yang panjang. Namun karena kemajuan sains dan teknologi, prosesnya bisa jauh lebih cepat.

Baca Juga:  10 Bulan, Dinas Kesehatan Kota Malang Catat 198 Kasus DBD

Sekalipun lebih cepat, tidak ada kompromi dengan keamanan. Prof I Gusti Ngurah Mahardika, Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana, sekaligus anggota tim pengembangan vaksin Merah Putih menegaskan bahwa sekalipun proses penemuan vaksin harus dilakukan dengan cepat dan segera, keamanan vaksin adalah hal penting yang harus menjadi perhatian semua pihak.

“Selain juga jaminan akses vaksin yang murah, dan equitable untuk seluruh masyarakat. Proses regulasi harus cepat dan soal keamanan vaksin tidak ada kompromi sama sekali. Vaksin benar-benar harus aman sebelum digunakan,” tegasnya.

Untuk menegaskan keamanan, prosesnya pembuatannya juga diawasi oleh berbagai lembaga kompeten. Sebagai contoh, uji klinik vaksin COVID-19 di Bandung dengan standar sama seperti di negara lain, juga diawasi oleh badan pengawas, yaitu Badan POM, Data Safety Monitor Board (DSMB), dan Komite Etik FK Unpad. Betul-betul berlapis.

Prof Dr dr Soedjatmiko SpA(K), Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI mengatakan, pengawasan ini penting dan perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh Bio Farma.

Baca Juga:  Awalnya Dikira Pingsan, Pria Lansia di Malang Ini Ternyata Meninggal

Badan POM pun tidak main-main dan memiliki standar yang ketat dalam pemberian izin penggunaan vaksin. Mutu vaksin dijamin melalui evaluasi persyaratan mutu dan pemastian pembuatan vaksin sudah sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Setelah proses evaluasi tersebut dilalui dan vaksin dianggap memenuhi syarat dari aspek keamanan dan efektivitas, barulah Badan POM dapat memberikan perizinan penggunaan.

Lebih lanjut dokter Dirga juga menegaskan bahwa berita-berita vaksin itu tidak efektif mengandung racun adalah informasi yang salah. “Vaksin apapun termasuk vaksin Covid-19, saat digunakan luas oleh masyarakat itu harus sudah mendapat persetujuan dari badan POM. Jika ada vaksin yang sudah memperoleh izin untuk digunakan, itu sudah dipastikan aman dan efektif,” tutupnya. (*)

Dalam memastikan keamanan dan efektivitas vaksin, proses pembuatannya harus melewati proses penelitian hingga uji klinis yang panjang. Proses itu juga diawasi berbagai lembaga kompeten tingkat dunia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/